Part 13

137 9 3
                                    

Haii setelah sekian abad memikirkan alur cerita akhirnya selesai juga buat part ini😭. Maafkan author kalo rada gaje 🙏😃.

Bianca menatap laki laki berparas tampan di depannya, kepalanya menggeleng.

"Aku mau di sini aja, nemenin kamuuu" ucap Bianca dengan nada manjanya.

"Andra" panggilan Alvaro dengan tegas.

Andra yang mengerti langsung berdiri mengajak Bianca keluar. Namun Bianca tetep kekeh dengan ucapannya.

"Gue mau di sini dra!"tukasnya.

Andra tetaplah Andra orang yang tidak suka ribet dan keras kepala. Tanpa menghiraukan ucapan Bianca dirinya menyeret kerah belakang baju Bianca keluar.

"Andra lepas ih, Varoooo" suara berontakan Bianca mulai hilang di balik pintu.

"Hahahaha" tawa ketiga mahluk yang terlupakan oleh author...., Eh engga maksudnya tiga mahluk yang dari tadi menjadi penonton.

"Brisik" desis Alvaro tajam.

Dengan tiba tiba Alan menabok mulut kedua temennya dengan kedua tanganya.

"Sialan lo!" Umpat Kevin.

"Hoek anjing, tangan lo bau tai" Keiysa dengan muka hendak muntah.

"Tau aja lo tangan kiri  gue tadi garuk pantat bentar ada semut lewat"  ucap Alan dengan tampang watadosnya.

kesya berlari terbirit-birit  kekamar mandi. "Hoekk sialan lo Alan awas aja lo" teriak keisya dari kamar mandi.

Sementara Alan dan Kevin tertawa terbahak bahak sampai Alan terjatuh dari sofa.

Keisya keluar dengan muka basah,daerah bibir merah jangan lupakan muka garangnya. Tatapannya setajam silet seperti hendak menguliti kedua teman laknatnya itu.

"Lo!" Keisya menunjuk Alan. Mengambil ancang ancang untuk menghajar teman laknatnya. Namun keberuntungan sedang berpihak kepada Alan. Karena Andra memasuki kamar dan berucap.

"Kita butuh ngobrol serius, mumpung adek lo gak ada" tutur Andra serius.

Semua yang mendengar itu segera mendekat ke arah brankar Alvaro.

Alvaro hanya diam,ia sebenernya tau arah pembicaraan ini akan kemana.

"Kenapa lo gak ngasih tau kita kalo lo mau balapan?" Tanya Andra.

"Gue bisa sendiri tanpa melibatkan anak Dasmond" jawab Alvaro singkat.

"Tapi gak gini juga Al, seenggaknya lo bilang, pasti gue atau Erlangga bisa temenin elo" ucap Kevin.

"Sekali lagi gue bilang gue gak mau anak Dasmond terlibat dalam masalah ini" balas Alvaro tegas.

"Tapi ini bahaya Al, kalo lo telat dikit aja lo bisa koma tau gak!" Kini Alan yang berbicara.

"Gue sangat berterima kasih sama lo" ucap Alvaro penuh penekanan "tapi buat nolak balapan ini sorry gue gak bisa, ini menyangkut adek gue!" Ucap Alvaro sedikit berteriak di akhir ucapannya.

"Kenapa bang?" Tanya seorang gadis yang tiba tiba sudah ada di depan pintu.

Deg

Semua orang di dalam ruangan terdiam beku. "F-fisya sejak kapan lo di sana?" Tanya Alvaro sedikit gugup.

"Kenapa emang?" Tanya balik gadis itu.

Hening tak ada yang menjawab pertanyaan gadis manis di itu.

"Gue gak nyangka ya.." gadis itu menutup mukanya dengan kedua tangannya.

Semua orang terutama Alvaro mendadak kalut. "Gu gue bisa jelasin" laki laki itu hendak turun dari brankar.

Keempatnya sahabatnya sontak menahan Alvaro. "Minggir gue mau ke adek gue!" Bentak Alvaro. "Gak kaki lo lagi patah" cegah Andra.

"Gue gak nyangka" ucap gadis itu berbalik hendak pergi keluar ruangan.

"Fisya! Fisya gue bisa jelasin!. Jangan pergi, lepasin anjing!" laki laki itu terus memberontak.

Baru tiga langkah gadis itu berbalik dengan wajah ceria "Gue gak nyangka bang kalo..... ayah pulang!"

Hening, semua mendadak loading termasuk Alvaro.

"H-hah" kompak kelimanya.

"Ihhh Abang ayah gue pulang!" pekik gadis itu.

Tiba tiba di belakang gadis itu ada dua orang laki laki dengan umur yang terpaut cukup jauh.

"Hai Al" suara bariton yang sudah 3 bulan tidak didengarnya kini memasuki Indra pendengarannya.

Erlangga yang di samping laki laki itu cekikikan karna reaksi Alvaro sesuai dengan rencananya.

"Sialan! Lo angga" Umpat Alvaro dalam hati. Padahal dirinya sudah panik setengah mati.

"Ya gini" jawab Alvaro singkat.

"Aya--" ucapan Alvaro terpotong oleh suara melengking milik orang yang Alvaro sangat kenal.

"Alvaroooo" teriak wanita berusia 40 tahun itu.

Wanita itu mendekat kepada Alvaro lalu membolak balik kan wajah Alvaro. "Aduh aduhhhh gimana sih sayang bisa sampek kayak gini. Mana yang sakit, ini, ini, ini atau kalo yang ini pasti sakit" cerocos wanita itu.

"Sayang udah, liat tuh Alvaro tertekan" cegah sang suami.

"Ih ayah ini gimana sih. Coba lihat anak kesayangan bunda yah jidatnya di perban, tangan lecet, kakinya patah tapi untung tetep ganteng" protesnya pada sang suami.

Erlangga melotot mendengar ucapan bundanya " Jadi selama ini Erlangga bukan anak kesayangan bunda?" Tanya Erlangga.

"Kalo bunda gak sayang sama kamu mana mau bunda ngelahirin sama ngerawat anak tengil kayak kamu" jawab sang bunda lalu menjitak kepala anaknya.

"Aw sakit bunda" kesal Erlangga.

Semua orang tertawa mendengar ejekan bunda Erlangga.


***

Ruangan yang tadinya ramai kini menjadi sunyi hanya ada suara tetesan infus. Semua orang telah pulang.

Para teman Alvaro dan juga Erlangga baru 5 menit yang lalu pulang setelah berkenalan dengan Nafisya dan pastinya ada bumbu gombal di dalamnya.

Sementara Alvaro, sudah tertidur ketika mendengar wejangan panjang dari sang bunda. Kini tinggal mereka berdua di dalam ruangan serba putih itu.

Ting!

Suara dentingan ponsel mengalihkan atensi Nafisa dari pemandangan kota yang ia lihat dari jendela. Nafisa mengambil ponselnya lalu membuka pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Matanya memicing melihat nomor yang tidak dikenal.

+62********
Hai

Nafisya kyl
Siapa ya?

+62*********
Ini gue Bastian XII IPS 2 yang waktu itu.

Nafisya kyl
Oh hai kak, dapet nomer gue dari mana?

+62*********
Dari temen sekelas lo.
Jangan lupa simpen nomer gue.

Nafisya kyl
Siap kak.

Nafisya menutup ponselnya lalu berjingkrak-jingkrak senang sambil berteriak. Siapa yang mengira jika orang yang ia  incar akan memberi pesan kepada dirinya. Entah mimpi apa semalam dirinya.

"Brisik" suara bariton serak itu menghentikan pergerakan dirinya.

"Biarin wlee. Aaaaaaa" ucapnya lalu kembali berteriak.


Jember,4 Desember 2021

My Brother My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang