Bab 29

15 2 0
                                    

Happy new year guysssss 🎉🎉🎉
Semoga di tahun baru ini semakin berjaya untuk kita semua

Hyyyyy guyssss i'm comeback
Happy reading 😊😊😊

"Lo Gadis istimewa yang tak tertulis tapi terukir tanpa gue harap"
〰️Rafa johson 〰️

Resa sesenggukan saat Rafa meninggalkan bang Alvin masuk ke kamar Resa

"Udah dek jangan nangis lagi"

Alvin menariknya dalam pelukannya mencoba menghibur adeknya yang sangat disayanginya ini

Jauh didalam dia bersumpah gak bakal biarin siapapun yang menyakiti adik kesayangannya, dia gak akan segan segan menghancurkan siapapun yang menyakiti Resa.

"Sayang kamu tidur ya" diangguki oleh resa lalu membaringkan dirinya di kasur menutup matanya perlahan.

Alvin mencium kening adeknya mengelus kepala adeknya menunggu resa tertidur menyelimuti resa lalu turun kebawah

"Resa gimana bang Vin?" Rafa yang baru saja masuk kerumah ingin menuju kamar resa tapi terhenti melihat Alvin turun

"Dia udah tidur" Rafa menghembus kan nafas lega setidaknya dia tak lagi menangis

"Lo kenal sama yang namanya Albert?" Alvin menatap Rafa serius dibalas tatap serius oleh Rafa

"Gue sekelas" Rafa singkat

"Bagus" senyum keluar dari bibir Alvin lebih mirip seperti seringai yang mengandung makna dalam.

                
                 💠💠💠💠

  
Setelah mendapatkan izin Rafa masuk ke kamar gadis yang sedari tadi dia khawatirkan. Dia masuk dengan langkah perlahan takut membangunkan gadis itu.

Gadis yang sangat dicemaskannya, yang mampu membuatnya emosi sampai ke ubun ubun ketika mendengar seseorang mengganggunya gadis yang membuatnya senang dan takut secara bersamaan.

" Lo Gadis istimewa yang tak tertulis melainkan terukir tanpa gue harap" 

Dia mendekat lalu mencium keningnya

"Good night resa"

               
           
                💠💠💠💠

       
Keadaan resa benar benar tidak baik, mata bengkak, wajah suram benar benar menyeramkan

"Lo kenapa sa?" Vita bergidik dan sedikit terkejut melihat penampilan temannya itu

"Aura Lo menyeramkan sa" pendapat Karen

"Mata Lo kenapa bengkak?" Kini Nina yang mengintrogasinya

"Muka Lo pucet, sakit ?" Resa hanya diam.

Karen terkejut mendapat pelukan tiba tiba dari resa dia memandang ketiga temannya bertanya kepada temannya melalui matanya tetapi Karen dan Vita hanya mengangkat bahunya tak tau, perlahan Karen mengusap punggung resa yang mulai bergetar

"Ren gue benci Albert" lirih resa

"Gue benci dia" ulangnya lagi lagi lagi dan lagi membuat ketiga temannya bingung

"Kenapa sa? Lo cerita sama kita?" Hibur Karen tapi resa hanya diam masih enggan untuk cerita dengan
mereka

"Cer.." Nina menahan tangan Vita mengisyaratkan untuk diam membiarkan resa untuk menenangkan diri nya dulu

Karen masih diam mengelus punggung bergetar resa di pelukannya.

   Nina hanya diam menatap Resa ada yang aneh baginya bukan ingin menyombongkan diri tapi biasanya dia yang akan dipeluk oleh resa sebagai tempat menumpahkan tangisnya. Tapi sekarang ada apa??

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang