14.1 Pelakor

21.3K 1.6K 1
                                    

“Om, Kenapa ada mobil itu di sini?” tanya Eva ketika mobil yang ia tumpangi memasuki halaman rumah Ardie.

Ardie mengangkat kedua bahunya. “Mungkin  tamunya Nana atau Mama. Ayo kita masuk dan lihat. Tenang saja, selama ada Om, kamu nggak usah khawatir. Okey?”

Eva masih bergeming. Ia enggan turun dari mobil. Kini pikirannya bercabang. Eva masih ragu untuk bertemu Mamanya Ardie dan juga sangat engan bertemu sang pemilik mobil itu. Sudah bisa dipastikan, bertemu dengan salah satu saja pasti akan menimbulkan keributan apalagi kalau keduanya. 

“Om, ketemu Tante Revalianya bisa nggak setelah mobil itu pergi. Om Masuk duluan aja, Eva nunggu di disini. Eva janji nggak akan kemana-mana. Lagian tuh ada mereka komplotannya om yang setia mengikutiku kemanapun,” ucap Eva ketika Ardie membukakan pintu untuk Eva.

Ardie meraih tangan dan mengenggam erat jemari Eva. “Percaya sama Om Kan? Ayo kita hadapi bersama-sama. Tidak perlu kawatir, semua akan baik-baik saja,” bujuk Ardie yang kini sudah menarik Eva dan membimbingnya turun dari mobil.

Eva hanya bisa pasrah mengikuti Ardie yang sudah menuntunnya untuk memasuki rumah. Ardie menarik kedua sudut bibirnya.

Kejutan tidak terduga. Sepertinya bakalan seru. Maaf Eva, sepertinya perang dunia ketiga yang kau khawatirkan akan segera terjadi.

“Mas Ardie Eva sudah pulang.” ucap Nana ketika Ardie nampak memasuki ruang  keluarga dengan mengandeng tangan Eva yang berjalan mengekor dibelakang.

Semua Orang yang berada di ruangan itu menoleh ke arah kedatangan Ardie dan Eva. Beberapa Orang nampak terkejut melihat Ardie yang kini melepaskan genggaman tangannya kemudian beralih melingkarkan tangan kanannya pada pinggang ramping Eva.

“Eva?” 

Mendengar suara yang tak asing di telinganya membuat Eva mendongkakkan kepalanya. kini pandangan mata Eva tertuju pada sesosok lelaki yang beberapa bulan lalu telah menghianatinya. 

Begitu sempitkah dunia ini hingga aku bertemu dengannya disini. Wanita itu, bukankah dia yang waktu itu.

“Ardie! siapa gadis itu?” 

Suara bernada tinggi membuyarkan lamunan Eva. Eva mengalihkan pandangan kepada seorang wanita yang nampak beranjak dari tempat duduknya di sebelah Nana. Wanita itu berusia sekitar enam puluhan.

Ardie dengan santai membimbing Eva untuk duduk bersebelahan dengannya di salah satu sofa yang kosong. Ardie kembali meraih tangan Eva, menggengam erat jemarinya. Berulang kali Eva mencoba untuk  melepaskan tapi ia tak menghiraukan dan justru semakin mengeratkan genggamannya.

“Mah, kenalin ini Eva istri Ardie. Sayang kenalin itu Mama Rianti, mamanya Nana,”  ucap Ardie dengan begitu santainya.

“Apa!” teriak Mama Rianti.

Semua pandangan mata terarah pada Ardie. Sedangkan Ardie justru malah menyunggingkan senyumanya, seakan menikmati reaksi keterkejutan semua orang yang ada di dalam ruangan ini.

Istri Kedua : Gadis KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang