1

3.4K 178 26
                                    

Soulmate, hubungan yang abadi antara omega dan alpha. Ikatan yang terjalin dan tidak akan bisa diputuskan oleh siapapun. Tapi, betulkah?. Eren dan Levi, adalah pasangan yang ditakdirkan sejak kecil. Berasal dari keluarga yang terpandang. Menjadikan mereka berdua sebagai korban. Pertanda dimana ikatan itu terjalin sangat mudah. Yaitu ketika satu sama lain bisa merasakan aromanya masing-masing dalam jarak yang tidak terbatas. Ikatan yang sudah lama pudar dan belum sepantasnya saling terpaut satu sama lain. Ikatan yang 'PALSU'.

Ikatan yang dipaksakan, tidak bisa menuai cinta yang bahkan belum terbentuk. Hubungan yang terpaksa akan menjadikan interaksi menjadi palsu di mata siapapun termasuk diantara kedua orang yang menjalaninya dan tentu saja tidak ada 'CINTA'.

Ikatan antara orang asing yang diharuskan menjadikan cinta itu tidak akan pernah tumbuh. Dan ikatan antara kedua sosok yang tidak sepantasnya ditautkan secara paksa dan menyebabkan cinta itu tidak akan memiliki benih lagi untuk pertumbuhan yang lebih lanjut. Atau dikatakan kami berdua tidak mencintai dan tidak membutuhkan satu sama lainnya sebagai pasangan.
.

.
Sosok bersurai coklat, kelompok tertinggi yaitu alpha. Berjalan bersama wanita pelacur yang ada di sebelahnya itu. Mereka saling tertawa. Dengan tangan sang alpha mendarat di pundak omega yang bukan miliknya itu. Hanya pasangan yang bisa saling menandai dan memiliki anak, jadi hal itu tidak masalah. Tidak akan ada bukti jika mereka telah melakukan hubungan intim.

"Eren-Sama, kau tidak masalah dengan hal ini?" Seru wanita itu. Setahunya Eren sudah memiliki pasangan dan menikah.

"Hm?, Itu tidak masalah. Kau secantik ini~?" Goda Eren dengan senyum tipis yang selalu dia tunjukkan itu.

"Bagaimana dengan pasangan mu nantinya?" Tanya gadis itu. Eren adalah orang yang kaya, yang berani membayar harga mahal untuk yang lainnya hanya sekedar untuk bersenang-senang belaka. Tidak ada yang tau , perihal kepribadian ataupun sedikitpun tentang hal yang sebenarnya mengenai Eren. Eren tidak suka masalah pribadinya dibicarakan kepada siapapun.

"Berisik, kau katakan itu lagi dan aku akan membuang mu" sinis Eren menyipitkan kedua mata berwarna hijaunya itu membuat gadis itu merinding seketika.

Dia hanya diam saja, sementara itu dirumah besar tak jauh dari sana tampak sosok yang sekilas tampak seperti alpha itu, kini sedang mengambil teh yang dia buat sendiri selepas pekerjaan. Ia mengangkat cangkir teh, dan tepat saat itu pintu rumah itu terbuka. Menampilkan pasangan alpha nya yang seperti biasanya sedang membawa omega lain ke rumah mereka itu.

Levi hanya diam, menatap dengan manik datarnya yang mematikan dan duduk seperti tidak terjadi apa-apa. Dia duduk di atas sofa, meneguk teh yang dibuatnya itu dengan tenang. Eren melangkah masuk seolah tidak mempedulikan Levi, gadis itu melihat betapa elegannya dan dinginnya sosok omega yang nyaris seperti alpha itu.

"Lihat, sudah kukatakan tidak usah khawatir ya?" Goda Eren meraih dagu nya dan menatap dengan manik hijaunya itu.

"Ka...kau benar" ujar gadis itu yang lagi-lagi termakan dalam pesona playboy Eren. Berjalan melewati Levi yang hanya duduk seolah itu hal yang biasa.
.

.
Tidak lama gadis itu keluar dengan tergesa-gesa dari kamar Eren tadi. Dia habis menangis dan juga ketakutan. Eren keluar dari sana, ia melonggarkan dasi yang dikenakannya itu. Lalu ia duduk di sebelah Levi di sofa. Eren tampak lelah, perlahan peluh mengalir dari wajahnya yang tampan itu. Pakaian kerja yang dikenakannya terasa begitu panas. Dan dia tampak bosan.

"Kau mengusirnya lagi" Sahut Levi meneguk teh-nya itu. Ia baru saja selesai bekerja sama seperti Eren. Dalam hal ini Levi berbeda dengan omega yang lebih memilih untuk berurusan dengan rumah tangga dan hal yang mudah lainnya. Levi nyaris sering dikatakan alpha. Tidak ada omega sedikitpun yang ada di dalam dirinya itu.

Can't I Save You? (EreRi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang