10.Berangkat bareng ketua geng.

233 19 0
                                    

"APA, Lo serius nes?" tanya Herlin tidak percaya.

"Iya gw serius" jawab Anes.

****

Tak terasa waktu begitu cepat dan sekarang tugas bulan sudah selesai dan digantikan dengan matahari.

Anes berjalan kearah garasi rumahnya dan bersiap siap membawa biru kesekolah, eh tapi tunggu dimana biru?.

"Biruu" panggil Anes.

"Ayah liat biru ga?" tanya Anes kepada ayahnya yang hendak pergi ke kantor.

"Lah kamu kemaren pulang sama biru kan" tanya Dion, Anes berpikir sejenak, huh dia benar benar lupa trus kemana biru sekarang.

"Inget ga?" Tanya Dion.

"Bentar aku lagi inget inget" Anes mengetuk ngetuk dagunya.

"Astaga ayah" ah dia baru ingat sekarang kemarin kan biru dia tinggal di jalan dekat sekolah, aish bagaimana kalau biru ada yang menggambil.

"Bodoh bodoh" Anes mengacak acak rambutnya.

"Biru aku tinggal ayah, di jalan dekat sekolah" ucap Anes, Dion menghela nafas panjang pasalnya biru itu motor kesayangan Anes, pernah waktu itu biru di bawa oleh Axel secara diam diam alhasil Anes menangis tiada hentinya.

"Yasudah kamu berangkat sama ay-" belum sempat Dion menyelesaikan ucapannya tiba tiba ada suara motor yang memasuki Indra pendengarannya, Anes yang mendengar suara motor itu cepat cepat berlari kearah gerbang dan di susul oleh Dion di belakangnya.

"BIRU" teriak Anes berlari memeluk biru, oh dan jangan lupakan Dheo yang sedang menatap Anes aneh apakah itu motor kesayangannya.

"Itu ada biru nya" kata Dion.

"Kamu teman sekelasnya Anes?" tanya Dion kepada laki laki yang memakai segaram sekolah seperti Anes.

"Iya om" jawab Dheo, Yap Dheo yang mengantarkan biru kembali kerumah, kemarin setelah dia mengantarkan Anes dia menelpon montirnya agar membawa biru kerumahnya dan sekarang dia hantarkan kembali biru ke pemiliknya.

"Pulang" ujar Dheo kepada montirnya dan montirnya pun pergi meninggalkan mereka.

"Yasudah om pergi ke kantor duluan ya, kalian hati hati" ujar Dion.

"Siap ayah" Anes memberikan hormat kepada Dion.

"Thanks" ujar Anes ke Dheo, tapi tunggu apakah Dheo tidak menyesal tentang yang di gudang itu, kenapa dia tidak meminta maaf kepadanya.

"Hm" jawab Dheo.

"Gw duluan" ucap Dheo pergi meninggalkan Anes.

"Sumpah ya tu cowo pengen gw bunuh deh" cibir Anes.
Halah waktu di gudang aja kamu nangis.

****

What Dheo sama anak baru

Gila tuh anak baru

Tapi untungnya ga semotor

Ga mungkin Dheo boncengin anak baru itu di motor kesayangannya

Ga mungkin banget

So kecakapan banget tuh anak

Siapa si namanya

Dan Masi banyak lagi.

"Nes gw mau ngomong" ajak Laila.

"Lo ada hubungan apa sama Dheo?" Tanya Laila.

"Hah" beo Anes.

"Kenapa Lo bisa bareng sama dia, nes jangan cari gara gara lah" kata Laila, Anes menatap Laila bingung.

"Lo apaan si Laila" bingung Anes.

"Dheo nganterin biru kerumah gw dan sekalian kesekolah, ga lebih lagian Lo ngapain si nanya kaya gitu?" Tanya Anes merasa kesal sekarang.

"Gw itu ga mau Lo kenapa Napa nes, gw tau Dheo itu ga baik" kata Laila.

"Laila Lo tau dari mana kalau Dheo itu ga baik, Lo ga bisa mandang orang dari luarnya aja lail" Anes menatap laila tidak percaya memang dia juga sempat mengira bahwa Dheo itu tidak baik tetapi karena kejadian kemarin dia berubah pikiran dia yakin Dheo Masi punya hati yang baik.

"Nes dengerin gw, Dheo itu ketua geng motor gw yakin dia ga baik" ujar laila menyakinkan Anes.

"Laila Lo suka sama Dheo?" tanya Anes memicingkan kedua matanya.

"What! Lo gila gw ga suka sama cowok kaya gitu Anes" kata Laila.

"Terserah, kalo sampe Lo suka sama salah satu dari mereka Lo harus traktir gw" kata Anes, hey dia sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Lo ngalahin pembicaraan Anes" kata Laila.

"Udah lah Laila" ujar Anes.

"Ta-"

"WOY NGAPAIN KALIAN DI SITU" teriak Herlin.

"Gw cariin dari tadi, tau taunya di sini" kata Herlin.

"Nes yu ke kelas, oh iya Laila Lo di cari Triana" kata Herlin, Laila memutar bola mata jengah sungguh dia ingin sekali sekelas dengan mereka berdua.

"Yaudah gw pergi dulu" kata Laila.

"Bye Laila" Herlin melambaikan tangannya kearah Laila setelah Laila menghilang dari pandangannya Herlin beralih menatap Anes.

"Kenapa Lo?" Tanya Herlin.

"Ga" jawab Anes.

"Yo lah ke kelas Dheo nyariin Lo" kekeh Herlin

"Bacot" kesal Anes.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang