Bagian 63

1.9K 196 9
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

"Dek ayo bangun"

Sarah berjalan menuju jendela kamar renata yang masih tertutup rapat. Wanita itu membuka gorden agar sinar matahari bisa masuk kedalam kamar gadis itu.

Dilihatnya renata yang masih bergelut dibawah selimut tak berniat untuk beranjak dari kasurnya.

"Kita sarapan bareng ya" ajak sarah pada adik iparnya.

Sarah menarik pelan selimut yang menutupi wajah renata dan hatinya begitu sesak melihat mata gadis itu yang terlihat begitu sembab.

"Dek, kamu ga boleh kayak gini terus. Kamu ga boleh nyiksa diri kamu sendiri" ucap sarah lirih.

Ini sudah hampir dua minggu setelah kejadian malam itu. Dan sejak saat itu pula renata tampak murung dan menangis tiada henti.

Sarah mengelus sayang pucuk kepala renata yang masih diam enggan bergerak.

Tatapan mata renata terlihat kosong tak bergairah dan bersemangat. Pipi chubby nya sedikit menirus akibat tak lagi berselara makan.

Sejak saat orang tuanya mengetahui hubungannya dengan samantha dan melarang mereka untuk bertemu renata tak lagi ceria.

Ia bahkan mengurung dirinya didalam kamar selama beberapa hari. Orang tuanya terpaksa membuka dengan kunci cadangan agar bisa melihat keadaan anak gadisnya.

Dan betapa kagetnya mereka menemukan renata yang tak sadarkan diri didalam lantai kamar mandi.

Ia terus merancau nama Samantha dan ingin gadis tinggi itu ada disisinya.

"Kakak suapin ya" bujuk sarah kembali.

Renata hanya menggeleng lemas sebagai jawaban membuat wanita itu menghela napas dalam.

"Kamu ga bisa gini terus dek, kamu harus kuat kamu harus bangkit"

"Aku mau sam ka" lirih renata.

Air matanya kembali berlinang, tak ada lagi isakan dan teriakan seperti sebelumnya.

Tenaganya sudah habis untuk meneriakkan nama Samantha apalagi ia hanya memasukkan sedikit makan yang ia cerna selebihnya ia muntahkan karena perutnya terasa sakit.

"Iya kakak ngerti yang kamu rasain dek, tapi kamu ga boleh gini terus. Liat keadaan kamu sekarang begitu lemah kakak ga mau kamu sampai kenapa-napa"

Suara sarah terdengar bergetar, ia tak tega melihat renata yang selalu tampak ceria berubah jadi murung seperti ini.

Ia tak menyangka jika perasaan renata sudah begitu dalam pada samantha sehingga membuat adik iparnya ini sangat terpukul saat dipisahkan dengan samantha.

"Kamu mau kemana dek?"

Sarah bertanya pada renata ketika melihat gadis itu beranjak pelan dari kasurnya.

Sebelah tangannya berpegangan pada tepi kasur dan sebelah tangannya lagi ia letakkan diatas perutnya.

"Aku mau ke kamar mandi ka"

"Biar kakak bantu ya"

Baru saja sarah merangkul lengan renata tapi gadis itu kembali jatuh dan pingsan.

Sarah panik dan memanggil-manggil nama renata tapi gadis itu tetap tak bergeming.

Sekuat tenaga ia merebahkan tubuh renata untuk ia tidurkan diatas kasur lalu bergegas keluar untuk memanggil suaminya.

BAHAGIA BERSAMAMU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang