13.pertama kali naik angkot.

206 19 0
                                    

"nes" panggil Herlin.

"Ternyata kakak nya Megan ganteng juga ya" ujar Herlin.

"Sialan kirain gw apaan" Anes memutar bola mata malas.

"Siapa teh namanya nes?" tanya Herlin mengelus elus dagunya.

"Zidan" jawab Anes.

"Ah iya Zidan" kata Herlin tersenyum senyum sendiri seperti orang tidak waras.

"Kata Lo gw cocok ga?" Tanya Herlin, Anes yang sudah jengah dengan perkataan Herlin, meninggalkan Herlin yang sedang meneriaki namanya.

"WOY ANES DENGERIN DULU BEGE" teriak Herlin.

"ANESKA!" Kesal Herlin.

"Terserah Lo deh" ucap Anes.

****

Kring kring kring
Bel pulang sekolah sudah berbunyi semua siswa/siswi berbondong bondong keluar dari SMA Garuda.
Beda halnya dengan anggota inti Grazel hari ini mereka akan pergi kesebuah cafe, mereka mengendarai sepeda motor dengan kecepatan di atas rata rata dan itu membuat pengendara lain kesal.

"Laila cantik banget ya" puji David yang sedang memikirkan Laila.

"Lo suka sama Laila?" Tanya Rafael.

"Iye ngape hah!Lo suka juga?mending jangan deh" jawab David.

"Apa si setan maen nyerocos aje!" Kesal Rafael, hey dirinya hanya bertanya apa tidak boleh.

"Lah terus Lo ngapain nanya nanya kaya gitu hah?" Tanya David.

"Gw nanya doang kali, emang ga boleh hah" jawab Rafael.

"Ya jelas engga boleh lah, Laila itu punya gw" ujar David.

"Emang Laila nya mau sama lo?" Tanya Dheo, skak mat! David menyengir seperti orang bodoh.

"Engga" jawab David menyengir menampilkan deretan giginya yang putih dan rapih.

"Najis" kompak mereka menyeruput minumannya masing masing.
Ya iya lah masing masing masa satu minuman berenam kan ga lucu.

****

"Cafe yu" ajak senja.

"Hayu, udah lama ni gw ga ke cafe" ujar Herlin.

"Ayo nanti gw kasih tau cafe yang bagus di Karawang" ajak senja.

"Hayu hayu hayu" ujar Herlin sambil mengangguk nganggukan kepalanya.

"Gw ga ikut deh" kata Laila.

"Ayo lah Laila kapan lagi coba" ujar Triana.

"Ikut ya Laila" ajak Megan.

"Kalo Laila ga ikut gw juga engga deh" ucap Anes.

"Yah kok gitu si, ayo lah Laila ikut" pinta senja.

"Oke gw ikut" ujar laila.

"Gw juga ikut" Anes menggandeng tangan Laila.

"Geli bego" Laila melepaskan tangan Anes.

"Disini ada tempat wisata apa aja sen?" Tanya Herlin.

"Banyak Herlin" jawab senja.

"Nanti kalian semua gw ajak deh, eh tapi ongkosnya masing masing ya" ujar Senja menyengir.

"Iya deh gampang kalo itu mah" kata Herlin, Megan yang ada di samping Herlin memberhentikan langkahnya.

"Kita ke cafe naik apaan?" Tanya Megan.

"Lah iya anjir" jawab Herlin, pasalnya yang membawa motor hanya Anes dengan Triana saja yang lainnya naik ojol.

"Gimana kalo kita naik angkot" ujar Senja.

"Hayu gaskeunn" memang diantara mereka yang semangat hanya Herlin dan senja.

"Tapi Lo tau kan harus naik angkot apa?" Tanya Anes.

"Tau lah, santai aja sama gw mah ga akan di bawa nyasar" jelas senja.

"Noh angkotnya Dateng" mereka masuk ke dalam angkot dan sungguh ini kali pertamanya mereka naik angkot tapi tidak dengan Megan dan senja walaupun mereka terlahir dari keluarga yang berada mereka tidak malu bila menaiki angkot, menurut mereka derajat manusia sama saja di mata tuhan.

"Baru kali ini gw naik angkot" ujar Herlin.

"Eleh eleh piraku Karak naek angkot atu neng?" Tanya mang supir angkot.

"Dia ngomong apa senja?" Tanya Herlin.

"Katanya, masa baru naik angkot, gitu" jelas senja, hehe sebenarnya dirinya juga tidak terlalu mengerti bahasa Sunda walaupun dia orang Karawang asli.

"Iya mang saya baru pertama kali sama temen temen saya" jelas Herlin.

"Oh kitu nya"

"Iya mang, soalnya saya pindahan dari Jakarta mang" ujar Herlin.

"Eleh eleh pantesan atuh, Ari iye teh Bade kamarana?" Tanya mang supir.

"Apa katanya nes?" Tanya Herlin.

"Bego mana gw tau, lagian Lo ngomong terus si kasian si amangnya" ujar Anes.

"Ga papa atu neng" ujar mang supir terkekeh.

"Tuh ga papa kata si amangnya juga, apa katanya senja?" Tanya Herlin.

"Katanya, Ini pada mau kemana" ujar Senja.

"Oh ke cafe mang" kata Herlin.

"Oh enya atu" ujar mang supirnya.

Sesampainya di cafe mereka langsung turun dari angkot dan tidak lupa membayar ongkosnya.

"Gila ternyata naik angkot seru ya, murah pula" ujar Herlin, sedangkan yang lainnya menghiraukan ucapan Herlin dan bergegas memasuki cafe mereka sungguh lelah dan haus.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩


Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang