13

50.7K 558 2
                                    

DAARRR!!!

terdengar suara pintu dibuka paksa oleh seseorang yang terlihat sangat marah, ya itu ravy. bagaimana tidak? kekasihnya sedang di nikmati oleh temannya sendiri dan ia melihatnya langsung di hadapannya.

ravi langsung menghampiri mereka berdua dan menarik paksa kerah kemeja heris lalu menonjok wajah nya.

"MAKSUT LO APAAN ANJING? HAH?" ravi menendang heris sampai terjatuh lalu ia menghampiri hana yang sudah lemas tidak berdaya
"han, lo gapapa?"

"vi, maafin aku" katanya dengan pelan

"hann kenapa lo tega giniin gua ? hanaaa" ravi menangis

"maafin aku vi"

hana pingsan.

ravi bingung harus berbuat apa, ia memanggil ketiga sahabat hana yaitu vina, ayra, dan vivi. hana dibawa ke kosan vina, ravi menjelaskan semua tentang hana dan semua yang pernah ia lakukan dengan ravi. mereka bertiga sangat kaget dan sempat tidak percaya

setelah itu hana membuka matanya dan merasakan kepalanya sangat pusing.

"enghhh aduhh"

"han, gimana? udh enakan? nih minum air dulu" vivi

"kok gue bisa ada disini?"

"ini minum dulu ceritanya bisa nanti"

hana duduk dengan pelan pelan dibantu oleh ketiga sahabatnya itu. lalu meminum air agar dirinya lebih rileks.

"kenapa kalian ada disini? dan kenapa gue juga ada disini?" tanya hana dengan bingung

"han, kita udah tau semuanya tentang lo" vivi

"tentang gue?"

"iya, tentang kelebihan lo dan hubungan lo sama ravy" vivi

entah mengapa hana menangis ketika mendengar sahabatnya mengatakan kalimat itu, ia merasa sedih dan malu. tetapi sahabatnya tidak marah mereka malah menenangkan hana dan meyakinkan yang sudah terjadi itu tidak terlalu buruk dan baik-baik saja.

"gapapa han, lo gausah malu sama kita². kita semua itu sahabatan" vina

"iya bener, gue sm yg lain gak marah kok cuma kaget aja karna lo gapernah jujur apa yg lo alamin dan rasain selama ini" vivi

"dan sekarang kita semua udh tau jadi gaada yg harus di tutup²in lagi ya? kan dulu lo pernah bilang kalo kita ber4 sahabatan harus saling jujur dan percaya satu sama lain" ayra

"gue malu dan gue takut" kata hana dengan tersedu sedu

"gausah takut han, ada kita kalo lo kenapa-napa bilang aja kita semua siap bantuin lo" vina

"yang terjadi udah biarin aja, lupain dan gausah di inget-inget" vivi

setelah hana ditenangkan oleh sahabatnya ia langsung teringat akan ravi yang sudah menolongnya tadi.

"ohiya ravi kemana?" hana

"katanya mau keluar sebentar" vina

"gue mau ngomong sama kalian boleh ga?" vivi yang tiba-tiba memotong percakapan

"kenapa lo?" tanya ayra

"maafin gue ya"

"kenapa sih?" vina

"gue"

"apaan anjing" kata vina dengan kesal

"gue hamil"

seketika suasana hening dan mereka semua menatap vivi dengan tatapan yang sangat kaget dan marah. mereka tidak tahu ingin mengatakan apa, masih membeku dan berfikir keras.

"kk-kok bisa?" hana

vivi menjelaskan semuanya sambil menangis dengan perasaan yang sangat sedih, ia menyesal atas perbuatan yang ia lakukan selama ini. hana, ayra, dan vina memeluk vivi sambil mengelus-ngelus kepala serta punggung vivi. di dalam pelukan persahabatan itu terasa ke tulusan yang sangat hangat.

persahabatan yang berlangsung sejak kelas 10 dan sudah mereka jalani kurang lebih 3 tahun itu memiliki banyak cerita dari kesedihan, kebahagiaan, saling marah-marahan, perang dingin, dan lain-lain. tidak peduli sahabatnya seperti apa yang jelas mereka menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

kini semua rahasia-rahasia sudah terbongkar, tidak ada yang di tutup-tutup lagi. mereka terus menerus saling support dan menyemangati dalam arti kehidupan yg mereka jalani.

vivi dipaksa menikah oleh orang tuanya, namun pacarnya si vian menolaknya karna alasan ingin fokus pada pendidikan yang ditempuhnya. vivi sangat merasa sakit hati karna selama ini vian hanya ingin bersenang-senang bersamanya, tidak ada perasaan yang serius tetapi hanya nafsu yang tidak ada henti-hentinya mereka utarakan bersama.

pada akhirnya bulan depan vivi akan di nikahkan oleh temannya yang di kampung, dan mereka berdua akan menikah disana.

*HARI MINGGU PAGI*

pagi yang cerah menyambut keluarga hana yang kelihatannya begitu harmonis akan sarapan di meja makan. hana turun dari tangga lalu menghampiri kedua orang tuanya itu.

"pagi mah, pah"

"pagi" ayah hana

setelah selesai disiapkan mereka semua langsung melahap masakan yuli (ibu hana) yang enaknya tiada tandingan, chef juna pun kalah kalo lomba bareng yuli. canda chef juna.

hana merasakan ada yang tidak beres dari raut wajah ibu nya, ia pun memikirkan kata kata yang akan ia ucapkan. tidak lama lama lagi hana mulai menanyakannya

"mamah kenapa? sakit?"

yuli diam tidak menjawab

"mah?"

tiba tiba yuli memukul meja dengan sangat keras dan wajah yang di penuhi dengan emosi. hana dan ayahnya sangat kaget melihat kelakuan wanita itu.

"kamu harus jawab pertanyaan mamah"

"pertanyaan apa mah?"

"KAMU PACARAN SAMA SIAPA?"

"mamah tau dari mana?"

"gak usah banyak alesan lagi bilang sekarang kamu pacaran sama siapa"

hana menatap ibunya dengan sangat bingung karna mengapa tiba tiba ibunya menanyakan hal itu dengan ekspresi yang seperti ini? padahal masih bisa ditanyakan dengan cara yang lembut.

tak lama kemudian ayah nya hana pergi meninggalkan meja makan tanpa mengatakan satu kata pun. hana benar-benar bingung apa maksud dari hal yang sedang di alaminya sekarang.

"ORANG TUA TANYA TUH DIJAWAB!!!" memukul meja lagi dengan keras

"INI SIAPA? JELASIN KE MAMAH KENAPA ADA FOTO INI DI KAMAR KAMU"

yuli menunjukan sebuah foto yang ukurannya seperti polaroid. terlihat ravi sedang merangkul hana dengan sangat mesra.

hana benar-benar merasa heran, mengapa hanya dengan sebuah foto yang ditemukan dikamar nya membuat yuli sangat marah? apakah pose tersebut sangatlah buruk? atau mungkin yuli kenal dengan laki laki dalam foto itu? hana mencoba menjawab dengan tenang, ia tidak mau terbawa emosi sama dengan ibunya.

"itu pacar aku mah"

"OH UDAH BERANI PACARAN SEKARANG?"

hana tidak tahan dengan perkataan yang keluar dari mulut yuli, mengapa sikap yuli se akan-akan tidak terima kalau hana berpacaran dengan ravi. apakah salah jika ia berpacaran?

"mah, emangnya kenapa kalau aku pacaran?"

"pokoknya putusin pacar kamu itu sekarang"

"gak bisa mah, aku juga pengen punya kebahagiaan sendiri. aku udah ikutin semua kemauan mamah dan sekarang aku udah mau lulus itu artinya aku udah dewasa. plis mah"

"terserah deh, kalo kamu mau ikutin jalan kakak kamu yaudah TERSERAH"

tiba-tiba hana sangat merasa sakit hati disaat yuli menyinggung kakaknya, mengapa yuli sangat membencinya? bukan kah harusnya ia menerima dan merawat kakaknya dengan baik walaupun sempat dibuat kecewa? bagaimana pun juga yuli tetap menjadi orang tua yang harusnya melindungi anaknya bukan malah memusuhinya.

.
.
.

pura-pura polos✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang