"Kau?" Ulang Eren menatap tidak percaya padanya, ia teringat dengan sosok gadis cilik yang waktu itu ke rumahnya dan itu adalah adiknya Levi.
"Benar, Mikasa sudah dijadikan sebagai bahan eksperimen, sekarang tinggal bahan terakhir dalam hal itu Eren" seru Armin dengan wajah polosnya yang kini berurai air mata, ia tidak ingin melakukan ini. Namun, ia sama egoisnya. Ia ingin bebas, dan ia masih mencintainya.
"Levi, dasar sialan!" Seru Eren meraih jasnya asal dan langsung bergegas pergi ketempat Erwin. Sedangkan Armin hanya menatap eren dengan tatapan sayu-nya, ia mengelap air mata yang menetes dan meraih hape nya menekan kontak Erwin.
"Maafkan aku Eren, aku dan kamu adalah orang yang berdosa. Kita tidak akan bisa menyelamatkan siapapun"
"Termasuk diri kita sendiri"
..
Levi menatap diam kosong ke arah Erwin yang membuka pintu kamarnya, Erwin tersenyum. Ia menyeret Levi untuk keluar dari kamarnya itu. Levi tampak seperti bukan Levi yang keren dan biasanya. Ia tampak seperti orang yang berantakan, sangat berantakan. Rambut hitamnya acak-acakan dan mata Levi yang semakin dingin tanpa adanya kehidupan. Erwin memegang kedua bahu Levi menyerahkan jas-nya pada bahunya. Levi mengernyit aneh, saat merasa sangat tidak nyaman dengan aroma alpha Erwin. Dia merasa aneh, sekelebat pikirannya terbayang sudah. Ia menatap ke arah Erwin, dan menendang kakinya hingga ia menjauh dari sana melemparkan jasnya.Erwin hanya tersenyum hangat padanya. Senyuman tipis yang sekarang sudah tau apa artinya dan itu menjijikan. Levi menatapnya tajam, masih ada rasa sakit itu. Namun, Levi harus tetap bisa mempertahankan kesadarannya. Semuanya harus menjadi jelas, pikirannya terasa di kabur-kan dan diganti.
Dan pelakunya adalah orang yang ada di depannya ini, Erwin Smith yang kejam.
"Kau adalah pelakunya kan?, Kau yang memasukkan aroma alpha mu padaku, cih dasar sialan. Kenapa kau membuatku seperti ini bajingan?!" Seru Levi, ia sudah tau semuanya.
Erwin tersenyum tidak tampak takut, "Iya itu adalah aku, Erwin yang kau cintai..ini adalah aku Erwin yang merupakan Alpha yang terikat denganmu".
"Omong kosong apa yang ka--"
Deg!
Deg!
Levi terhenti. Ia mundur dan memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Ia tau kalau itu bukanlah kebenarannya, namun semuanya terus berputar. Untuk memaksanya menerima semua hal itu. Levi mencoba untuk mengabaikan semua hal itu, berhenti menyerangnya-!, Dia harus tetap sadar. Semuanya hanyalah permainannya, apa yang sebenernya sudah Erwin lakukan pada dirinya-?!.
"Kenapa kau menolak Levi?"
Deg!
Deg!
"Jangan mendekat kau BRENGSEK!" seru Levi mundur dan mengambil pisaunya dari dalam saku bajunya. Erwin hanya tersenyum dan terus saja mendekat, melontarkan kata kata yang membuat Levi merasa semakin gila. Ia meremas pangkal rambutnya dengan kuat, ia bisa gila kalau seperti ini.
"Kau akan menjadi diriku, kau akan menjadi alpha yang kau inginkan Levi...dengan menjadi diriku. Semuanya, Kita dan kau akan bisa merasakan cinta yang sesungguhnya. Tidakkah kau penasaran dengan hal itu?"
Hal gila apa yang sedang Erwin dibicarakannya, Levi mengeleng masih menolak semuanya, Erwin mendekat ia tersenyum dengan begitu lebat. Sebuah kilat obsesi terlihat diwajahnya, ia mendekati Levi memaksa wajah Levi mendongak padanya.
"Ayolah Levi~~ bukankah kau yang mau melepaskan ini semua dari dirimu!" Levi menepis dirinya. Melayangkan pisau itu hingga tertancap di tangannya namun ia malah tertawa, sama sekali tidak takut ataupun merasakan sakit. Erwin kali ini bukanlah seperti manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't I Save You? (EreRi)
Mystery / Thriller[Book 1] . . . Pernikahan paksa antara kedua soulmate yang saling terjalin. Kehidupan yang tidak bahagia usai pernikahan membuat kedua pasangan ini memutuskan untuk berpisah dan tidak lagi saling terhubung meksipun mereka adalah pasangan yang diharu...