Renata

5.2K 283 1
                                    

Maafkan segala typo dan antek anteknya..



Sementara itu disebuah kamar yang cukup luas dan lengkap dengan segala isinya terdapat seorang gadis yang sedang merias dirinya.

Seorang gadis dengan tinggi 160cm ini masih terlihat imut meski usia kini sudah mencapai seperempat abad.

Gadis dengan mata bulat indah, rambut hitam bergelombang, hidung yang tidak terlalu mancung tapi tidak bisa juga di bilang pesek, kulit putih tanpa noda dan wajah yang ayu.

Gadis muda dan berbakat ini adalah seorang dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Swasta di kota ini. Bahkan dia sudah mendapatkan gelar dokter diusianya yang masih muda berkat kecerdasannya. Dia adalah Renata Putri Barata

🎶🎶🎶🎵🎵🎵 ( anggap aja dering telpon ya..😛😛)

"Siapa sih yang nelpon?"

Anna..??

Anna adalah sahabat dan juga rekan kerja Renata di RS.

"Hallo Ann ada apa??"

"Rere kamu dimana??"

"Aku dirumah, kenapa Ann??"

"Kamu harus cepet ke RS sekarang Re, semua tim yang besok ikut operasi harus hadir karna semua prosedur yang diperlukan udah lengkap semuamya" ucap Anna panjang lebar

"Ya ampun mendadak banget sih ann?? Aku ada janji sama mama lagi"

"Aku juga ga tau re, aku aja baru ditelpon tadi terus disuruh ngasih tau kamu"

"Hheemm ya udah aku siap siap dulu bentar langsung kesana" ucapku sambil mematikan telpon, sudah ku pastikan anna sudah mengumpat disebrang sana karna aku langsung mematikan telpon tanpa menunggunya selesai ngomong.

Ffiiuuhh kenapa harus dadakan gini sih, padahal udah janji mau nemenin mama hari ini.
.
.
.

"Pagi ma.. pagi pa.." ucapku menyapa kedua orang yang paling berharga dihidupku. Sebenarnya masih ada satu lagi dia adalah kakakku namanya Reynal Putra Barata. Tapi berhubung dia lagi ada kerjaan diluar kota jadi sekarang cuma ada mama dan papa di meja makan.

"Pagi anak papa yang paling cantik", udah siap jalan jalan sama mama nih"

Putera Barata adalah papaku, papa seorang pengusaha yang cukup sukses di bidang kuliner, dan mama adalah ibu rumah tangga yang selalu setia menemani papa dalam menjalankan usahanya.

"Sebenernya rere udah siap pa tapi tadi anna telpon katanya ada meeting dadakan di rs. Rere kan ikut tim buat operasi besok makanya wajib hadir pa, jadi maafin rere ya ma rere ga bisa nemenin mama hari ini" ucapku menyesal sambil menatap mama

"Ya udah gapapa sayang, itu kan memang udah kerjaan kamu, lain kali kan kamu masih bisa nemenin mama, biar mama minta Sarah aja buat nemenin mama"

Sarah adalah calon kakak iparku, ka sarah dan ka rey udah bertunangan beberapa waktu yang lalu dan mereka sedang menyiapkan rencana pernikannya.

"Yaacchh rere kan juga pangen jalan sama ka sarah ma" ucapku sambil cemberut.

Aku dan ka sarah begitu dekat, aku biasa menceritakan apapun padanya, ka sarah juga memperlakukanku seperti adiknya sendiri, dia sangat menyayangiku.

"Hahahaha... Ya ampun re kamu itu udah jadi dokter udah ga cocok manyun kayak gitu, kamu ini masih aja manjanya"

"Iiissshh maa liat tuh papa malah ngeledek rere" makin manyun aja bibirku gara gara diledek papa

"Udah udah katanya kamu mau cepet berangkat ke rs, udah sana berangkat nanti kamu telat lagi"

"Ya udah ma rere berangkat ya..
Bye ma bye pa" ucapku sambil mencium pipi mama dan papa

"Ati ati sayang inget jangan ngebut"

"Siap ma"


TuBeCo

BAHAGIA BERSAMAMU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang