PART x | x² - 17² = 387

9.5K 1.7K 210
                                    

Kehidupan itu seperti matematika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupan itu seperti matematika. Kadang rumit kadang mudah. Jadi jalani saja.

Happy Reading
🌟
🌟
🌟

( Langit vs Bulan)

Kakinya baru saja ia tapakkan dilantai koridor SMA Cakrawala. Namun, siapa sangka bahwa dirinya akan disambut seperti ini. Senyumannya terus menghiasi wajahnya yang bersih tanpa noda.

"Lan, ini buket buat lo."

"Ini cokelat buat lo. "

"Bunga ini spesial buat lo."

"Kalung bunga ini khusus untuk lo. "

Dan banyak lagi yang ia dapatkan dari teman-temannya.

Di ujung koridor sudah ada Langit dan Arsel yang berdiri bersebrangan tidak bersebelahan. Keduanya sama-sama tersenyum menatapnya.

Kok cuma gue yang dapet ginian? Kenapa mereka engga?

Bulan segera menghampiri kedua teman seperjuangannya. Sesampainya di ujung koridor, Bulan meminta agar Langit memotretnya bersama buket-buketnya.

Senyumannya sangat memanjakan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyumannya sangat memanjakan mata.

"Kalian ga depet ginian?" tanya Bulan sembari menatap buketnya.

"Gak lah, gue cowo," jawab Arsel jutek.

"Fans lo lebih banyak dari kita, Lan," jawab Langit lebih kalem.

"Yaudah gue ke kelas dulu ya... mau naruh ini terus ke lapangan upacara," pamit Bulan lalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Arsel dan Langit.

Arsel pun mengekori Bulan. Sedangkan Langit langsung menuju ke lapangan. Mau tebar pesona dulu ke adek kelas. Ya meskipun pesona Darel si muka kadal lebih menggoda.

***

Kini sekelompok manusia ganteng dan cantik sudah berkumpul memutari meja bundar di kantin. Mereka akan ditraktir makan oleh pemenang OSN.

ABOUT STARS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang