Prolog

16.9K 1K 162
                                    





           —Semesta dan Sendunya—



Deras air turun begitu lebat, membuat semua orang terpaksa menghentikan aktivitas diluar ruangannya. Seperti saat ini, seorang laki laki berusia 16 tahun sedang meneduh di halte bus, tubuhnya menggigil dengan baju yang basah dan kotor karena terkena cipratan air becekkan.

Kedua tangannya digesekkan untuk membuat suhu hangat. Dalam hati ia berharap hujan ini cepat usai, sebab jika tidak pulang tepat waktu, ada konsekuensi yang ia dapatkan.

Tidak ada pilihan lain, pemuda itu Semesta Haekal Chandra mendekap dengan erat tas yang berisi buku sekolah dan berlari menerobos hujan yang deras. Tak peduli jika dirinya harus sakit demam setelah ini. Yang penting ia tidak mendapatkan sebuah hukuman.

Setelah sampai di rumah, ia membuka perlahan knop pintu agar tidak menimbulkan bunyi.

"Dari mana aja kamu?" Suara bariton menginterupsi langkahnya. Semesta membalikkan badan dan menemui sang ayah sedang menatapnya intens.

"Hujan yah."

Plak!

Satu tamparan keras melayang ke arah pipi Semesta. Meninggalkan bekas merah di pipinya.

"Gausah alesan bisa? Mana kertas ulangan hariannya?" Tanya Ayah Semesta panggil saja Johnathan. Dengan ragu ia merogoh tas nya, mengambil kertas yang ia remat. Johnathan langsung mengambil paksa kertas itu.

Bugh! Plak!! bukh!!

Tendangan, tinjuan dan sebuah pukulan melayang ke tubuh Semesta. Membuat Semesta mundur beberapa langkah. Suara hujan mendukung sekali keadaan kali ini. Tubuhnya bergemetar, bukan sekali dua kali ia mendapatkan pukulan ini. Tapi kenapa rasanya begitu sakit.

"KAPAN SIH KAMU KAYA JENDRAL?! LIAT?DIA BISA DAPET RANKING SATU SETIAP TAHUN!" Teriak Johnathan, ia memijit pelipisnya kasar, merobek hasil ulangan Semesta yang bercoret nilai 85.

Lagi lagi Semesta tersenyum kecut, padahal setiap malam ia sudah berusaha. Berusaha sekuat otaknya, namun ia bisa apa jika kemampuannya sebatas itu saja. Memang hanya Jendral lah yang paling sempurna.

Semesta mengambil robekan kertas tersebut lalu pergi meninggalkan sang Ayah. Ia terisak dalam diam. Sebenarnya ia anak kandung atau hanya anak pungut. Kenapa perlakuannya sangat berbeda.

Kenapa Jendral selalu diberi kasih sayang, sedangkan Semesta hanya mendapat pukulan dan tendangan. Ia tidak masalah selagi orang tuanya bahagia. Tapi bisakah sedikit memberi perhatian kepadanya?










—————————————————


VOTE AND COMMENT PLEASE!


—————————————————




Johnathan

Johnathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jendral

Jendral

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aren

Aren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semesta dan sendunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang