“Jadi apa yang gue lewatin sekarang?” Tanya Deon saat melihat Radhika datang bersama Vishaka. Davian dan Devara ikut menoleh menatap kedatangan Radhika.
“Kepo” jawab Radhika lalu duduk di sebelah Deon.
“Jadi?” Tanya Davian.
“Gue dan dia pacaran” kata Radhika
“Hah?” teriak Deon heboh membuat seisi kelas menatap kearah mereka.
“Ada apa ada apa?” Tanya Farzan ikut gabung.
“Woyy Radhika sama Vishaka pacaran” teriak Deon. Sedetik kemudian tepuk tangan menggema dalam kelas membuat Vishaka memutar bola matanya.
“Lo pacaran sama anggota GD?” Tanya Dhara Vishaka hanya mengangguk. “Kok bisa?” Tanya Dhara lagi.
“Karena ini” jawab Vishaka sambil menunjuk hatinya. Tapi sebenarnya dihati nya bingung, apakah benar terpaksa menerima Radhika karena kemarin pemuda itu mengancamnya atau memang Vishaka juga menyukai Radhika.
“Lo sendiri, Li. Apa lo mau pacaran juga sama Davian?” Tanya Dhara pada Liana.
“Hah? gimana maksudnya?” Tanya Liana tidak mengerti.
“Lo kan selama ini deket sama Davian, apa lo juga mau pacaran sama salah satu anggota GD?” Tanya Dhara. Liana pun bingung harus menjawab apa.
“Gue..”
“Jangan bilang iya, kalo kalian pacaran sama anggota GD terus gue gimana?” Tanya Dhara.
“Pacar lo kan udah ada, sekarang sama si Ferdi anak Pariwisata kan?” kata Vishaka.
“Iya sih emang, Cuma gue ga terima aja kalo kalian berdua pacaran sama anggota GD” kata Dhara.
“Kenapa lo ga pacaran aja sama Deon?” Tanya Vishaka. Walau tidak sedang minum atau makan tiba-tiba Dhara tersedak oleh ludahnya sendiri.
“Heh kenapa?” Tanya Liana khawatir.
“Lo kalo ngomong hati-hati ya Vi, astaga” gumam Dhara.
“Loh kenapa? Lo sama Deon cocok ko” kata Vishaka.
“Ga ada, ogah, najis, jijik, mit amit cabang bayi, jauh-jauhin” kata Dhara.
“Kok lo gitu, Deon ganteng kok Dhar” kata Liana.
“Males. Dah lah ga usah di bahas”
“Lah tadi situ loh yang bahas duluan”
“Hmm”
***
Saat bel istirahat berbunyi, Sasha tidak sengaja menabrak tubuh Devara yang hendak keluar dari kelas.
“Maaf” kata Sasha. Seperti biasa, Devara hanya diam tanpa bicara apapun.
“Dev tunggu” panggil Sasha membuat langkah Devara terhenti. Alis devara terangkat sebelah.
“Eh ga jadi deh” gumam Sasha, dia bingung harus bicara apa dengan si batu es. Devara hanya mengela nafas kemudian meninggalkan Sasha di depan kelas.
“Kenapa kalo ngajak ngomong lu tuh susah banget sih Dev? Kenapa lo ga bisa bersikap ramah sama gue?” gumam Sasha dalam hati.
“Kenapa gue curiga kalo lo ada hati sama Devara” kata Rheta yang berdiri di belakang Sasha. Sasha menoleh kearah Rheta sambil tersenyum.
“Perasaan lo aja kayaknya”
“Gerak-gerik lo mencurigakan, Sha” tambah Nana.
“Serius deh, Sha. Kalo lo emang suka sama Devara, jujur aja kali. Lagipula Devara juga masih sendiri kok” kata Agnia
“Devara ga suka gue” gumam Sasha.
“Kenapa?”
“Ada gadis yang selalu di hati dia”
“Padahal sebenarnya lo sama Devara itu cocok lo, Sha” kata Agnia
“Udah lah, kantin aja yuk” ajak Sasha mengalihkan pembicaraan mereka.
“Oke” sahut sahabatnya.
‘Tidak bisa, gue ga bisa menjangkau hati Devara, ga akan bisa’ pikir Sasha dalam hati.
***
“Boleh gabung kan?” Tanya Radhika pada Vishaka, Liana dan Dhara. Ketiga gadis yang sedang menikmati makan siangnya menoleh kearah GD yang berdiri di dekat bangku mereka. Tanpa permisi lebih dulu, Davian duduk di samping Liana disusul Radhika yang duduk di samping Vishaka lalu Deon dan Devara duduk disebelah Dhara.
“Ini jam istirahat ya, bukan jam pacaran” kata Dhara menatap tajam kearah Radhika. Radhika tersenyum sinis.
“Lo kalo iri silahkan pindah tempat duduk” kata Radhika.
“Apaan, gue lebih dulu duduk disini ya” kata Dhara tak mau kalah.
“Kenapa lo ga makan bareng cowok lo?” Tanya Deon, kini Dhara menatap tajam Deon yang duduk di samping nya. “Tuh, cowok lo lagi liatin lo, ngawasin lo terus ya” lanjut Deon.
“Bukan urusan lo” tekan Dhara.
“Jadi urusan gue karena ngeganggu pemandangan gue” sahut Deon.
“Cowok egois” gumam Dhara.
“Lo sendiri kenapa ga makan bareng sama cewek-cewek yang ngejar-ngejar lo noh, liat mereka pada liatin lo, mirip kayak kucing liatin ikan asin” kata Dhara.“Gue ga minat”
“Lo bisanya Cuma bikin cewek berharap. Ga bisa ya lo ga ngasih mereka harapan?”
“Ga bisa ga berantem apa kalian berdua?” Tanya Devara dingin.
“Dia yang mulai” jawab Dhara dan Deon bersamaan.
“Loh lo duluan kan tadi yang mulai” kata Dhara.
“Kalian berdua bisa diem?” kali ini Davian yang berbicara membuat Dhara dan Deon seketika diam.
“Jangan keseringan minum ini” kata Radhika mengganti minuman milik Vishaka dengan air mineral dengan penutup yang setengah terbuka.
“Kenapa?”
“Ga baik buat kesehatan” jawab Radhika.
“Oh oke”
“Mulai sekarang gue yang akan pantau semua makanan dan minuman lo”
“Heh”
“Gue pacar lo sekarang kan, jadi nurut sama gue”
“Hmm iya” desah Vishaka.
“Panas ya Allah disini” gumam Dhara membuat Radhika dan Vishaka tertawa. “Kenapa kalian berdua ketawa?”
“Biasanya lo kan yang mesra sama pacar lo” kata Radhika.
“Bodo lah” sahut Dhara.
***
TBC
Maaf aku update cerita ini kalau ada waktu senggang ya, jadi ya kadang lama ..

KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIAN
Ficțiune adolescenți"Cinta ga harus dimiliki bukan? gue memang cinta sama lo, tapi bukan berarti gue bisa paksa lo untuk nerima hati gue. Lo bahagia, itu sudah lebih dari cukup bikin gue ikut bahagia" _Davian_