3

147K 1.1K 31
                                    

pulang sekolah

hana pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya. ketika ia ingin menggenjot tiba-tiba ada motor berhenti di depannya.

"oh sekarang naik sepeda?" tanya lelaki dibalik helm dan membawa gitar, mukanya ga keliatan

"permisi, gue mau lewat" kata hana

"aku sangat ingin menjadi penyanyi tetapi orang tua ku tidak menyetujuinya, mengapa? mengapa tuhan tidak adil?" lelaki itu berbicara seperti membaca puisi

hana yang menyadarinya langsung kaget dan membanting sepedanya lalu berlari ke arah lelaki itu, bagaimana ia tidak marah karna diformulir pendaftaran vokal tadi harus mencantumkan alasan mengapa ingin menjadi vokal telah dibaca oleh lelaki itu.

"lo siapa sih" kata hana membentak lelaki itu

"kepo ga?"

"lo kenapa bisa tau"

"kenapa ya gatau deh"

sontak hana langsung mendorong pria tersebut namun dia salah sasaran, dia malah mendorong gitar yang digendong lelaki itu dan membuat tas gitarnya itu putus dan jatuh

"eh" kata hana

pria itu langsung membuka helm dan mengambil gitarnya

" ravi" hana

"yah gitar gue patah"

"eh ss-sorry gue gak sengaja"

tanpa basa basi ravi langsung pergi membawa motornya

"eh ravi bentarrr" kata hana teriak

duh anjir kok jadi gini sih. batin hana

.
.
.

besok paginya

hana berjalan menuju kelas ravi dan membawa sebuah kotak makan dengan maksut ia ingin meminta maaf atas kejadian kemarin. sampai di kelasnya ia melirik namun ravi belum datang lalu ia malah pergi ke parkiran

gue tungguin disini ajadeh batin hana

setelah 10 menit berlalu

BRRMMM BRRMMMM

seseorang datang bersama motor yang suaranya begitu berisik

_eh itu kayanya ravi_

lelaki itu membuka helm dan benar itu ravi, hana langsung nyamperin ravi

"emmm, vi" tanya hana dengan gugup

ravi tidak menoleh

"vi, maafin gue atas kejadian kemarin" hana menyodorkan kotak nasinya tetapi ravi masih dalam pandangan lurus

"vi gue minta maaf banget, gue beliin lu gitar baru deh besok gue anter ya gitar nya kerumah lu?" tanya hana

RAVI POV

gue baru masuk ke parkiran dan mau markir motor disitu eh tiba tiba ada hana dateng nyamperin gue.

ngapain dah nih anak pake ngasih gue bekel segala.
mampus akhirnya lo yang minta maaf kan ke gue, walaupun yang kemaren itu bukan gitar gue
batin ravi

"vi, lo mau kan maafin gue?" tanya hana dengan nada yang lirih

"nanti malem ikut gue" ravi jawab dengan cool

"kemana?"

"pokoknya nanti malem lo dandan yang cantik gue jemput ntar"

"tt-tapi vi"

"mau gue maafin ga?" tanya ravi tegas

"ii-iya tapi ga pulang malem banget kan?"

ravi pergi meninggalkan hana tanpa menjawab pertanyaannya.

.
.

KRIINGGG!!! 

jam 10.00 pagi

"lah kok udah bel aja?" vivi

"lah iya ngapa dah" ayra

"WOY PULANG CEPET WOY" kata hendri

"anjir serius?" vivi

"IYA NJIR GURUNYA MAU RAPAT,  PULANG WOY SEMUA"

"ANJING GUE SENENG BANGET" vivi

*seketika kelas rusuh*

"eh main dulu yuk?" vina

"yuk yuk mumpung pulang cepet" vivi

"hana ikut kan? tanya ayra

"emmm" jawab hana ragu

"ayolah mumpung pulang cepet nii masa lo gamau main sih sama kita kita" ajak ayra

ayra langsung menarik tangan hana keluar kelas dan mengajaknya bermain ke kos an vina

sampai di kos an vina

"vin kosan lo adem banget, banyak pot bunga diluar" vivi

"iya adem banget, bersih lagi" hana

"ya itu taneman punya ibu kos gue, gue mana mau nanem nanem gituan males banget" vina

"apa apaan males mulu giliran ngewe semangat!!" kata ayra

vina, vivi dan hana hanya bisa tertawa

"eh ngebokep yuk" ajak ayra

"boleh tuh sambil colmek haha" vivi

"tapi hana gimana?" tanya ayra

"gue?kenapa?"

"kita mau ngebokep han, lo mau ikut nonton juga?" tanya ayra

"bokep tu org ngentod kan?" hana

"iya itu, mau ga?"

.
.
.

kira kira hana mau gak ya diajak ngebokep?

pura-pura polos✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang