02.Hantu sekolah

338 26 0
                                    

Anes mengumpat kasar kenapa bundanya tidak memberitahu kalau sabatnya pun ikut pindah ke Karawang.

"Jadi kalian?" tanya Anes.

"Iya,kita ikut lo kesini, gak sanggup gw kalo kita pisah" jawab Herlin.

"Itu mah emang dasarnya Lo aja yang baperan" ketus Laila.

"Heh mulut bebek mending diem deh Lo" ucap Herlin.

"Kalian bisa gak si gak usah berantem,pusing gw dengerin kalian berantem terus udah kaya kucing sama anjing anjir, bentar bentar ribut bentar bentar baikan" jelas Triana.

"Udah ngomongnya?" tanya Laila.

"Bentar Masi ada, kali--"

"Cus cabut" potong Anes, Triana memajukan bibirnya karena mereka tidak pernah mendengarkan kata katanya padahal kan untuk kebaikan mereka juga.

"Gak usah di maju majuin, mau Lo kaya si laila jadi mulut bebek" ujar Herlin, mendengar ucapan Herlin Triana membulatkan kedua matanya sedangkan Herlin sudah tertawa lepas.

Mereka bertiga keluar dari ruangan Kapsek.

"Eh kelas mana Lo,Lo dan lo" Anes menunjuk mereka satu persatu dengan tertawa geli.

"Gw 12 IPA 3" ujar Herlin mengangkat bahu acuh.

"Yah gw 12 IPA 2" ucap Triana dengan nada kecewa.

"Ga usah cemberut,Lo bareng gw Trian" kata Laila, Anes menatap ke arah Herlin.

"Kenapa gw harus bareng sama orang gila?" tanya Anes, Herlin menatap Anes tajam.

"Heh jigong onta Masi mending ya Lo Sama gw dari pada sama si Trian emang Lo mau di ceramahin trus" ujar Herlin.

"Dih ngapain bawa bawa gw" ujar Triana tidak terima, Herlin mengangkat jari tengah dan telunjuknya menyerupai huruf V dan menampilkan deretan giginya yang rapih.

"Yaudah berarti kita pisah di sini" jelas Anes dan menarik tangan Herlin untuk mencari kelas 12 IPA 3.

"BYEEE SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN KAWAN" teriak Herlin.
Malu maluin.

"Kenapa gw harus punya temen kaya Lo" pasrah Anes melihat melakukan Herlin.

Setelah berkeliling 20 menit mencari kelas 12 IPA 3 akhirnya mereka menemukan kelasnya.

"Gila padahal tadi kita lewat sini loh" ujar Herlin tidak percaya mereka sudah dua kali melewati kelas 12 IPA 3, aish dia menjadi merinding apa jangan jangan di sekolah ini banyak hantunya, huaaa tuhan lindungi aku, teriak Herlin dalam hati.

"Gak usah mikir yang aneh aneh Lo nyet" Anes memutar bola mata malas memang mereka sudah dua kali melewati kelas 12 IPA 3 tapi bukan berarti ada hantunya.

"Nes kalo di sekolah ini banyak hantunya gimana" kata Herlin.

"Kalo bener ada hantu yang ada bukan Lo yang takut sama hantu tapi hantunya yang takut sama Lo" kekeh Anes.

"Si gila muka gw cantik gini anjir" ucap Herlin.

"Diem Lo" jengah Anes.

Toktoktok

Anes mengetuk pintu kelas dan tak lama keluar seorang guru laki laki yang bermuka sangar dan berkumis tebal.

"Per-misi pak saya murid baru" ucap Anes.

"Oh kamu murid barunya?" tanya guru laki laki itu.

"Iya pak" bukan Anes yang menjawab melainkan Herlin.

"Yasudah cepat kalian masuk"

"Saya pak Dadang dan saya guru bahasa Indonesia di kelas ini, silahkan kalian perkenalkan nama kalian" jelas pak Dadang.

"Perkenalkan nama saya Aneska Velicia Alista saya pindahan dari Jakarta kalian bisa memanggil saya Anes" ucap Anes dengan tersenyum tipis.

"Hallo perkenalkan nama gw Herlinda angelista gw juga pindahan dari Jakarta dan gw sabatnya Anes, kalian bisa manggil gw Herlin" ujar Herlin sambil merangkul Anes.

"Suara kau itu merusak gendang telinga saya" ujar pak Dadang, Herlin menampilkan deretan giginya yang putih dan rapih.

"Yasudah kalian duduk di kursi belakang di pojok sana" jelas pak Dadang, Anes dan Herlin berjalan ke kursi mereka, baru saja mereka mendudukan pantatnya datang lah 3 orang laki laki dengan penampilan baju yang di keluarkan dan tidak memakai atribut sekolah bisa di bilang si acak acakan, Anes memicingkan kedua matanya, tunggu sepertinya dia  tidak asing dengan jaket yang mereka kenakan.

"Dari mana pula kalian jam segini baru datang" tanya pak Dadang.

"Datangnya udah dari pagi pak" jawab Zidan zidan lexandro yang kerap di panggil Zidan.

"Yoi" ujar Ryas Ryas alderick yang kerap di panggil Ryas, dia adalah wakil ketua Grazel dia mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan sahabat sahabatnya, dia sangat penyabar dan paling bisa menenangkan anggota anggotanya.

"Kalian ini datang terlambat, bolos, merokok, bikin onar aja kerjaannya mau jadi apa kalian hah, HEH DHEO SINI KAU" marah pak Dadang karena dheo tidak mendengarkan ucapannya dan malah berjalan ke arah kursinya.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang