Chapter 15

1.2K 241 55
                                    

Dilain tempat dilantai atas terdapat 4 sosok makhluk hidup berwajah rupawan tengah berputar putar dilantai atas tanpa arah, namun memiliki tujuan yaitu menemukan Kim Junkyu.

"Apa kita kebawah saja?" tanya Haruto

"Iya sebaiknya kita kebawah" sahut Jaehyuk

"Lihat dibawah sangat gelap" cicit Jeongwoo yang menatap kelantai bawah dengan tatapan ketakutan.

"Kenapa kau takut? Kan ada kami" sahut Yedam.

Jeongwoo menatap Yedam dan Hyungnya satu-satu, iya takut, tapi ia harus melawannya, karena apapun kondisinya ia harus selamat dan menceritakan semuanya kepada polisi, tentang apa yang ia lihat di ruang Play Room, tentang ia yang mendengar kesepakatan seseorang, dan tentang seseorang berjubah hitam dengan pisau ditangannya serta tentang kakinya yang tertancap Cutter oleh orang itu.

Tak ada yang tahu bukan? Bahwa kaki Jeongwoo begitu sakit saat berjalan, tapi tak ia hiraukan, bisa lepat dari orang itu saja sudah membuat Jeongwoo bersyukur.

Jeongwoo terus menatap lantai bawah dari atas, ia berada diujung lantai atas. Ia harus selamat, apapun yang terjadi.

"Jeongwoo-ya ayo..." ajak Jaehyuk yang sudah mendahului anak-anak yang lain berjalan menuju tangga yang diikuti oleh Haruto dan Yedam.

"Iya, Hyung tung—"

BRUKKKK.

"JEONGWOO-YA!!" semua teriak Histeris ketika melihat Jeongwoo.

"HYUNG KEJAR ORANG ITU!!" Teriak Haruto.

Tanpa aba-aba Yedam berlari keatas sekencang kencangnya mengejar seseorang dengan jubah hitamnya.

Sementara itu Jaehyuk dan Haruto berlari kebawah dengan tergesa kebawah untuk melihat keadaan rekannya.

Mata mereka membulat sempurna kala senter dari Hp mereka menyoroti Park Jeongwoo, tubuh Jeongwoo mendarat dengan telentang, kaki dan tangannya sudah dipastikan patah, dan mereka menutup mulut mereka ketika melihat darah segar mengalir deras dari kepala bagian belakangnya saking kerasnya terbentur. Sungguh darah itu mengalir dengan deras.

"J-jjeongwoo-ya...ayoo b-bangun..." lirih Haruto.

Haruto tak bisa lagi membendung rasa sakitnya, ia terduduk dilantai menangkup tubuh lemah Jeongwoo yang penuh darah, ia sedikit terisak memeluk tubuh Jeongwoo, sungguh haruto sakit melihat ini, Jeongwoo adalah sahabatnya sejak ia menjalani Trainee dan datang ke korea, Jeongwoo pula yang senantiasa mengajari Haruto bahasa korea ketika waktu luang, dan sekarang Haruto harus melihat sahabatnya itu terbaring lemah dengan darah yang mengucur dari kepalanya dan bahkan sekarang hidungnya sudah mengeluarkan darah.

"H-haruutoo..." lirih Jeongwoo

Haruto menatap Jeongwoo dengan air mata dimatanya.

"K-kumohon be-bertahanlahh Jeongwoo-ya..." ucap Haruto.

Jeongwoo tersenyum menatap haruto sebelum matanya menutup sempurna.

"BRENGSEKKK!!!" Umpat Haruto.

Haruto marah, ia muak, ia benci, ingin sekali ia menjadi seorang pembunuh hanya untuk membunuh orang itu, Haruto juga sakit ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri Jeongwoo yang tengah berlari menuju anak tangga tiba-tiba bajunya ditarik kebelakan oleh seseorang berjubah hitam, dan tanpa pikir panjang, orang itu menghempaskan tubuh Jeongwoo tanpa ampun kebawah, kelantai bawah hingga menimbukan bunyi yang cukup membuat semua orang menatap nanar, Jeongwoo terjun bebas dari lantai Dua kebawah hingga kepala dan tubuhnya menghantam lantai dengan sangat keras. Brengsek sekali orang itu, bagaimanapun juga ia harus menangkapnya.

S : SEE & SILENT [TREASURE 13]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang