bab 22

6 2 0
                                    

Happy reading 😊😊😊

Setelah makan malam kami semua berkumpul di pondok pinggir kolam. Hari ini adalah hari terakhir kami di Anyer dan besok akan pulang.

"Guys main TOD yuk" Satya membawa botol kosong yang disambut meriah dengan kami. Satya meletakkan botol kosong di tengah lalu memutarnya semua mendapat giliran Brevan, Vino, Arka dan sekarang botol sedang berputar dan jatuh kepada Nina

"Gue pilih truth" putus Nina

"Apa hubungan Lo sama Digo?" Toni angkat bicara aku sedikit terkejut tak menyangka bahwa Toni yang akan melayangkan pertanyaan itu aku mengalihkan tatapannya pada Nina yang bener bener tampak sangat terkejut

"Gue sama Digo itu sahabat dari kecil" jawab Nina

"Gimana ceritanya?" Tanya Satya lagi. Digo menceritakan awal mulanya pertemuan mereka hingga menjadi sahabat dari kecil hingga sekarang

"Pantes Lo berdua Deket banget, pake acara liburan bareng lagi" tukas Satya lagi

"Jadi Lo gak mau liburan bareng kita?" Tanya Karen galak

"Mau dong apalagi ada makan gratis ada yang masakin" jawab niel menggantikan Satya menjawab pertanyaan Karen

"Di otak Lo itu gratisan Mulu yel" ucap Vino tak habis pikir

"Munafik Lo Vin di otak Lo juga gitu terbambang jelas di muka Lo" jawab Niel lagi

"Terpampang bego" tegur Vino di balas cengengesan

"Kapan gantinya?" Tanya Niel lagi

"Semenjak buk ayu pake jas" asal Arka

"Pantes gue gak tau gak pernah ngelapor sih buk ayu sama gue" ucapnya polos Rafa langsung menabok kepala Niel

"Bego di pelihara yel.. yel" arka menggeleng kepala

"Udah lanjut" Toni menengahi Nina memutar botol nya dan berhenti di Rafa

"Dare" ucap raga singkat

"Ya elah raf dari tadi dare Mulu truth deh" Digo jengah

"Terserah" ucap Rafa cuek

"Hmm ada cewek yang lagi Lo suka?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Nina semua mata mengarah ke Rafa menunggu jawaban

"Ada" ucapnya singkat

"Disini?" Tanya Nina lagi Rafa diam semua menatap Rafa sedangkan yang di tatap malah menatapku

"Hanya satu pertanyaan" ucapnya membuat semua menghela nafas

"Lo sih jadi kepo kan gue" Karen menyenggol Nina

"Kok gue sih?" Nina tak terima. Rafa kembali memutar botolnya aku gugup botol itu masih belum berhenti jangan aku jangan aku aku sudah gugup dan akhirnya botol berhenti di depanku

"Truth or dare?" Tanya Vita

"Truth" jawabku cepat

"Siapa cowok itu?" Rafa menatap ku intens. Aku terdiam bingung harus menjawab apa dan siapa. Aku tak mungkin jujur kan??

"Gak ada" jawabku menunduk meminum kaleng soda di tanganku

"Ah males gue" Rafa beranjak dari duduknya lalu masuk ke kamar

"Napa tuh anak?" Digo bingung yang lain hanya mengangkat bahunya tak tau. Sepeninggalnya Rafa satu persatu dari kami masuk ke kamar. Aku membuka pintu beranda kamar lalu menyaksikan suasana pantai malam. Tak sengaja aku menatap ke bernada seberang mata ku berhenti pada sosok yang pergi di tengah permainan tadi. Ternyata Rafa sama halnya dengan ku alu menatapnya lama hingga ia sadar saat aku melihatnya. Dia hanya menatapku sekilas lalu masuk ke dalam kamar tanpa senyuman atau pun ekspresinya yang biasa, hanya ada datar.

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang