bab 4

17 7 12
                                    


Happy readinggg guysss
😊😊😊😊

Resa P.O.V

"pagi pah pagi ma...lho lo kok bisa disini?" jujur aku terkejut melihat rafa sudah duduk di meja makan di samping papa

"ihh sayang sini duduk emang kenapa kalok rafa sarapan sama kita" aku duduk di samping mama lalu memakan sarapan ku kasar kesel sama rafa aku menatap rafa nyalang dan di tatap balasan ledek dari rafa aku mendengus

"nak rafa temen sekelasnya resa?" papa menatap rafa sambil memakan sarapannya

"iya om saya temen sekelas sekaligus pacarnya resa om"

Uhukk...uhukkk.... aku tersedak makananku lalu menatap rafa dibalas senyuman ngeledek dari rafa lalu ku alihkan tatapanku kearah papa dan mama yang menatapku tak percaya

"bukan kok pa, ma" aku memasukkan roti ku ke mulut meminum kandas susuku lalu menarik rafa keluar

"pa ma resa pamit dulu ya" aku mencium papa dan mama lalu menarik rafa keluar

"Om Tante saya sama resa berangkat dulu ya" pamit rafa yang diangguki papa dan mama kalau bang Alvin kayaknya masih di kamar. Aku membawanya keluar

"Ihh..Lo apa apaan si " aku menatapnya kesal sambil melipat tanganku di depan sedangkan dia malah berdiri santai di samping motor besarnya

" Apa nya?" Rafa juga ikut ikutan melipat tangannya

"Kenapa Lo bilang Lo itu pacar gue hah!!" Aku berkacak pinggang kesal

"Kan emang iya?" Tanyanya santai aku mengepalkan tanganku gemas

"Naik" Rafa memberikan helm aku menghela nafas panjang lalu menghentak kaki kesal. Aku naik ke motornya

"Pegangan" aku memegang tasnya tiba tiba Rafa menacap gas motornya membelah jalanan Jakarta pagi aku memelukknya takut

"Pelan pelan aja Napa sih raf " ucapku sedikit takut

" Kalok gak gitu nanti macet" aku tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Rafa aku memajukan wajahku

"Kenapa raf" tanya ku lagi.

"Gak ada sayang" karena tidak bisa mendengar Rafa dengan jelas aku lebih memilih menutup mataku merasakan angin pagi Jakarta menerpa wajahku hingga kau merasakan motornya berhenti

"Udah Sampek ya" perlahan aku membuka mata ku

"Udah dari tadi" aku menatap sekeliling seakan belum tersadar aku langsung turun dan memperbaiki penampilanku serta rambutku yang sedikit berantakan karena angin

"Resaaaaa" aku membalikan badan mendapati karen berlari menghampiriku

"Kok Lo bisa bareng sama rafa?" Aku menatap Rafa sekilas lalu mengandeng Karen

"Thanks ya raf" ucapku lalu pergi dari parkiran menarik karen kami berjalan di koridor

" Enggak tadi depan kebetulan nebeng aja" kami berjalan beriringan kekelas

" Pagi guysss..." Aku dan Karen menyapa Nina dan Vita yang sudah ada dikelas. Rafa masuk ke kelas dengan muka dingin andalannya

" Nin Lo udah siap pr belom?" Karen duduk di bangkunya lalu mengeluarkan buku
" Belom" Nina sambil menggeleng dan mengeluarkan bukunya

Aku berjalan menuju bangku ku yang ada di ujung lorong no 4. Aku sebangku dengan cowok yang bernama Albert yang belakangan ini menarik perhatianku. Aku suka dengannya bukan karena dia ganteng atau pintar. Dia lemah di bagian akademis tapi aku suka di karena dia ramah dan kepintarannya dalam bidang olahraga

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang