15

559 37 2
                                    

"Tidak bisakah aku menyelamatkan dirimu?"

Plak!

Hanya tepisan Levi yang menjadi jawaban dari perkataan Eren. Levi menatap tidak peduli, dan sangat datar seperti biasa. Ia tampak dingin, rambut hitam perlahan turun karena basah oleh keringat. Dan membuat Eren meneguk ludah saat ia baru saja menyadari betapa sexy-nya pasangan omega di depannya.

Plak!

Dengan mudahnya lagi lagi Eren menerima tamparan di wajah tampannya itu, Eren memegang pipi kanannya itu belum sempat bereaksi dengan yang terjadi.

"He-!"

"Aku tidak mau kau melihat-ku dengan tatapan bejad-mu itu" potong Levi dingin sebelum Eren hendak memulai protesnya akan perlakuan Levi padanya.

Blush!

Wajah Eren langsung memerah padam saat sadar pada hal yang dikatakan Levi. Tapi ia langsung mengelak, mengulurkan kedua tangannya menutupi wajahnya yang mungkin sudah memerah malu karena Levi menyadarinya lebih dulu. Eren menunduk, bisa dilihat ia sungguh malu sekali. Apalagi dihadapan pasangannya sendiri. Berusaha mati-matian untuk menyembunyikan dirinya yang sudah begitu memalukan.

"Ma-maafkan aku Levi. Aku gak sadar" gumam pelan Eren.

Levi menghela nafas, "Sudahlah, berhenti berlaku seperti itu. Lagipula kau adalah alpha, jadi wajar kau punya nafsu" ujarnya dengan nada sedatar-datarnya.

"Bukan seperti itu!" Ujar Eren mengeleng langsung. Ia tidak terima dengan apa yang telah di katakan Levi. Eren otomatis meraih kedua tangan Levi di hadapannya. Wajahnya sedikit memerah tipis dan kedua alisnya tertekuk, serius akan hal yang Eren pikirkan sekarang ini. Levi sedikit terkejut dengan ekspresi Eren yang terbilang beda ini.

"Lepas-"

"Dengar dulu Levi-" Eren berkata dengan nada memerintah, Levi otomatis terdiam. "-Aku tidak seperti yang kau pikirkan" lanjut Eren mengeratkan genggaman pada kedua tangan kecil Levi.

Deg!

Kedua mata hijau itu menatap serius, dalam kearah Levi. Wajahnya yang semula malu kini menatap dengan langsung kearah Levi. Sosok dewasa Eren yang dominan. Levi lupa, kalau Eren bagaimanapun adalah seorang alpha. Dan inilah pesona alami dari Alpha Eren. Levi yang semulanya tidak ingin mau tahu dan mendengar Eren. Kini mau tidak mau, ia malah tidak bisa lepas dari pesona Eren. Eren yang kini menatapnya serius, berusaha menyakinkan dirinya kalau dirinya berbeda. Eren tidak mau kalau dalam hal ini, dirinya disalahartikan. Apalagi oleh orang yang dicintainya ini.

"Levi, hanya kau yang membuatku jadi begini. Dan kau tau, kau begitu indah dan begitu sexy. Membuatku tidak bisa berpaling darimu" seru Eren lagi dengan penuh keyakinan kepada Levi di depannya ini. Kedua matanya memandang dalam dan langsung ke arah Levi, seolah ia mengunci dirinya agar tidak bisa kemana-mana sedikitpun dan jatuh ke dalam pesonanya. Levi merasakan degup jantung yang seketika menyerbu saat Eren bersikap jantan seperti ini. Jauh berbeda dengan perasaannya yang biasa, Eren terlihat jauh lebih keren dan tampan. Benar juga, dia adalah alpha, Levi. Seharusnya kau tau itu, kenapa dirinya malah seperti ini-?.

Levi menoleh kearah kanan, dengan wajahnya yang datar namun sedikit rona merah tipis menghiasi kedua pipinya dengan perlahan. Eren yang melihat itu hanya terdiam, merasakan kalau reaksi Levi begitu manis. Perlahan Levi mulai membuka suara, setelah beberapa saat hanya bisa terdiam. Masih tidak percaya dengan apa yang Eren katakan dan reaksi tubuhnya yang seolah jauh berbeda. Levi merasakan rasa malu merambat membuat wajahnya memanas dan ia tidak bisa menatap pada Eren karena hal itu.

Can't I Save You? (EreRi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang