4

133K 1K 7
                                    

"yaudah gapapa gue ikut kalian aja" jawab hana

"beneran?"

"ya, gapapa"

"oke bentar gue tutup jendela dulu"

vina mematikan lampu dan menutup semua jendela kamarnya sehingga menjadi gelap seperti malam hari tidak lupa juga ia mengunci pintu.

"udah siap?" tanya vina

"siap!" ayra, vivi

mereka berempat pun menonton vidkep di tv yang sudah terhubung dengan ponsel, ponsel tersebut milik vina. vina menyimpan puluhan video bokep karna ia suka.

15 menit sudah berlalu

vivi membuka celana lalu mengelus ngelus pahanya sendiri, disusul oleh ayra yang sudah memeras kedua payudaranya.

"anghhhh shhhh aduh gue sange banget" kata ayra

hana sedari tadi hanya diam memerhatian kelakuan temannya itu

"gimana perasaan lu?" tanya vina kepada hana

"engga gimana gimana kok"

"lo ga sange?"

"engga"

"asli lo kebal banget sih gue aja udah basah nih"

"apanya basah?" tanya hana

"ih bego, nih celana gue basah" vina memperlihatkan celana nya dan memang benar dia sudah basah dibawahnya

lama kelamaan hana merasakan tubuhnya seperti geli dan tiba tiba ia menggelinjang hebat.

"lo kenapa han?" tanya vivi

"eng engga gue juga gatau kenapa"

"lo udah mulai sange kali han coba deh lo remes tete lo kaya gue gini" kata ayra sembari mengajarinya

"ngga usah gue liatin lo aja" kata hana

"ih lo diajak enak jugaan"

"yaudah gue gapeduli deh lu mau enak sukur ngga yaudahhhh aduhhhh enak banget shittt" kata vina sambil memasukan jari ke vagina nya

"emhh nghhh viannhhh akuhhh butuh kamuhhh sayanghhhh" desah vivi

hana terus memerhatian ketiga temannya itu sesekali ia menonton vidkep yang ada di tv

tiba tiba vina berdiri dan mengambil sesuatu di laci

"coba lo pake ini han" vina memberikan benda itu kepada hana

"eh gila lo ya" kata vivi

"emangnya ini apa?" tanya hana

"ini vibrator, fungsinya buat muasin lo"

"muasiin gimana?"

"jadi nanti ini ditaro di memek lu nah nanti dia geter sendiri, digerakin pake remot ini" vina

"nanti lo bakalan enak deh" ayra

"eng ngga deh kalian aja" hana

"yaelah ga asik banget dah lo han masa kita kita pada sange lo engga" vina

"ya gapapa kali"

"yaudah gue yang pake aja sinih" vivi mengambil vibrator tersebut dari tangan vina

ditaruhnya alat itu divagina milik vivi lalu ia menyalakannya menggunakan remot

"emhhh ngghhh shithhhh enak bangethhhh fuckhhhhh ahhhhh" desah vivi sambil memejamkan matanya

ayra mengambil remot tersebut lalu dia jail menambah getaran vibratornya

"AANGHHHH NGGHHH SHITHHHH ENAKHHH BANGETHHH SUMPAHHHH AHHH GAKUAT GUE NGHHHH AHHHH" teriak vivi

"shut eh kecilin suara lo nnti di denger orang" hana

"angghhh gue gakuathhhh plishhh gue butuhhhh viannnnhhhhh angghhhhh"

dengan cepat vivi mengambil hp nya lalu ia memvideo call vian lalu vian menjawabnya

"sayang kamu kenapa?" tanya vian

"anghhh sayanghhh akuhhh mauhhh keluar emhhhhh"

ayra mempercepat getarannya lagi

"aaahhhhh shitthhhh fuckhhhhh gue mau keluarrr anghhhhh anghhhhh shithhhh emhhhh enakhh banget sayanghhhh"

dengan cepat vian membuka celananya dan memperlihatkan penisnya lalu ia mengocoknya, mereka mendesah bersamaan melalui videocall.
tiba tiba hp ku berbunyi, terlihat nomor tidak dikenal menelfon ku lalu aku keluar dari kamar dan menjawab panggilan tersebut

"halo ?"

"gue tunggu lo didepan cafe basta sekarang" kata seseorang dalam telfon

"ini siapa ya?"

"ravi"

"oh, mau apa vi?"

nut... nut... nut... panggilan dimatikan oleh ravi

"ih gajelas, mau apasih"

hana pamit dengan temannya, lalu ia pergi sendiri ke cafe basta.

setelah sampai ia celingak celinguk mencari ravi

"DOR!"

hana kaget lalu berbalik badan

"ravi, ngagetin ajasi"

"hehe, udah makan blum? makan dulu yuk" tanya ravi

"yuk, bekel yang gue bawa tadi buat lo masih ada nih"

"ck kenapa ga makan di cafe aja?"

"ngapain sih dicafe org gua ada bekel"

"yaudahiya tapi lo ikut gue dulu ya"

"kemana?"

"udah ayok ikut aja"

"naik mobil?" tanya hana

"iya"

"emang motor lo kemana?"

"dirumah sakit"

"???"
.
.

kemana tuh gengs?

pura-pura polos✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang