12. Siapa Dia Sebenarnya?

21.4K 1.6K 3
                                    

Ardie tersenyum ketika memasuki ruang kerja Eva. Ia mendapati Eva tengah terbaring di sofa dan tertidur pulas. Ardie melepas jasnya kemudian menyelimuti Eva dengan hati-hati. Tatapan matanya terpaku pada paras cantik gadis yang sudah lama ia cintai dan kini telah menjadi istrinya.

Kau benar-benar istimewa Lily. Dahulu hal terbesar yang harus aku lakukan adalah mamantaskan diri untukmu dan mendapat kepercayaan papamu. Kini saat aku sudah mendapatkan restunya bahkan berhasil menikahimu, aku masih harus terus berusaha menaklukkan hatimu dan berjuang untuk hubungan kita.

Dering ponsel Ardie membuyarkan lamunanya. Ardie mengeluarkan ponsel dan berjalan menuju balkon ruang kerja Eva. Ia membuka kemudian menutup pintu balkon, menerima panggian telepon dan menempelkan ponsel ketelinga.

“Halo Ma, ada apa?” 

Ardie medengar dengan saksama apa yang dikatakan mamanya di ujung sana. “Ma, kan Ardie sudah bilang, Ardie nggak akan menceritakan apapun tentang Eva. Ardie pengen Mama sendiri yang mengetahui seperti apa Eva dan menilai bagaimana dirinya. Karena Ardie tahu, ketika Ardie bilang sudah menikah dengan Eva pasti dalam pikiran Mama hanya ada penilaian negatif saja.” 

Ardie tersenyum mendengar rentetan pertanyaan dan pernyataan mamanya. “Eva memang bukan orang sembarangan Ma, makanya identitas dia disembunyikan. Jadi orang suruhan Mama itu pasti tidak akan mendapat informasi apapun tentang Eva. Satu-satunya jalan untukmendapatkan informasi tentang Eva ya melalui Eva sendiri Mah. Soal Tante Ana dan Fredi, Ardie tahu. Mereka memang dekat tidak hanya dengan Eva, tetapi juga Almarhum kedua Orang tua Eva. Tante Ana dan Om Dama adalah dokter pribadi keluarganya. Mereka tahu siapa Eva, tapi Ardie jamin mereka tidak akan memberitahukan juga. Dan sepertinya mereka belum tahu kalo Eva sudah menikah denganku, kecuali Eva sendiri yang sudah memberitahukan kepada mereka.”

Ardie mengerutkan keningnya. Ia terus menyimak apa yang di bicarakan mamanya diseberang sana. “Ma, aku tidak akan berbicara apa-apa tentang Eva ataupun Nana. Mama lebih mampu mencari informasi dan menilai mereka berdua. Mama mengerahkan orang untuk untuk memata-matai Eva, mencari informasi tentang dirinya dan keluarganya. Namun, kenapa Mama tidak melakukan itu pada Nana dan keluarganya. Begitu mudahnya Mama mempercayai setiap ucapan mereka. Ma, jika Mama ingin melihat putramu satu-satunya ini bahagia, mama tau kan apa yang harus Mama lakukan. Dan jika Mama mau jujur kepada diri Mama sendiri, Mama pasti tau apa yang Ardie rasakan selama ini.”

Ardie diam sejenak mendengar rencana yang Mamanya utarakan. “Oke ma, itu lebih bagus dan lebih adil. Nanti aku akan membawa Eva untuk pulang lebih awal. Oke, ya sudah Ardie mau makan siang dulu....Iya Ma.. Oke..” 

Ardie tersenyum penuh kemenangan ketika menutup telepon dari mamanya. Keputusannya pulang ke Bandung sendirian saat itu untuk memberitahu tentang pernikahanya ternyata tepat. Rencana Ardie kini berjalan dengan lancar. Meskipun belum mau mengakui Eva sebagai menantunya tetapi mamanya sudah mulai membuka hati untuk memberikan penilaian yang adil terhadap Eva. 

Ardie gembira. Meskipun awalnya mamanya marah besar tetapi pada akhirnya mau mengikuti sarannya untuk mencari tahu informasi mengenai Eva. Semakin sedikit Ardie memberi tahu mengenai Eva semakin gencar mamanya untuk mencari tahu informasi tentang Eva. Ardie benar-benar memanfaatkan rasa keingintahuan mamanya supaya dapat mengenal Eva lebih jauh. Serta secara tidak langsung Ardie mengarahkan mamanya untuk mencari tahu tentang keluarga Nana. Berharap mamanya melihat sendiri tentang kebenaran mengenai bagaimana mereka yang sebenarnya.

Istri Kedua : Gadis KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang