Hallo semuanya....
Bagaimana kondisi tubuh kalian? Mental kalian? Hati kalian? Semoga semuanya baik-baik saja yaa❤Kalian kok pelit comment sii kenapa?
About Stars
Kenapa harus rebutan jika bisa saling bersamaan. Kenapa harus memilih jika bisa mendapat semuanya. Kenapa harus salah satu jika bisa keduanya.
Happy Reading
🌟
🌟
🌟(Mall)
Bulan sudah berada di depan kelas. Ia menunggu Arsel keluar. Dirinya juga tak tau mengapa Arsel mengajaknya pulang bareng. Bulan belum sempat tanya tadi, tapi Arsel sudah pergi.
Memang kebanyakan cowo seperti itu. Berbicara tanpa mau disela. Saat ada kesempatan untuk menyela eh malah pergi.
Katanya, cewe selalu mau dituruti, seenaknya sendiri. Padahal nyatanya? Cowolah yang seenaknya sendiri. Ngomong sesuka hatinya. Ngelakuin apapun yang ia suka.
Langit melihat Bulan sedang berdiri di depan kelasnya sambil memainkan kukunya. "Lan, ga pulang? Pulang bareng gue yuk. Gue juga mau minta bantuan lo," ucap Langit.
Bulan mendongakkan kepalanya. "Bantuan apa?"
"Adek sepupu gue lagi ultah. Dia cewe. Gue mau minta bantuan lo buat cariin kado dia."
Bulan tampak mikir. "Lo tau ga dia punya hobi apa? Suka apa?" tanya Bulan.
"Gue ga tau dia suka apa. Dia tertutup. Tapi gue sering liat dia baca novel."
"Oke gue tau kado yang pas buat adek sepupu lo." Bulan semangat ketika mendengar kata novel tadi.
"Apa?" tanya Langit.
"Kita ke gramedia sekarang. Di sana adalah tempat yang pas buat kita beli kado yang dia suka."
"Oke, ayolah." Langit sontak menggandeng pergelangan tangan kiri Bulan.
Bulan sontak mengeluarkan suara kesakitan. "Auuuu."
"Lo sakit?" tanya Langit khawatir.
"Gapapa kok. Cuma anu."
"Anu apa? Tangan lo sakit? Liat." Tanpa izin dari Bulan, Langit langsung melihat pergelangan tangan kiri Bulan yang tertutup jaket.
Mata langit membulat sempurna saat melihat beberapa bekas goresan disana. "Ini kenapa?"
Bulan meringis. "Abis mainan."
"Mainan cutter maksud lo? Gila lo? Mau mati?" Langit sudah menebaknya.
Dibelakang mereka sudah ada Arsel yang baru keluar dari kelas. Arsel tadi piket dulu jadi dirinya keluar paling akhir. Arsel juga mendengar ucapan Langit tadi.
"Siapa yang mau mati?" tanya Arsel tiba-tiba.
Bulan dan Langit pun menoleh ke belakang. Arsel melihat tangan Langit yang memegang pergelangan tangan Bulan.
"Ini kenapa?" tanya Arsel setelah mengambil pergelangan tangan Bulan.
"Aduh kalian kenapa sih kepo banget? Ini tuh cuma goresan."
"Cuma?!" nada bicara Langit meninggi.
"Kalo goresan ini kena urat nadi lo gimana? Lo mau mati? Punya masalah hidup apa lo sampai mau mengakhiri hidup?" tanya Langit geram. Langit mengingat kejadian semalam. Namun, Langit tak mau membahasnya lagi. Mungkin itu luka bagi Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT STARS
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE Bulan adalah gadis cilik yang tumbuh didampingi dengan trauma masa kecil. Ia memiliki sahabat bernama Bintang, yang selalu menemani dan menghiburnya. Hingga suatu hari Bintang tiba-tiba...