bab 7

8 4 4
                                    


Happy readinggg...😊😊😊😊

  NINA P.O.V

      Kami bertiga kembali ke kelas di jelas kami bergabung dengan Toni yang kebetulan lagi duduk di meja kami. Melihat perlakuan Toni terhadapku, Karen dan Vita membuatku menjadi makin bingung ada apa kenapa bisa dia dan resa cekcok mulu, pasti adu mulut, ejek ejekan. Duhhh aku bingung harus cerita apa enggak.
    
         Jadi sebenarnya aku suka dengan Toni,  manusia pecinta horor, kalok udah ketemu sama Karen pasti ceritanya film horor.  Manusia yang cenderung cuek dan jutek. Aku takut cerita dengan resa melihat mereka tidak pernah akur aku takut akan mempengaruhi pertemanan kami.
   
          Awalnya aku berfikir resa adalah manusia aneh, SKSD tapi lama kelamaan aku ngerasa nyaman sama dia. Dia orangnya lucu, humoris, alay, periang dia bisa selalu membuat orang lain tertawa dengan lelucon unfaedah nya. Dia juga manusia sibuk yang bisa membuat kami geleng geleng kepala, yang bisa buat kami menunggu seharian, manusia super aktif organisasi,ekstra dan kegiatan sekolah lainnya.
         Setiap kegiatan pensi atau acara besar pasti aja sibuk tak jarang kami pun ikut jadi sibuk kalok di tanya 'kenapa sih Lo mau jadi OSIS?' pasti jawabannya itu 'iya gak kenapa ya?' membuat ornag naik darah.

         Aku adalah ornag yang cendrung tertutup dan kurang pandai dalam bergaul. Aku lebih memilih menutup semuanya sendiri sampai orang lain yang bertanya ada apa? Karena ketika mereka bertanya maka itu merupakan waktu yang pas untuk berbagi.

Lonceng berbunyi tema teman lain sebagian sudah bubar
"Gimana min kita tunggu resa pulang?" Aku menunduk memikirkan pertanyaan Karen

Resa myfriend:
Kalian dmn?
Nongkrong yuk

Aku tersenyum membaca pesan tersebut karena sudah lama gak bisa jalan bareng karena persiapan pensi.

Me:
Didepan
Skuyyyy

Aku mengalihkan pandanganku dari layar hp lalu menatap Karen dan Vita bergantian

"Nongkrong yuk" ajakku antusias

"Sorry nin gue ada acara" karen menatapku bersalah

"Gue udah ada janji sama nyokap nemani  arisan"  aku mencoba tersenyum inikan mendadak wajar kalau mereka gak bisa ikut

"Its okey" ucapku tersenyum

"Kalo gitu kita balik dulu ya,Lo nungguin resa?"  Aku mengangguk

"Bye.." Vita dan Karen berlalu dari hadapanku aku menunggu resa sambil memainkan kaki ku

"Dorrrrrr" aku tersentak  terkejut menatap resa cengengesan

"Lo ih copot jantung gue" aku mendorong bahunya pelan yang dibalas dengan tawanya

"Gimana jadikan?" Tanyanya memastikan yang kubalas dengan anggukan

"Tapi Vita sama Karen lagi ada acara " resa mengangguk sedih lalu tersenyum

"Okayy kita berdua aja" aku mengangguk kami sudah terbiasa berdua tanpa Vita dan karen.

"Kita ke mall aja yuk belanja gimana?" Usulku

"Skuyy" teriak resa malu maluin tapi aku sayang.

"Kita naik apa?" Tanya nya lagi

"Taksi" dia mengangguk kami berjalan ke arah halte menunggu taksi lewat tapi sedari tadi tak satupun yang lewat hingga motor besar berhenti didepan kami yang ternyata adalah Toni.

"Mau kemana?" Dia menatapku dan resa bergantian

"Mau ke mall"  jawabku karena sedari tadi resa hanyalah diam menyimak.

"Ayo gue anterin" tawarnya aku langsung menggeleng

"Gak usah kita ada 2 orang" resa memberikan kode agar aku ikut tapi ku tolak

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang