Part 14

120 9 2
                                    

Happy New year 2022!!!!

Apa nih harapan kalian di tahun ini?


Sepatu hitam itu melangkah memasuki kawasan sekolah yang bisa di bilang sekolah yang ternama.

Di sambut dengan orang orang yang usianya tak jauh dari dirinya. Yang memakai baju putih abu abu sedang berjalan memasuki halaman sekolah.

Suara burung berkicau dan udara yang menyegarkan membuat pemilik sepatu hitam itu memejamkan mata meresapi keindahan pagi itu.

Tiba tiba dari arah belakang muncul seseorang yang kian mendekat. Lalu suara langakah kaki itu berhenti tepat di belakang pemilik sepatu hitam itu.

Hening tak ada suara apapun selain suara siswa siswi yang sedang berjalan dan berbicara dengan temannya.

Hingga "woiii" suara ini merusak pagi yang indah dari pemilik sepatu hitam.

Mata indah itu terpejam dengan tangan yang terkepal "Brisik! Tau gak ngga, lo ganggu aja" kesalnya.

"Sya sya. Ya siapa suruh merem merem di tengah jalan. Mau mati lo?" Tanya Erlangga.

"Mulut lo minta di tabok ya?" Tanya Nafisya balik.

"Coba tabok kalo bisa boncel" setelah mengucapkan itu Erlangga segera berlari.

"ERLANGGA SIALAN! AWAS LO YAAA!!" Teriaknya keras hingga semua mata yang ada di halaman dan gerbang menatap dirinya aneh. Tanpa perduli tatapan itu Nafisya berlari mengejar Erlangga.

***

Suasana kantin begitu ramai Nafisya sedang mengantre makanan di stan batagor. Jangan tanyakan Erlangga di mana karna laki laki tengah memenuhi panggilan alam.

"Duh lama banget sih, kalo bukan karna Erlangga ogah gue ngantre batagor" gerutunya.

"Haii" sapa orang yang baru datang dari arah samping.

Nafisya yang sedikit gugup melihat siapa yang menyapanya "H- Hai kak" sapanya balik.

"Mau gue antriin? Kayaknya kaki lo capek deh" tawar laki laki itu.

"E eh jangan kak, kaki aku gapapa kok" ucap Nafisya.

"Beneran?" Tanya laki laki itu meyakinkan.

"Iya kak beneran" balas Nafisya.

"Yaudah kalo gitu gue temenin aja deh. Buat jaga jaga" ucapnya sambil menepuk bahu Nafisya.

Nafisya menundukkan kepala semburat merah mulai menjalar di pipinya.

"Jangan nunduk" laki laki itu mengangkat dagu Nafisya.

"Cantik" ucapnya setelah melihat wajah gadis di depannya.

Pipi Nafisya kian memanas mendengar ucapan laki laki itu.

Di sisi lain ada tiga pasang mata tengah mengintai dari kejauhan.

"Anjir tuh babi minta di tebas keknya, beraninya dia pegang pegang bidadari gue" gerutu Keisya.

"Erlangga lama amat itu boker apa tidur"gerutu Alan.

Sementara Andra hanya diam meneliti kedua orang yang tengah menjadi sorotan matanya.

My Brother My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang