bab 11

10 2 1
                                    

Hari ini adalah malam minggu seperti perjanjian yang kemaren aku dan bang Alvin bakal jalan bareng 😊😊😊😊.  Aku sudah siap dengan sepatu kets, celana jeans dan kaos berwarna soft pink. Aku mengambil tas selempang ku di lemari

"Udah belum dekkk" teriak bang Alvin dari bawah

"Tunggu bang" aku merapikan kembali rambutku yang sengaja ku gerai lalu bergegas turun. Aku menghampiri bang Alvin yang duduk di sofa ruang tamu.

"Skuyy bang" ajakku semangat. Mama menghampiri kami.

"Mau berangkat?" Bang Alvin berdiri dari duduknya. Aku mengangguk

"Ya udah hati hati ya" pesan mama padaku

"Siap ma" aku menyalim tangan mama

"Jangan ngebut ya bang" pesan mama lagi ke bang alvin.

"Siap ibu komandan" hormat bang alvin  selayaknya hormat bendera membuat mama geleng geleng sakit kepala. Aku dan bang Alvin masuk kedalam mobil tak perlu waktu yang lama mobil yang kami bawa membelah jalanan malam Jakarta.

"Mau kemana bang?" Aku menatap bang Alvin lalu mengalihkan lagi pandanganku ke sekeliling jalanan.

"Mau ketemu temen Abang dulu setelah itu terserah deh kamu mau kemana" dia mengusap kepalaku pelan. Aku tersenyum lalu menatap keluar jendela memikirkan akan pergi kemana. Mobil berhenti di area parkir sebuah cafe.

"Ayok turun" bang Alvin melepas saltbelt nya lalu turun dari mobil. Aku menurut perintah bang Alvin dan turun dari mobil dan menghampiri bang Alvin memegang tangan. Kami masuk ke dalam menuju lantai 2 yang terletak paling depan dekat kaca. Menampilkan kendaraan yang berlalu lalang di jalanan.

"Ga" panggil bang Alvin seseorang yang dipanggil oleh bang Alvin membalikan badannya

"Hai Vin" sapanya lalu bertos dengan bang Alvin aku menatapnya tak percaya begitu juga dengan dia

"Resa?" Tanyanya menunjukku

"Lho kalian udah saling kenal?" Bang Alvin menatapku dan menatap teman bang Alvin yang tak lain adalah kak Angga.

"Jadi ini teman Abang di indo?" Bang Alvin mengangguk

"Kok bisa jadi gini sih duduk dulu deh" kak Angga menengahi pertanyaan pertanyaan yang bermunculan. Kami bertiga duduk aku duduk di samping bang Alvin dan di depanku ada kak angga.

"Kok kalian bisa saling kenal?" Bang Alvin memulai sesi pertanyaan.

"Jadi resa itu adek kelas gue" jelas kak Angga yang ku angguki

"Sa bukannya kamu anak tunggal ya? Kenapa Li gak pernah cerita punya adek Vin?" Tanya kak Angga beruntun

"Jadi Abang gak pernah ngaku punya adek" todongku pura pura kesal

"Mana ada" bantah bang Alvin "jadi resa ini anaknya sahabat mama trus kami dari kecil udah Deket banget" jelas bang alvin "lagian Lo gak pernah nanya" jelaskan bang Alvin panjang x lebar x tinggi.

"Kok kalian bisa temenan sih bang?" Tanya ku menatap bang Alvin dan kak Angga bergantian.

"Jadi kita bertiga itu temen SMP trus Angga ni adek kelas Abang tapi gak pernah hormat hormat sama kakak kelasnya heran" jelas bang Alvin menggelengkan kepalanya

"Ah masa sih?? kak Angga orangnya sopan kok rajin lagi" belaku

"Nih orang kamu bilang rajin??" Bang Alvin menunjuk kak Angga terus menggeleng lagi. Kak Angga tertawa melihat perdebatan singkat kami.

"Memang dulu aku itu nakal sa sekarang aja jadi anak alim tobat" jelas kak Angga aku mengangguk antusias

"Jadi semenjak lulus SMP kalian udah gak jumpa lagi dong" tanya ku yang diangguki oleh kak Angga

ReFaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang