bab 26

5 0 0
                                    

Happy reading 😊😊😊

Sepertinya yang di katakan Nina pak Dius. Tidak masuk karena ikut menonton pertandingan sebagai pelatih.

Aku merapikan seluruh barangku dan memasukkanya kedalam tas lalu menatap barang Rafa yang tertinggal dengan pandangan nanar.

"Nonton yukkk"  ajak karen

"Males gue" Nina acuh

"Ayolah pleaseeeeeee" Karen menguncang tangan Nina membuatnya terganggu

"Aishhh males gue kar" tolak Nina

"Ayo dungss saa" aku melihat karen yang sepertinya sangat ingin menonton tak biasanya. Awalnya sih aku mau menolak tapi berhubung barang Rafa juga Ketinggalan ya udah deh

"Ayolah gue biar sekalian balikin barang Rafa ketinggalan"

Aku dan karena bergandengan tangan menuju ke lapangan indoor sudah banyak penonton yang menonton pertandingan. Rame.

Aku melihat Rafa sedang serius bermain disana kalau di pikir pikir diibaratkan sebuah film Rafa adalah tokoh utamanya terlihat dari cara main dan pandangan semua orang. Kami berjalan menghampiri pak Dius yang berdiri di pinggir lapangan.

"Paaak" pak Dius yang merasa di panggil melihat ke arah kami

"Resania ada apa?"

"Mau nanya pak tas Rafa mana pak?" Tanyaku

"Tuh" pak Dius menunjuk bangku panjang di depan barisan kursi penonton

Aku berjalan menghampiri bangku mencari tas yang sangat aku kenali lalu memasukkan barangnya dan kembali berdiri di dekat Karen yang meneriakkan nama Rafa.

"Ayo balik" aku menarik tangan Karen

"Tungguin sa lagi seru nih" aku menghembuskan nafas pelan lalu diam menunggu Karen yang masih bersemangat meneriakkan nama Rafa.

"Resania semangatin Rafa dong kan kamu sebangkunya" tegur pak Dius aku menggaruk kepala ku yang tak gatal

"RAFA SEMANGAT LO JUARANYA" teriak ku

Entah aku salah liat atau gimana tapi aku yakin Rafa menoleh kepadaku dan mengangguk membuatnya semakin gencar

"Gitu dong" tegur pak Dius  lagi aku hanya tersenyum.

       Pertandingan terus berlanjut hingga Pluit dibunyikan sebagai tanda berakhirnya pertandingan dengan score 10:6 ditangan tim Rafa.

"Udah balik yuk" aku menarik Karen diangguki Karen kami melangkah keluar

"RESANIAAA" aku membalikan badanku ketika mendengar pak Dius memanggilku. Dia melambaikan tangannya sebagai tanda menyuruh kami untuk kembali kesana

"Kamu ada waktu kan nanti malam kita makan rame rame bapak traktir"  aku sedikit terkejut mendengar ajakan pak Dius

"Untuk apa pak?" Tanyaku bingung

"Untuk merayakan tim basket kita menang" jawab pak Dius enteng membuatku makin bingung.

"Kok saya ikut pak?" Aku masih bingung kenapa kami di ajak ikut serta

"Terserah saya dong Resania  Jeslyn kan saya yang bayarin kamu ajak temen kamu" alasan yang tak masuk diakal

"Kamu bisa kan Karen?" Kini pak Dius menatap Karen

"Bisa pak" jawab Karen cepat

"Tapi.." belum selesai aku bicara sudah dipotong oleh Karen dasar teman lucnut

"Tenang pak saya pastikan resa Dateng anteng saya pak" aku menatap nya berontak

"Udah lah sa Lo datang aja mumpung gratis" saran arka sambil mengelap keringatnya selesai bertanding

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang