3

1.1K 138 18
                                    

Eren melepaskan pakaian kerja hitamnya di kamarnya. Melirik ke arah jam tangan yang selalu ia kenakan itu. "Kau ikut Levi?" Tanya Eren seraya begitu saja mengganti pakaiannya dengan jas yang biasa ia kenakan saat berpergian ke pesta. Kali ini ia mengenakan jas formal. Pada jam malam ini, pukul 10 hari ini akan ada pertemuan antara kedua keluarga besar kami. Yang artinya pesta pernikahan antara ayah dan ibunya Eren.

"Tentu saja, kita berpasangan" ujar Levi seraya mengeratkan jas yang dikenakannya. Eren duluan pergi keluar dan menyiapkan mobilnya. Levi tidak lama ikutan menyusul keluar dan mengunci pintu rumahnya itu. Membuka pintu mobil dan duduk disebelah Eren yang menyetir. Tidak lama mereka pun berangkat ke pesta meninggalkan rumah besar Eren yang kosong tanpa penghuni.

Mereka tiba satu jam lebih awal dari yang di tentukan. Mereka berdua menghela nafas, keluar dari mobilnya. Ia melirik kearah pintu megah dimana acara akan dimulai disana. Eren termasuk keluarga yang sangat kaya. Tidak heran dengan perabotan luar biasa mahal yang tertera baik di rumah ataupun pesta-pesta yang diadakan keluarga Eren.
.

.
Srek

Eren meraih tangan Levi di sebelah kirinya itu. Levi hanya diam mengalungkan tangannya bersama Eren. Seperti inilah sebuah kebohongan yang selalu mereka berdua lakukan. Wajah Eren yang semula lelah. Kini ia kembali tersenyum manis. Dan Levi masih saja dalam tampang yang datarnya. Dengan anggun pasangan itu masuk ke dalam hotel besar itu. Disana sudah ada banyak orang dari keluarga Eren dan juga keluarga angkat Levi. Mereka berpakaian mahal dan norak menurut Levi.

Eren dan Levi tampak seperti pasangan yang luar biasa. Eren yang gagah dengan jas formal berwarna hitam. Pesona ceria yang keluar dari Eren membuat semuanya luluh seketika. Levi juga tak kalah, dia sangat cool dengan sikapnya yang elegan dan tidak terlalu banyak berhias membuat pesona sendiri yang bikin deg-degan. Levi dan Eren seperti bintang disana. Terutama dengan tangan mereka yang saling bergandengan saat masuk dianggapnya sangat romantis.

Keduanya menghampiri ibu dan ayah Eren yang tengah memakai pakaian paling menawan disana. Tentu saja, mereka adalah tokoh penting dalam acara ini. Eren tersenyum manis seraya masih bergandengan dengan Levi yang hanya berwajah datar. Melihat dengan tatapan dingin ke arah depan. Ia ingin secepatnya pergi dari tempat ini. Orang tua Eren tampak sangat senang dengan kedatangan Eren dan Levi yang sangat serasi dan cocok.

"Wah Eren!. Kau datang!. Dan Levi astaga kau masih mengoda seperti biasa" puji ibunya. Levi hanya diam saja tidak peduli dan menggubris perkataannya.

"Tentu saja ibu, aku akan datang untuk perayaan besar kalian berdua dong~. Karena aku kan anak ibu!" Seru Eren tersenyum bersemangat seperti biasa.

Tidak lama ayah dan ibu angkat Levi juga datang disana. Mereka berpakaian mahal. Eren hanya menatap rendah. Tidak ada yang tau kalau Levi dan mereka sama sekali tidak ada hubungan darah sedikitpun. Levi yang pernah memberitahukannya karena ia tidak ingin Eren berbuat sesuatu yang membuatnya repot. Dan kalau dipikir-pikir mereka juga tidak pernah sekalipun bersama Levi. Hanya saat-saat penting saja mereka berpura-pura dan bermuka dua untuk sekedar cari muka di hadapan keluarga Eren sehingga mereka mendapatkan nilai plus di-mata mereka.

"Ara Ara Levi ~. Kau ini selalu saja berdiam diri!. Ayo ngobrol dengan ibu mertua mu ini!" Paksa ibunya itu. Levi diam saja, ia tidak suka berbicara. Menatap sinis ke arah ibunya itu lalu ia mengalihkan matanya dengan jutek ke arah sampingnya.

"Lev-!". Hampir saja ia memukul Levi. Untung saja Eren begitu saja menarik Levi lebih dekat kearahnya. Ia tersenyum ramah yang sangat menyeramkan.

"Maaf, kami harus pergi duluan. Ya kan Levi?" Seru Eren. Kepada sosok Levi yang digandengnya lebih erat ke arahnya itu dengan sengaja tentunya. Akan rumit jika mereka berdua bertengkar saat ini terutama dengan ibunya yang temperamental itu.

Can't I Save You? (EreRi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang