Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
.
."Aku cinta sama kamu re"
Deg....
Badan renata terasa kaku mendengar pengakuan dari samantha, apa yang ia takutkan selama ini benar adanya kalau samantha memang memiliki perasaan lebih dari sahabat padanya.
Melihat tak ada respon apapun dari renata, samantha kembali menarik tangan renata untuk duduk di sofa. Mereka duduk saling berhadapan dengan tangan Samantha yang masing menggenggam tangan renata.
"Re.."
Masih tak ada respon dari renata, samantha tau gadis itu pasti sangat syok mendengar apa yang ia katakan tadi, meski ia yakin renata juga memiliki perasaan yang sama padanya dan mungkin akan terkejut jika ia mengakui perasaannya tapi ia tidak menyangka jika renata akan sebegitu shocknya hingga tidak merespon sama sekali ucapannya.
"Re..aku tau ini hal baru buat kamu, tapi jujur aku udah ga bisa lagi bohongin diri aku sendiri kalau aku bener bener sayang sama kamu bahkan dari pertama kita ketemu perasaan itu udah mulai muncul di hati aku"
Hening...
Hingga beberapa saat mulai ada pergerakan dari tangan renata yang masih berada dalam genggamannya.
"Kamu ga harus jawab perasaan aku sekarang, aku tau kamu pasti butuh waktu buat semua ini. Tapi aku lega udah ngungkapin ini semua" kata samantha dengan mengelus punggung tangan renata yang masih ia genggam.
Perlahan renata mengendurkan genggaman tangannya. Ia menarik nafasnya dalam sebelum menghembuskannya kasar. Ia tidak tau harus berkata apa ia masih bingung dengan perasaannya, ada begitu banyak hal yang ia takutkan jika harus menjalani hubungan seperti ini dengan samantha tapi ia juga tidak bisa melihat kesedihan dari sorot mata samantha. Samantha gadis yang baik dan sangat perhatian tapi untuk menjalani hubungan lebih dari pertemanan ia belum siap untuk itu.
"Aku mau pulang sekarang"
Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut renata, ia sama sekali tidak merespon pengakuan perasaan dari samantha, tidak menolak dan tidak juga menerima membuat samantha bingung harus bersikap seperti apa setelahnya.
"Baiklah"
Mereka berdua terlihat larut dalam pikiran masing masing bahkan perjalanan yang biasanya akan ramai dengan obrolan dan candaan kini terasa begitu sepi tidak ada niat dari keduanya untuk memulai pembicaraan. Renata memilih memandang keluar jendela mobil dan samantha memilih fokus menyetir walau sesekali ia sempatkan untuk melirik gadis disebelahnya hingga beberapa menit kemudian mobil yang ia kendarai sampai tujuan yaitu rumah renata.
Tidak ada basa basi untuk mengajak singgah dan tidak ada pamitan seperti sebelumnya bahkan sebelum samantha menjalankan rutinitas membukakan pintu penumpang untuk renata gadis itu sudah lebih dulu membuka sendiri pintu mobilnya. Ia keluar begitu saja tanpa menoleh dan berlalu memasuki gerbang rumahnya meninggalkan samantha dengan perasaan tak karuan.
Kelegaan yang sempat ia rasakan karena berhasil mengutarakan perasaannya berubah menjadi penyesalan karena membuat perubahan sikap dari renata.
Aaaarrghh
Ia berteriak dengan lantang sambil memukul setir mobilnya beberapa kali untuk mengurangi rasa sesak di dalam dadanya. Untung saja keadaan diluar sudah sangat sepi mengingat hujan yang masih setia menguyur tempat itu.
*Bego banget lo sam, harusnya lo bener bener pastiin perasaan renata sebelum lo jujur ke dia* itulah yang ia pikirkan saat ini dia belum siap harus kehilangan renata secepat ini ia tidak akan sanggup walau ia belum mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAGIA BERSAMAMU ✅
RomanceMata itu.. Mata yang selalu kurindukan Bisakah aku memilikimu.. Ijinkan aku untuk selalu menjadi alasanmu untuk tersenyum.. Samantha . . . . Bagaimana bisa aku memiliki perasaan seperti ini pada orang yang sama sepertiku.. Renata