Bagaimana keadaan Ten setelah tau siapa kakak dari anak kecil bernama Taro?.
Ten tambah pusing dan tidak paham.
Setelah Ten menyembuhkan kakak dari Taro dengan tanaman obat di Kwangya, kedua orang tua Taro berterimakasih padanya.
Kini keadaan sangat serius, karena kedua orang tua Taro sudah melanggar peraturan Kwangya, mereka menikah secara diam-diam, tidak ada anggota Kwangya yang tau.
"Jadi? Kenapa kalian melakukannya? Kalian bisa mengundangku dan sudah menjadi hal wajib untuku memberikan kekuatan pada anak kalian, mereka akan menjadi prajurit yang baik" Jelas Ten dingin.
Ibu maupun sang ayah sedikit tidak berani menjawab Ten, apalagi Ten sudah dalam mode serius begini.
Mereka sadar, ini salah mereka.
For your information, seorang anak yang lahir di Kwangya atau keturunan Kwangya, pada awalnya mereka tidak punya kemampuan apapun, benar-benar murni seperti anak manusia.
Setelah anak itu berusia satu bulan maka akan dikaruniai kekuatan oleh sang pemimpin atau anggota inti, hingga anak itu tumbuh berkembang kekuatannya akan bertambah dengan sendirinya.
Dan setelah dewasa dia bisa menjadi prajurit hebat di Kwangya, seperti contohnya Giselle atau Karina.
Karena itu tugas wajib semua anggota Kwangya menjaga dunia mereka yang penuh incaran musuh.
Bukan maksud Ten untuk mengorbankan anak-anak keturunan Kwangya, mereka mungkin memang mengabdi dengan tempat lahir mereka bukan berarti akan meninggalkan orang tua dan sepenuhnya melupakan orang tua.
Tidak, Ten tidak mengharapkan itu.
Hanya saja Ten berharap tidak ada pengkhianatan di Kwangya, dan entah kenapa sekarang banyak sekali musuh-musuh baru menyerang Kwangya.
Jadi Ten ingin semua anggota Kwangya bersikap jujur.
Dan sekarang, setelah mengumpulkan keberanian ayah Taro berbicara.
"Bukan maksud kami begitu Ten, dengarkan kami dulu"
Ten menghela nafas lalu mengangguk.
"Karena kami paham, tugasmu sebagai pemimpin kami sangat sibuk, sedari kemarin selalu ada musuh baru muncul menyerang Kita, kami hanya tidak ingin mengganggu dirimu, kau terlihat sangat sibuk dan sangat lelah" Jelas sang ayah Taro.
Kini Ten paham dengan situasinya "sepertinya aku gagal memimpin kalian, aku tidak pernah fokus dan memperhatikan satu persatu tentang semuanya"
Ibu Taro langsung angkat bicara.
"Kau tidak pernah gagal menjadi seorang pemimpin, kau sudah melaksanakan tugasmu dengan baik, semua orang disini hanya tidak ingin tugasmu bertambah berat, jangan menyerah apalagi tidak percaya diri Ten" Jelasnya.
Pandangan mata Ten sedikit lelah, dia pernah berpikir bagaimana caranya Taeyong menjadi leader yang kuat dan memimpin semuanya? Ten rasanya ingin menjadi seperti Taeyong.
Ten tiba-tiba berlutut didepan mereka sambil menyatukan kedua tangannya.
"Baiklah, maafkan aku, sekali lagi aku lalai"
KAMU SEDANG MEMBACA
KWANGYA and EARTH (S2)
FantasíaPercaya tentang fantasi itu ada didunia nyata nggak?. Percaya atau tidak kamu harus percaya, Tuhan nggak hanya menciptakan manusia. Ini tentang dunia lain yang jauh dari bumi, KWANGYA dan pemimpinnya serta musuh-musuh yang ingin menghancurkan KWANG...