XI Ap 1 menjadi kelas perkumpulan siswa siswi berprestasi. Semua siswa dan siswi kelas XIap1 menduduki peringkat lima besar saat di kelas satu dulu. GD dan Lakes pun berada di kelas XI ap 1.
Tidak seperti diluar kelas yang kurang akrab, saat dikelas GD dan Lakes terlihat dekat apalagi antara Farzan dan Deon yang sering membuat rusuh kelas.
"Deon, buku gue" teriak Dani. Cowok gemuk yang selalu jadi incaran becandaan Deon. Dani berlari mengejar Deon yang membuat seisi kelas pura-pura merasakan gempa bumi akibat Dani berlari.
"Dan, jangan lari-lari. Kita ini ada dilantai dua, kalo lantainya runtuh gimana?" kata Meghana dengan disambut gelak tawa seisi kelas.
"Nana, ga boleh gitu" bisik Sasha mengingatkan Meghana yang duduk di sebelahnya. Nana adalah nama panggilan Meghana .
"Coba aja sini ambil, kalo engga salah Lo tadi nulis puisi buat cewek ya, Dan? Siapa cewek yang Lo taksir?" Tanya Deon yang masih menghindari kejaran Dani.
"Bukan urusan Lo. Balikin sini!!"
Lakes beserta Liana dan kawan-kawan masuk ke dalam kelas. Melihat Deon tengah menjahili Dani, Farzan langsung berlari ke tengah kelas.
"Yon, lempar sini Yon" teriak Farzan. Deon melempar buku milik Dani pada Farzan dan kini Dani mengejar Farzan.
"Tarzan, larinya jangan kesini!!" teriak Agnia setelah Farzan dengan sengaja berlari kearah Agnia yang tengah berdiri sambil mengoleskan liptint ke bibir tipisnya hingga membuat liptint Agnia keluar jalur.
"Lagian di sekolah malah dandan. Lo kira mau kondangan" jawab Farzan lalu kembali melempar buku Dani ke Deon.
"Cape gue woyy" kata Dani dengan nafas terengah-engah.
"Mangkannya diet, Dan. Biar Lo bisa kejar si Neon sama si Tarzan" kata Damar.
"Ag, Liptint Lo berantakan" Kata Sasha saat melihat liptint di bibir Agnia berantakan.
Agnia langsung bercermin dan melihat bahwa ada coretan di bawah bibirnya.
"Tarzannnn!!!" teriak Agnia, dia langsung berlari mendekati Farzan. Farzan tidak sempat menghindar dari Agnia yang datang membawa buku yang ia gulung dan memukul buku itu pada punggung dan kepala Farzan.
"Gara-gara Lo liptint gue berantakan!! Rasain Lo!!" kata Agnia terus memukul Farzan.
"Aww udah Ag, sakit Ag" Farzan memelas.
"Gini doang sakit, cupu Lo" kata Agnia lagi.
"Hajar terus, Ag. Kalo bisa sekalian burung nya Lo hajar" teriak Dhara lalu tertawa.
Farzan yang tadinya melindungi kepalanya dari pukulan Agnia, otomatis melindungi pusakanya setelah mendengar teriakan Dhara.
"Jangan lah, Dhar. Tega banget sama gue. Masa depan gue entar suram, Dhar" kata Farzan.
Pakk
"Aww" jerit Dhara sambil memegang kepala nya. Dia menoleh ke belakang dan melihat Deon tengah tertawa . Lemparannya sangat tepat sasaran, mendarat dengan mulus di kepala Dhara. Dhara bangkit dari duduknya dan menemui Deon.
"Mantap ga?" Tanya Deon masih dengan tawa lepas nya.
"Kenapa lempar ke kepala gue? Lo pikir kagak sakit?" Tanya Dhara sambil berkacak pinggang.
"Balesan buat Lo karena Lo tadi nendang kaki gue di kantin" jawab Deon.
"Oh balas dendam ceritanya? Mau pake acara lempar-lemparan? Oke, gue juga bisa ngelempar sesuatu buat Lo" kata Dhara lalu hendak mengangkat kursi siswa yang berada di sampingnya tapi segera ditahan oleh Radhika dan Farel yang kebetulan duduk tak jauh dari Dhara dan Deon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIAN
Teen Fiction"Cinta ga harus dimiliki bukan? gue memang cinta sama lo, tapi bukan berarti gue bisa paksa lo untuk nerima hati gue. Lo bahagia, itu sudah lebih dari cukup bikin gue ikut bahagia" _Davian_