18. Telur di kepala Dheo.

184 19 0
                                    

"thanks banget Aneska Lo mau ikut sama gw" kata Ryas.

"Santai aja gw mau Dateng ke sini juga karena tadi Dheo nolongin gw jadi gw mau balas Budi" jelas Anes.

"Btw Lo belum tidur jam segini?" Tanya Ryas setelah mereka sampai di halaman markas.

"Ga bisa tidur, eh Lo tau rumah sama nomor WhatsApp gw dari mana?" Tanya Anes.

"Herlin" jawab Ryas.

Tau dari mana Herlin alamat rumah gw tanya Anes pada dirinya sendiri, ah tidak penting paling dari bundanya.

"Oh" setelah itu mereka masuk kedalam markas, didalam sudah banyak anggota Grazel dan jangan lupakan tatapan mereka terhadapnya.

"Em Dheo nya dimana?" Tanya Anes tidak nyaman.

"Di atas, Lo di anter sama David" jelas Ryas.

"Dengan senang hati" ucap David oh dan jangan lupakan senyumannya yang begitu lebar.

"Gw tinggal ya" ujar David dan pergi meninggalkan Anes.

"Ketua geng kok tepar" kekeh Anes.

Setelah Anes selesai mengobati semua luka Dheo ia pergi keluar kamar mencari Ryas untuk mengantarkannya pulang.

"Ryas" panggil Anes.

"Dheo udah gw obatin, lagian kenapa ga kalian aja?" Tanya Anes.

"Ga ada yang berani Aneska" jawab Ryas, Aneska yang mengerti hanya membentuk mulut huruf O.

"Jadi gw pulang sama siapa?" Tanya Anes.

"Sama gw" jawab Ryas.

****

Tugas bulan sudah selesai dan sekarang saatnya matahari yang bertugas.

"Lama banget si Lo" kesal Anes pasalnya dia sudah dari tadi menunggu Herlin di gerbang sekolah.

"Yaelah sabar Napa neng jalanan macet" ujar Herlin celingukan mencari Triana dan Laila.

"Triana sama Laila mana?" Tanya Herlin.

"Belom Da-"

"Woy" teriak Triana dan Laila.

"Tu mereka" Anes menunjuk kearah Triana dan Laila, setelah mereka berada di hadapan Anes dan Herlin, Herlin menatap mereka tajam.

"Enak banget ya, gw nungguin lama banget disini" ujar Herlin membuat Anes membelalakkan matanya.

"Enak aja lo, gw yang dari tadi" ucap Anes menoyor kepala Herlin pelan.

"Sama aja gw juga kan tadi nunggu" ujar Herlin menyengir seperti orang bodoh.

"Nunggu baru beberapa menit juga Lo" ucap Anes.

"Ayodah masuk pegel ni" rengek Triana.

"Lebay" ujar laila dan pergi memasuki sekolah.

"Kenapa tu anak?" Tanya Herlin, Anes dan Triana mengangkat bahu acuh.

"Kok gw curiga" Herlin mengusap usap dagunya.

"Kebanyakan curiga" kompak Anes dan Triana.

"Bukan gitu anak Bagong" teriak Herlin.

Kring kring
Bel masuk sekolah sudah berbunyi semua siswa/siswi berbondong bondong memasuki kelasnya masing masing.

Hari ini,jam pelajaran olahraga di kelas 12 IPA 3.

"Nes" panggil Herlin.

"Naon" jawab Anes.

"Ambil bola basket gih" ujar Herlin.

"Dimana?" Tanya Anes.

"Gudang" jawab Herlin.

"Kenapa ga Lo aja?" Tanya Anes.

"Cape gw" jawab Herlin.

"Sa-"

"Udah buruan keburu pak Pipit datang, lagian di gudang udah ada sinta" ujar Herlin, Anes memutar bola mata jengah dan pergi menuju ke gudang dengan berjalan gontai.

"Dasar Herlin kampret" di sepanjang jalan Anes terus saja mengumpat dan menendang kaleng yang ada di hadapannya.

Duk

"anjing,siapa yang lempar ini kaleng" kesal Dheo melempar kaleng itu agar menjauh darinya, Dheo melihat ke arah sekelilingnya dan menangkap seorang gadis yang akhir akhir ini mengganggu pikirannya.

"Mampus kena jidat Dheo" Anes membulatkan kedua matanya.

"Aneska sini Lo!" Geram Dheo, dan Aneska dengan bodohnya menunjuk dirinya sendiri dan berkata.

"Lo manggil gw?" Tanya Anes.

"Jelas jelas tadi gw panggil Lo bodoh!" Kesal Dheo.

"Oiyaya" Anes menyengir seperti orang bodoh.

"Sini!" Dheo memutar bola mata jengah dan berjalan menghampiri Anes.

"Lo yang lempar ini kaleng!" Sentak Dheo di depan wajah Anes.

"Ga sengaja" ucap Anes mengangkat jari telunjuk dan tengahnya menyerupai huruf  V.

"Lo liat ini jidat gw" Dheo menunjukan jidatnya yang benjol karena ulah Anes.

"ada telur di jidat Lo Dhe,hahahaha" Aneska tertawa ngakak sambil memegangi perutnya.

"Sialan" Dheo memutar bola mata malas.

"Ikut gw" Dheo menarik tangan Anes.

"Gw mau ngambil bola basket bangke" ucap Anes.

"Dheo lepas,kasian Sinta nungguin gw" ujar Anes.

"Bodo amat"

"Dhe" panggil Anes.

"Dheo"

"Dheo Ivander" panggil Anes.

"Apa sayang" jawab Dheo.

"Ga jelas Lo, sayang sayang makan tuh sayang" ucap Anes.

"Lo yang manggil gw" ujar Dheo.

"Mau kemana?gw harus ke gudang kasian Sinta Dhe" jelas Anes tetapi Dheo ya tetaplah Dheo dia tidak akan peduli apa kata Anes.

"Dheo" panggil Anes lagi.

"Dheo Ivander Lo budek" kesal Anes.

"Apa si sayang,kenapa hm?" Tanya Dheo.

"Gw mau ke gudang" ucap Anes memutar bola mata malas.
Hey kalo aku jadi kamu,aku sudah melompat lompat Aneska.

"Gw anter" ujar Dheo.

"Arah gudang kesana Dheo" geram Anes menunjuk arah ke gudang.

"Salah?" Tanya Dheo.

"Salah lah bego, gimana si" jawab Anes.

"Tunggu" Anes memberhentikan langkahnya otomatis Dheo pun memberhentikan langkahnya.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang