22.pakaian Gibran.

202 20 4
                                    

"Lo gila, muka ganteng gw Mau di taro dimana anjing" rengek Gibran karena itu sungguh tidak masuk akal.

"Sumpah gw ga peduli" ucap Zidan mengangkat bahu acuh karena dia memang tidak peduli.

"Nikmatin aja gib, kadang hidup emng suka mempermainkan kita" tutur David.

"Kesambet ape Lo?" Tanya Gibran yang melihat David aneh.

"Baru pertama kali liat orang pinter ye Lo?" Tanya David menaikan salah satu alisnya.

"Bacot anjing pergi sana" usir Gibran.

"Gw tunggu besok" ujar Rafael sedangkan Gibran sudah menghela nafas panjang dan pasrah akan hal itu.

*****

Sekarang semua murid SMA Garuda Bangsa sedang berkumpul di lapangan, entah apa yang akan di lakukan mereka, mereka saling pandang satu sama lain lalu memfokuskan kembali mata mereka ke depan melihat seseorang yang sedang berbicara dengan seragam urak urakan.

"HALLO SEMUANYA" teriak David.

"HAII"

"GIMANA KABARNYA PACAR PACAR ABANG?" tanya David sambil memegang mic di tangannya.

"GA BAIK"

"LOH GA BAIK KENAPA CA-"

"WOY BANGSAT KEBANYAKAN CINGCONG LO" teriak Gibran dengan pakaian yang membuat semua murid yang ada di lapangan tertawa dibuatnya.

"WOY BANGSAT KEBANYAKAN CINGCONG LO" teriak Gibran dengan pakaian yang membuat semua murid yang ada di lapangan tertawa dibuatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ape Lo liat liat hah!" Sentak Gibran ke murid laki laki yang sedang menertawakan dia.

Gibran menggoyangkan pinggulnya dengan lentik dan berjalan ke tengah lapangan disana sudah ada geng Grazel yang sedang menunggu kehadirannya.

"Aduh si Eneng, cantik banget si neng" ujar David mencolek dagu Gibran.

"Najis" umpat Dheo yang diam diam melirik ke arah David dan Gibran, kalau kalian berfikir dia bersama teman temennya yang gesrek itu di tengah lapangan kalian salah besar
Nyatanya dia sedang duduk manis di kursi bersama siswa yang lain em lebih tepatnya hanya dia yang duduk yang lainnya berdiri.

"Mana tu cwe?" Dheo mengangkat sebuah alisnya karena tidak melihat gadis yang sedang dia cari dari tadi.

"Heh! Lo culun" panggil Dheo ke siswa yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk.

"A-ku kak?" Tanya siswa yang bertompel di dekat bibir dan memakai kacamata tebal itu.

"Iya bego! sini Lo cepet!" Ulang Dheo.

"I-ya kak kenapa?" Tanya siswa itu di samping Dheo.

"Beliin gw minum" ujar Dheo.

"Ta-pi k-"

"Lo budek hah!" Sentak Dheo yang membuat semua murid melihat ke arah dirinya dan siswa culun.

"I-y-a kak aku beliin" ujar siswa itu gemetaran dan langsung pergi meninggalkan lapangan.

"HEH!LO BISA DIEM GA"  teriak David.

"Apa?berani Lo sama gw?" Tanya Dheo menaikan sebelah alisnya.

"OJELAS ENGGA HEHE, ADUH BOS YANG TENANG NAPA BOS JANGAN MARAH MARAH" teriak David, Dheo yang kesal karena David terus saja berteriak berdiri dari duduk nya dan menghampiri mereka, dikira dirinya budek apa!.

"Ngapain bos?" Tanya Rafael, Dheo yang acuh langsung menoyor kepala David.

"Lo kira gw budek hah!ga usah teriak!" Ujar Dheo lalu kembali ke tempat duduknya.

"Dih gj si bos" cengo David.

"Gw bilangin ah" goda Zidan.

"Ga asik ah main sama Zidan" ujar David merajuk.

"Hayu dong gib, joget" pinta Rafael.

"Malu" jujur Gibran.

"Punya urat malu?" Tanya David.

"Dikit si" jawabnya.

"Hayu ya gw hitung sampe 3 Lo harus joget" ujar David, dan mereka pun mulai menghitung.

"Satu"

"Dua"

"Ti-"

"HEH KALIAN SEDANG APA!" teriak Bu tutik.

"KABURR" teriak Gibran karena dia tidak mau bertemu guru kalau pakai seragam seperti ini, bisa malu habis habisan dia!sudah cukup teman temnnya membuat dia malu di depan semua murid SMA Garuda Bangsa.

"HEH!MAU KEMANA LO?" Teriak David yang melihat Gibran berlari.

Semua murid pun bubar karena teriakan dari Bu tutik, mereka mendesah pelan karena tidak bisa melihat seorang Gibran berjoget menggunakan rok dan baju yang ketat huh!.

"Hih! demialex malu bangttt!" Kesal Gibran menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

Sedangkan keenam gadis yang ada di hadapan Gibran sedang menatap Gibran aneh.

"Lo cewe apa cowo?" Oke pertanyaan macam apa ini.

Gibran yang mendengar suara gadis langsung menyingkirkan telapak tangannya yang menghalangi pandangannya.

"Aaaaaa" teriak Gibran.

"AAAAAAAA" teriak keenam gadis itu.

"Lo cowo?" Tanya Herlin, ayolah dia sudah bertanya tadi.

"Heh! Lo ga liat itu ada ototnya" Trina menoyor kepala Herlin pelan.

"Sakit bego" keluh Herlin.

"Bodo"

"Lo ngapain pake baju kaya gitu?" Tanya Anes yang penasaran.

"Aneska tolongin gw dong" pinta Gibran.

"Why?" Tanya Anes.

"GIBRANN" teriak David dari belakang, Anes dan ke lima temannya memiringkan kepalanya ke kiri.

"Aneska gw duluan ya dah, eh iya kayanya tadi Dheo nyariin Lo" ujar Gibran dan langsung berlari untuk menghindari David.

"Khem cie" goda teman temannya terkecuali senja yang hanya berekspresi datar.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang