PART x | log 100 . x + 26 = 32

23.9K 3.6K 91
                                    

About Stars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

About Stars

Waktu bisa mengubah segalanya termasuk manusia

Happy Reading
🌟
🌟
🌟

SUASANA kantin begitu ramai. Ramai banyak siswa siswi. Bukan ramai karena gaduh. Meja kantin pun mulai penuh.

Leony dengan sigap langsung mendapat meja kosong untuk mereka tempati. Mereka berempat duduk di meja bagian tengah. Bulan hanya diam saja, ia memperhatikan kondisi kantin.

Tak sengaja Bulan melihat Langit tak jauh dari mejanya. Ya, Langit juga sedang berada di kantin. Langit bersama dengan kedua temannya. Bulan tidak tau siapa mereka. Langit terlihat asik sekali bersama temannya.

"Itu Langit sama siapa?" tanya Bulan sambil melihat Langit.

"Yang ga pake dasi namanya Darel. Yang pake topi kebalik ke belakang namanya Danis," jawab Leony sambil melirik ke arah meja Langit dan teman-temannya.

"Mereka deket?"

"Mereka itu ibarat lem alteco, lengket terus gabisa dipisahin."

"Mereka itu asik banget, humble juga, ga bosenin deh kalo sama mereka, ada aja yang dibahas," imbuh Vania.

"Gak akan merasa kesepian kalo sama mereka," sahut Abel.

"Oh gitu." Bulan memahaminya.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Vania.

"Samain aja," ucap Abel.

"Lan, lo pesen apa?"

"Samain juga," jawab Bulan.

Vania dan Leony pergi untuk memesan makanan. Bulan dan Abel menunggu di meja agar tempatnya tak ditempati siswi lain.

Kurang dari 10 menit, Vania dan Leony kembali dengan empat mangkok soto ayam dan es teh manis. Aroma soto sangat mengoda selera. Mereka pun mulai melahapnya. Bulan masih tidak tau tentang makanan apa saja yang ada di kantin, jadi dirinya nurut aja sama yang di beli temannya.

Suasana kantin yang semula ramai jadi tiba-tiba hening. Bulan dan temannya langsung heran. Ternyata, ada persengitan antara cowo songong dan Langit. Tak tau sejak kapan cowo songong itu berada di kantin. Arsel dan Langit beradu pandang. Tatapan mereka sangat sengit.

Sepertinya langit baru saja memesan makanan, bisa diketahui dari mangkok bakso yang ia bawa. Tapi kenapa langit tak langsung kembali ke tempat duduknya? Kenapa masih beradu pandang sama Arsel?

ABOUT STARS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang