Setelah pulang sekolah, Onyx terdiam, dia terkejut akan sesuatu, sangat malah.
Ketika Ten dan Taeil membawa seorang remaja seumuran dengannya, remaja itu tersenyum lebar ke arahnya.
Onyx tak tau apa yang harus dilakukan.
Soobin? Dia tidak mungkin lupa siapa Soobin.
Teman masa kecilnya, mereka sangat dekat dari kecil, bahkan ketika Onyx masih terinfeksi virus itu, hanya Soobin lah orang yang mau menemaninya bermain walau mereka terbatas, tidak boleh bersentuhan.
Kini setelah bertahun-tahun, mereka bertemu kembali.
"O-onyx? Lo lupa sama gue?" Lirih Soobin.
Karena Onyx hanya diam menatapnya terkejut, tak bergerak sedikitpun, Soobin pikir Onyx akan melupakannya.
Beberapa detik kemudian, Onyx langsung berlari dan memeluk Soobin.
Ten bersama Taeil yang melihat mereka tersenyum lega.
"Taeyong-ah kini kamu udah nepatin janjimu sama Soobin, sekarang mereka ketemu" Kata Ten.
Taeil mengangguk setuju "Taeyong pasti udah tenang sekarang, akhirnya janjinya terwujud"
Tidak mungkin lupa kan? Profesor Taeyong pernah berjanji pada Soobin dia akan menyembuhkan sahabatnya, Onyx, dulu.
"Beneran ini lo? Soobin?" Onyx bahkan masih tak menyangka kalau dia masih bisa bertemu dengan sahabatnya setelah sekian lama.
"Lo nggak percaya? Apa perlu gue menderita lagi kaya dulu waktu kepisah sama lo?"
Onyx terkekeh "gue cuma gak nyangka aja bisa ketemu lagi, makasih gara-gara lo gue bisa sembuh"
Soobin melepas pelukannya "bego! Makasih ke gue! Makasih sama orang-orang yang udah bantu lo"
Soobin menoleh ke arah Taeil "Profesor Taeyong dimana om?"
Saat itulah Taeil maupun Ten diam membeku.
"Apa? Profesor Taeyong? Maksud lo?"
Soobin malah bingung dengan Onyx.
"Lo nggak inget? Profesor Taeyong loh? Masa gak inget?" Soobin menepuk pelan pundak Onyx.
Onyx nampak bingung dia menggeleng pelan lalu menatap Taeil "pah? Profesor Taeyong? Maksudnya apa?"
Sedangkan Soobin malah terlihat bingung menatap ketiga orang disekitarnya.
Diawal, Onyx yang memang waktu itu terlalu polos dan tak tau tentang perang di laboratorium lalu percaya Kak Yangyang dan Kak Michinya keluar negeri, apakah memang Onyx benar-benar tak tau atau ada sesuatu yang salah?.
Jawabannya? Ya, ada sesuatu yang salah.
Bukan Onyx yang terlalu polos sampai tak paham apa yang terjadi.
Taeil menatap Ten dan mengisyaratkan sesuatu, lansung Ten paham apa yang dipikirkan Taeil.
"Em, Soobin bisa ikut kakak sebentar?" Ten mengajak Soobin untuk bicara berdua.
Belum Soobin menjawab Ten sudah menghampirinya dan mengajak Soobin bicara.
Setelah mereka pergi, Onyx menghampiri papahnya.
"Pah, papah nyembunyiin sesuatu dari aku?"
Taeil tersenyum tipis, maafkan papah mu Onyx, Taeil harus banyak berbohong denganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KWANGYA and EARTH (S2)
FantasyPercaya tentang fantasi itu ada didunia nyata nggak?. Percaya atau tidak kamu harus percaya, Tuhan nggak hanya menciptakan manusia. Ini tentang dunia lain yang jauh dari bumi, KWANGYA dan pemimpinnya serta musuh-musuh yang ingin menghancurkan KWANG...