Part 6

330 25 0
                                    

Haiii guys author balik lagi nih 😁
Semoga kalian suka ya sama cerita aku meskipun agak gaje,namanya juga pemula hehe...

Happy reading 🌹♥️
.
.
.
.

Nafisya mendudukkan kembali tubuhnya di samping ranjang Alvaro, Alvaro manaruh tangan Fisya di rambutnya

Fisya yang mengerti maksud dari Alvaro, mulai mengelus lembut rambut Alvaro.

" Maafin Fisya bang" cicit Fisya yang mulai berkaca kaca dia merasa gagal menjalankan amanat sang papa.

Alvaro menatap Fisya,Fisya terkejut ia pikir Alvaro sudah tidur karena tadi matanya sudah terpejam.

"Maaf buat?" Alvaro kebingungan.

"Fisya gak bisa nyegah abang buat makan makanan luar,haru__" ucapannya terhenti karena jari Alvaro yang sudah berada di bibirnya.

"Sttt  Abang yang salah harusnya Abang dengerin ucapan kamu dan gak ngotot buat makan" ucapnya lalu membawa Fisya ke dalam pelukannya.

Fisya menangis dalam pelukan Alvaro,terkesan lebay memang tapi kalian pasti akan merasakan ini ketika saudara satu satunya yang kalian punya sedang tidak baik baik saja. Setelah cukup lama suara tangisan itu hilang berganti dengan dengkuran halus.

Dengan hati hati Alvaro mengendong tubuh mungil Fisya lalu  menidurkannya  di sampingnya,meski perutnya masih sakit ia tak perduli dia tak tega melihat Fisya tidur dengan posisi yang tidak nyaman.

Alvaro kembali ke posisi semula,dia melihat ke samping dan tangannya mulai mengusap sisa air mata gadis itu.

"Laki laki hebat mana yang bisa  ngedapetin hati kamu sya?Abang aja yang bertahun-tahun ada di sisi kamu gak bisa dapetin hati kamu" Alvaro menyelipkan rambut Fisya yang berantakan ke belakang telinga.

"Apapun milik gue akan tetep jadi milik gue!, tapi abang gak mau egois sama kamu sya Abang rela sakit hati setiap hari asalkan bisa lihat kamu bahagia,dan Siapapun dia kalo sampai dia berani bikin kamu sakit hati Abang gak akan segan segan buat nyiksa dia" Alvaro menekan semua ucapannya.

Dengan lembut Alvaro mengecup kening Fisya lalu ikut menyusul ke alam mimpi.

***

Cahaya matahari yang masuk dari sela sela korden membuat tidur seorang gadis cantik terganggu.

Fisya mengerjap ngerjapkan mata,dia terkejut melihat Alvaro yang sedang tertidur pulas sampingnya,meski terkejut Fisya berusaha untuk tidak berteriak dia tak ingin mengganggu tidur Alvaro ' Gila!!  bisa bisanya gue ketiduran ' batinnya.

Dengan pelan Fisya turun dari ranjang,lalu menuju kamar mandi, setelah rapi dengan seragam sekolah itu baru dia menuju dapur.

"Masak apa ya hari ini ?" Fisya mengetuk ngetuk dahinya dengan tangannya seolah berpikir.

Terlintas sebuah ide di kepalanya,dia menjentikkan jarinya "ahaa ..gue masak sup ayam aja, benar sup ayam enak juga kayaknya tuh" dengan cekatan Fisya memotong bahan bahan untuk membuat sup.

Sementara itu di kamar  tangan Alvaro tengah  meraba raba bantal di sampingnya  mencari seseorang tapi nihil tak ada orang di sana,Mata Alvaro terbuka lebar ketika menyadari kalau Fisya tidak ada.

Alvaro mencoba mencari Fisya di bawah,dia menuruni satu persatu anak tangga dengan malas,lalu tercium bau sedap dari arah dapur.

Alvaro duduk di kursi meja makan dia melihat punggung Fisya yang sedang memasak dengan cekatan.

My Brother My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang