bab 16

5 1 0
                                    

"Ha...??" Aku melongo mendengar perintah Rafa

"Ta..tapi gu.gue gak berani sendirian" ucapku terbata bata masih dengan keterkejutan ku

"Bareng temen Lo" ujarnya lalu meninggalkan ku untuk menjadwalkan ulang acara.

CURHATAN CEWEK LABIL

Me
Woii Woiii kalian dimana?

Karen
Di aula Napa sih?

Me
Kesini buruan

Vita
Ada apa?

Me
Nanti gue jelasin ke belakang aula sekarang guyss!!!!!!

Aku mematikan hpku menunggu 3 curut

"Ada apa sih sa?" Ujar Nina setengah berlari diikuti Karen dan Vita

"Hmm guysss kita nyanyi ya?" Ucapku setengah bertanya setengah meminta

"Nyanyi apaan?" Vita bingung

"Ngisi acara kalian pilih lagunya nanti gue bilangin" ucapku mereka bertiga mengangguk. Aku menghampiri rafa.

"Gimana susunan acaranya?" Tanyaku serius

"Kurang kayaknya" ucapnya tanpa mengalihkan tatapannya dari laporan yang di bolak balikan. Aku berusaha memutar otak acara yang bisa di buat untuk mengisi acara.

"Gue punya ide kita minta aja Lita CS untuk dance kan lumayan buat ngulur waktu" diangguki Rafa

"Lo panggilin" aku menatap nya kesal

"Mana hal Lo?"

"Buat apa?" Tanya nya lagi.

"Buat panggilin dia lah" Rafa memberikan hpnya

"Sandinya?" Tanyaku

"1210" ucapnya singkat aku membuka apk chat laku mencari no Lita eh ada jadi...Rafa ngesave no nya Lita?? Aku menatap nya sekilas lalu menekan gambar telp disana

"Halo Lit Lo di panggil Rafa nih ke belakang panggung" Rafa menatapku tajam

"..........."

"Okeyy" aku memutuskan panggilan tampaknya Rafa masih sibuk dengan laporan di tangannya entah kenapa tanganku membuka galeri.

Aku melihat salah satu album yang isinya seperti foto foto cewek. Uhhhh rasa ingin tahuku sampai puncak aku ingin membuka nya tapi Rafa keburu mengambil hpnya dari tanganku.

Aku mendengus kesal lalu menghampiri Nina, Karen, dan Vita yang sedang berlatih

"Gimana? Udah siap?" Tanyaku

"Lagu apa?" Tanyaku lagi ya kali mau nampil lagunya gak tau apa

"Lagu biasa" aku mengangguk aku latihan dengan Nina dan Karen dan vita. Aku menghampiri bahas kordinator musik

"Gas lagu percayalah ya" Bagas mengangguk. Aku kembali bergabung latihan hingga Rafa menghampiri kami.

"Giliran kalian" kami berempat mengangguk ragu lalu naik ke panggung aula.

Dari atas aku bisa melihat mama, papa, dan bang Alvin yang duduk berjejer dengan orang tua rafa begitu juga dengan orang tua Nina karena mama sama papa cukup dekat dengan orang tua Nina dan siswa lainnya dan orang tua siswa bertepuk tangan menyambut penampilan kami.

Aku menatap ketiga temanku berusaha menyakinkan diri sendiri lalu mengangguk memulai nyanyianku dan berusaha bergerak santai untuk menguasai panggung.

Ada tujuh warna pelangi
Berbeda namun indah menyatu
Seperti cerita hidup ini
Kita mungkin berbeda
Namun jadilah seperti pelangi

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang