I'am Yuta 14 (Revisi)

52.5K 2.6K 292
                                    

Jika ada kesalahan, tolong dikoreksi🙏

🐊🐊🐊

Nanda sedang menonton televisi, gadis itu mengembuskan napas kesal sebab bell rumah terus berbunyi. Nanda masih dirumah Mami karena beliau yang meminta untuk tetap disini. Nanda membiarkannya karena tahu yang melakukannya yaitu Yuta, karena tak berhenti bunyi akhirnya Nanda bangun. Dengan langkah malas, dia berjalan ke depan untuk membuka pintu.

"Yuta?!" Nanda memekik melihat Yuta tidur dilantai depan rumah.

"Ngapain tidur disini?" dia menggoyangkan pundak Yuta guna membangunkannya.

"Ayo, bangun!" Nanda menarik tangan Yuta sekuat tenaga, dia mengerjap kaget saat Yuta memeluk pinggangnya ketika sudah berdiri.

Nanda masih gugup karena kejadian kemarin malam, setelah malam itu Yuta menghilang entah kemana. Dan baru pulang malam ini dengan keadaan setengah mabuk. Nanda membawa Yuta ke dalam setelah susah payah mengunci pintu.

Tubuh lemas Yuta didorong hingga duduk dikursi, napas Nanda terengah-engah, lelah memapah tubuh Yuta yang berat. Matanya membulat saat Yuta menarik tangannya untuk laki-laki itu peluk kembali. Yuta menjatuhkan kepalanya ke bahu Nanda, tangannya melingkar di pinggang Nanda dari samping.

Nanda gugup, ingin melepaskan namun sulit karena Yuta memeluknya sangat erat. Melihat raut wajah kacau Yuta, Nanda mengalah dia membiarkan Yuta memeluknya semau laki-laki itu.

"Jangan kenceng-kenceng, bisa mati gue." Ucap Nanda saat Yuta mengeratkan pelukannya.

Yuta tak menghiraukan, wajahnya tenggelam di ceruk leher Nanda, menghidu aroma tubuh gadis itu begitu dalam, "Lo bau, pasti belom mandi, kan?" dustanya.

Nanda menabok pelan kepala Yuta membuat siempunya terkikik, "Nggak usah nempel-nempel bisa nggak?" seketika tubuh Nanda meremang kala Yuta mengecup lehernya.

Yuta mendorong pelan tubuh Nanda menidurkannya di sofa dengan dia berada diatas tubuh gadis itu. Jakunnya bergerak naik turun melihat bibir ranum yang begitu menggoda. Satu kecupan singkat dibibirnya mampu membuat jantung Nanda berdebar sangat kencang. Ia menatap Yuta yang juga menatapnya.

"Jangan nangis! Itu bukan ciuman pertama lo," kening gadis itu mengkerut tanda tak mengerti ucapan Yuta.

"Ma-maksudnya?"

"Waktu kelulusan SD lo ingat?" saat itu Yuta masih kelas tujuh menuju delapan sekolah menengah pertama, dia menghadiri acara kelulusan Nanda saat sekolah dasar. Setelah acara selesai, mereka bermain dirumah Yuta kebetulan Mami dan Papi kembali berkerja lagi.

Saat itu Yuta mengalami masa pubertas, dia bermimpi di dalam mimpinya terdapat Nanda. Entah apa yang mereka lakukan di dalam mimpi Yuta. Namun Yuta sangat penasaran, ingin melakukannya secara langsung. Saat itu pula Nanda masih polos, dia hanya diam saja ketika bibir Yuta mampir dibibirnya. Sekarang Yuta sudah paham bahkan dia telah ahli dalam hal itu.

"Ki...ta ciuman?" tanya Nanda ragu.

Yuta mengangguk, "Ya, lo nggak ingat?" sebelah alis Yuta terangkat.

Pipi gadis itu seketika memerah, "Mana gue tau kalo itu ci-ciuman," dia memalingkan wajahnya tak sanggup menatap wajah Yuta yang terang-terangan menggodanya.

Yuta tersenyum tipis, "Mau lagi?" tanyanya dengan suara lembut.

Nanda mleyot mendengar nada lembut yang keluar dari bibir Yuta. Tanpa banyak kata Yuta melakukan kembali aksinya yang sempat tertunda. Nanda memainkan instingnya, membalas apa yang dilakukan Yuta. Ia melepaskan tangannya dari leher Yuta, lalu menahan tangan laki-laki itu yang hendak membuka kancing piamanya.

Just UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang