Part 3

394 23 0
                                    

Hay semua👋 author balik lagi nih,gimana  kabarnya hari ini?
Semoga kalian baik baik aja ya😊
And happy reading 🌹
.
.
.
.
.
Sesampainya dirumah..

Alvaro turun dari motornya lalu menarik tangan adiknya untuk masuk kedalam rumah dan mendudukkannya di sofa ruang tamu sementara Alvaro berdiri di depan sang adik.

"Mau sampek kapan kek gini terus?" tanya Alvaro menahan amarahnya dengan berusaha berwajah santai tapi  nada suaranya terdengar menyeramkan.Fisya yang mendengar suara Alvaro merasa takut  sampai dirinya tak berani melihat mata Alvaro.

"M_ maafin Fisya  bang Fisya janji Fisya bakalan lebih rajin lagi" ucap Fisya menahan tangis,sebenarnya sang papa pernah berkata bahwa  tidak maslah jika nilai putrinya itu biasa biasa saja papanya tak ingin terlalu mengekang putrinya untuk menjadi seperti yang papanya mau,selain itu  papanya juga takut trauma di kepala Fisya  kambuh atau  bermasalah.

Flasback on

8 tahun yang lalu ...

Kita sekeluarga memutuskan untuk berlibur ke Bali,waktu di pertengahan jalan menuju bendara  tiba tiba.

Bruakkk

Mobil mereka di tabrak oleh truk dari arah samping  tempat Fisya duduk,Alvaro yang masih setengah sadar melihat betul darah dari sang adik bercucuran dan kedua orang tua mereka yang tak sadarkan diri sebelum semua  buram dan gelap.

Di rumah sakit

Alvaro yang  baru sadar, langsung berusaha duduk ia merasa nyeri di tangan dan kepalanya  yang di perban lalu dia menoleh kesamping di lihatlah Danendra papanya yang sedang tak sadarkan diri

Tiba tiba datanglah suster ke arah Alvaro
"Gimana dek ada yang sakit"tanyanya
Alvaro hanya menggeleng "ibu dan adik saya di mana sus?"tanya Alvaro.

"Ibu dan adik kamu sedang di tangani di ruang UGD mereka mengalami luka yang cukup serius kamu haru kuat ya suster percaya ibu dan adik kamu adalah orang  yang kuat "suster itu mencoba menguatkan Alvaro.


3 hari kemudian...

Alvaro dan juga sang papa yang sudah pulih. Tetapi di hari itu juga sang ibu di nyatakan meninggal karena pendarahan di otaknya sementara sang adik di nyatakan selamat meski memiliki trauma di otaknya. Yang mungkin akan memiliki tekan tekan tertentu di otaknya dan bisa saja tidur berjalan.

Flasback off

Alvaro yang mendengar adik nya hendak menangis langsung pergi meninggalkan Fisya  menuju kamarnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Alvaro meninju dinding dengan keras,dia merutuki dirinya sendiri bagaimana bisa dia Sampek kelepasan marah kepada adiknya,harusnya dia bisa lebih lembut kepada sang adik.

Fisya yang melihat kepergian Alvaro hanya bisa menangis dia merasa bersalah kepada Alvaro selama ini dia hanya bisa membuat Alvaro marah, dan dan kecewa padanya meski Alvaro tak menunjukkannya terang terangan tapi dirinya bisa melihat bahwa Alvaro selalu menahan amarahnya kepadanya,dan mungkin hari ini Alvaro tak tahan lagi.

meski Alvaro terkesan dingin dan cuek,tapi di dalam hatinya dia sangat menyayangi adiknya bahkan melindunginya seperti dia melindungi nyawanya sendiri, hanya dia tak menunjukkan itu dengan terang terangan.
.
.
.
.

Waktu makan malam pun tiba
Alvaro yang baru turun dan hanya melihat papanya sendirian "Fisya mana pa?" Danendra melihat Alvaro yang sedang bertanya padanya "kayaknya masih di kamar Al,kamu gak abis berantem kan sama adek kamu?"

"Enggak kok pa" Alvaro berbohong  "syukur kalau kalian gak berantem,inget Al jangan marahin adek kamu" Danendra mewanti wanti Alvaro "iya iya pa Alvaro gak bakal marahin Fisya" Danendra menyodorkan nampan berisi nasi dan lauk pauk, menyuruh Alvaro membawakan makan malam untuk Fisya.

"ini bawain ke kamar adek kamu kasihan belum makan malem" Alvaro mengambil nampan dan bergegas menuju kamar sang adik.

Tok tok tok

Kemudian terdengar suara dari kamar "Masuk gak di kunci kok" Alvaro membuka pintu dan terlihatnya sang adik yang sedang fokus belajar,dengan rambut yang hanya di kuncir asal begitu terlihat cantik.

Alvaro sedikit membungkuk menyamakan dengan kursi adiknya. lalu  mengelus rambut adiknya dengan lembut ,Fisya yang merasa rambutnya di elus elus langsung mendongak "Eh Abang" Alvaro menaruh nampannya di meja belajar Fisya "makan dulu ya sya" ucapnya lembut.

Fisya agak terkejut dengan sikap Alvaro, ' ada apa sama bang Al kok sifatnya jadi lembut gini beda banget,apa mungkin dia abis kepentok dan lupa ingatan tapi  dia kok masih inget nama gue  ya ,ahh bodoamat pokoknya hari ini gue seneng banget setelah 3 tahun bang Al dingin ke gue akhirnya dia bisa  kembali kayak dulu lagi"batin Fisya

"Siap boss" Fisya mengacungkan jempol.

"belajarnya jangan terlalu di paksain sya,kalo capek istirahat aja" ucap Alvaro yang masih mengelus elus rambut Fisya.

Alvaro sedikit kaget ketika tiba tiba Fisya berdiri menaiki kursi yang dia duduki dengan semangat 45  dan bertampang seperti  seseorang  yang akan membacakan puisi ,tak lupa tangannya yang terkepal ke atas  "Demi abang  dan     papa Fisya bakal buktiin kalau Fisya bisa ngebanggain Abang dan papa,Fisya juga gak mau Abang malu punya adek yang bego mangkannya Fisya harus belajar sungguh sungguh"semangat Fisya begitu terlihat di setiap kata yang Fisya ucapkan.

"iya iya Abang percaya kalo kamu bisa Fisya tapi gak usah naik ke kursi juga kali"ucap Alvaro menahan tawa.

"Ih Abang ngerusak suasana aja orang lagi nyemangati diri sendiri malah di ketawain" Fisya langsung duduk dan memakan makanannya dengan wajah kesal.

" Fisya itu mau banggain Abang dan gak bikin malu Abang,masak abangnya pinter adek nya bego kan kayak gimana gitu bang" Alvaro hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepala dan duduk di samping Fisya.

Alvaro memperhatikan Fisya yang sedang makan dengan lahap ' Andai kamu tahu sya kamu gak pernah bikin malu Abang justru kamu adalah kebanggaan abang,Abang kangen lihat kamu dari dekat gini,tertawa bareng kayak dulu lagi  , dan andai saja kamu tahu bahwa Abang bukan kakak kandung kamu, Abang capek harus bohong  terus,Abang capek harus pura pura bersikap dingin dan seolah  olah gak perduli sama kamu,andai kamu gak marah dan ayah gak ngelarang Abang buat ngomong ini sama kamu pasti Abang udah ceritaiin semua ini syabatin Alvaro lalu tersenyum kecut


See you next part♥️


Jember, 24 Februari 2021

My Brother My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang