Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
.Mereka berempat makan dalam diam, tak ada yang berniat memulai percakapan mereka terlihat sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Tak ada lagi senda gurau yang biasa terdengar dari kedua saudara itu membuat renata semakin gugup apalagi ketika melihat bagaimana cara kakaknya itu menatap kearah samantha.
Tatapannya terlihat begitu tajam dan menusuk membuat tenggorokan renata terasa tercekat. Napsu makannya hilang entah kemana yang ia lakukan hanyalah mengaduk aduk makanan yang ada diatas piringnya.
Berbeda dengan samantha gadis itu masih tampak tenang tak terpengaruh dengan situasi disekitar, ia sesekali menoleh kearah renata dan menyunggingkan senyum manis pada kekasihnya membuat renata sedikit lebih tenang.
Brraakk
Suara gebrakan meja menyudahi acara tatap mereka, keduanya seketika menoleh kearah reynal.
Ya pria satu satunya di ruangan itulah yang dengan keras menggebrak meja dihadapannya.
Mukanya merah padam dengan dada naik turun, tatapan seperti elang yang siap untuk mencabik cabik mangsanya.
Sarah yang berada disebelahnya dengan sigap mengelus lengannya untuk menenangkan tapi tak digubris olehnya.
"Re, katakan kalau yang kakak liat ini salah?" Suara baritonnya terdengar begitu tegas membuat tubuh renata bergetar.
"Maa..maksud kakak aa.aapa?" Gagap Renata.
"Ada hubungan apa kamu sama gadis ini?"
Napas renata tercekat, selama ini ia tak pernah mendengar nada suara kakaknya yang begitu mengintimidasi dirinya.
"Kami berteman kak" jawab renata ragu.
"BOHONG.." pria itu berteriak dengan lantang membuat renata terlonjak kaget.
"Jangan permainkan emosi kakak re, cepat katakan yang sebenarnya"
Tubuh renata semakin bergetar bahkan air matanya yang sedari tadi ia tahan kini sudah membasahi kedua pipinya.
"Rey, tenang kamu bikin adik kamu takut" ucap sarah mengingatkan ia begitu kasihan melihat renata yang menangis seperti itu.
"Kaa..kami.."
"Kami memang memiliki hubungan lebih dari teman ka, kami berpacaran"
Samantha yang tak tahan melihat kekasihnya menangis segera memotong ucapan renata dan mengakui hubungan pada reynal.
Rahang pria itu mengeras, kedua tangan terkepal erat bahkan matanya menatap nyalang kearah samantha.
Alih-alih takut samantha justru membalas tatapan pria itu. Bukan bermaksud tak sopan ia hanya tidak ingin terlihat lemah dihadapan kakak kekasihnya.
Ia sudah berjanji akan melindungi dan memperjuangkan gadis itu jadi sebisa mungkin ia tetaop bersikap tenang karena bagaimanapun pria ini adalah kakak dari kekasihnya.
"Kamu..."
Suara reynal terputus tubuhnya ambruk diatas kursi yang ada dibelakangnya. Wajahnya terlihat begitu terpukul dan putus asa.
Bagaimana mungkin adik kesayangannya, adik yang begitu ia banggakan justru terlibat hubungan tak masuk akal seperti itu.
Ia yakin ini pasti ulah samantha karena selama yang ia tau adiknya ini tak pernah memiliki kehidupan yang menyimpang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAGIA BERSAMAMU ✅
RomansaMata itu.. Mata yang selalu kurindukan Bisakah aku memilikimu.. Ijinkan aku untuk selalu menjadi alasanmu untuk tersenyum.. Samantha . . . . Bagaimana bisa aku memiliki perasaan seperti ini pada orang yang sama sepertiku.. Renata