14.bertemu dengan iblis.

198 20 0
                                    

"itu bukannya?" David memicingkan matanya ke arah gadis gadis yang memakai seragam sama dengannya.

"Itu bukannya bebeb Laila" ujar David, Gibran menoyor kepala David pelan.

"Najis anjir Babab bebeb kenapa ga sekalian bebek aja" kata Gibran.

"Apa si Lo gendut" kesal David.

"Anjir gw sixpack gini di bilang gen-heh mau kemana Lo anak setan?" tanya Gibran.

"Calon istri" jawab David.

Dheo melirik ke arah gadis gadis itu, dan ah jangan tanyakan David, dia sedang menggoda Laila dengan rayuan mautnya.

"Eh ada neng geulis" ujar David, sedangkan Laila menatap David jengah.
Sepertinya ini adalah hari sialnya.

"Laila haus mau Abang pesenin ga?" Tanya David.

"Pelayan" panggil laila, lagi dan lagi seorang David di acuhkan.

"Jutek amat si neng" kata David tak lama ponselnya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk, saat dia membacanya dia membulatkan kedua matanya kedua pacarnya ada di dekat cafe saat ini, saat dia melihat ke arah parkiran dan benar saja kedua pacarnya ada di sini.
Sial gw lupa privasi status.

"Sayang" panggil keduanya, David menelan ludah kasar.

"Perang dunia ni asik" ujar Gibran.

"Siapa Lo?" Tanya Lia pacar David.

"Yang harus nya nanya itu gw, siapa Lo?" Tanya Nina.
Astaga David kena karma mampus kamu.

"Gw pacarnya David, Lo siapa?" Tanya Lia.

"What! David itu pacar gw!" Ujar Nina.

"Heh David itu pacar gw, kita udah pacaran 3 hari" ucap Nina.

"Gw sama David juga 3 hari" ujar Lia, dan mereka menatap ke arah David.

"Dia siapa? Kok ngaku pacar Lo?" Tanya keduanya.

"Lah Lo berdua siapa?" Tanya David.

"Apaan si ga usah becanda deh!" Kesal Nina.

"Gw ga kenal Lo berdua" ujar David.

"Ga usah becanda!" Kesal Lia memukul David.

"Iya sayang sayang ku becanda doang tadi" David merangkul Lia dan Nina.

"Jadi bener dia pacar Lo?" Tanya Lia.

"Kalian berdua pacar abang" ujar David Lia dan Nina menghempaskan tangan David dengan kasar.

Plak

"DASAR PLAYBOY KURANG AJAR" Ujar Nina menampar pipi kiri David.

plak

"DASAR BUAYA" Lia menampar pipi kanan David.

"Sayang mau kemana kalian?" Teriak David.

"KITA PUTUS" tekan keduanya dan pergi meninggalkan cafe.

"Makan tuh sayang" ujar Gibran.

"Anjir pipinya merah, hahaha" ucap Rafael.

"Diem Lo anak kingkong,sakit anjir" David memegangi kedua pipinya.

"Sukurin" kata Ryas.

"Lebok" ujar Zidan, sedangkan Dheo menggelengkan kepalanya melihat tingkah David.

"Santai bro, gw Masi punya stok cewe" ujar David dengan sombong, dan tawa mereka pun berhenti seketika.

"Bodo amat" kompak mereka.

Dheo menatap kearah Anes yang sedang tertawa bersama sahabat sahabatnya tak dia sadari dia pun tersenyum, senyum yang sangat langka, David yang melihat Dheo tersenyum mengikuti arah pandang Dheo.

"Kalo suka mah tembak atu" ujar David.

"Lah mati dong" kata Gibran.

"Bukan tembak itu bege" David menoyor kepala Gibran pelan.

"Lo kesiapa si?" Tanya Rafael.

"Bos kita lah siapa lagi" jawab David, otomatis mereka menengok kearah Dheo sedangkan Dheo tidak mendengar perkataan mereka dia sedang fokus sekarang dan jangan lupa senyumannya, mereka mengikuti arah pandang Dheo.

"ANESKA DHEO SUKA" teriak Gibran, Dheo yang mendengar teriakan Gibran menatap nya dengan tajam.
Mampus kena amuk macan Lo bentar lagi batin mereka.

Sedangkan Anes yang mendengar teriakan Gibran membalasnya dengan tersenyum, dia menganggap itu hanyalah lelucon.

"Eh Dhe senyum Dhe" ujar David heboh, Dheo berjalan kearah Anes dan sahabat sahabatnya.

"Ikut gw" kata Dheo.

"Kemana?" Tanya Anes.

"Ga usah banyak bacot!" Kesal Dheo, Anes menatap Dheo jengah.
Dasar pemarah.

Anes mengikuti Dheo dari belakang, dan ternyata Dheo membawanya kearah parkiran.

"Apa?" Tanya Anes.

"Lo gak usah ge-er" jawab Dheo.

"Ge-er?" Tanya Anes.

"Hm" jawab Dheo.

"Ge-er apaan si gw ga ngerti" ujar Anes, Dheo menatap Anes tajam.

"Ge-er aja ga tau?" Tanya Dheo.

"Tau" jawab Anes.

"Terus kenapa nanya" Dheo menatap Anes aneh.

"Maksdnya gw ge-er apaan, gimana ya ngomongnya" ujar Anes.

"Gak usah ge-er sama omongan Gibran" jengah Dheo.

"What? Oh yang Lo suka sama gw" Anes menarik turunkan kedua alisnya.

"Masa iblis suka sama manusia" kata Anes, Dheo yang mendengar perkataan Anes menatapnya tajam.

"Bilang apa Lo?" Tanya Dheo.

"Engga" jawab Anes.

"Gw tanya bilang apa Lo!" Dheo mencengkram bahu Anes.

"Sakit, lagian Cuma becanda" kesal Anes, memang susah kalau bercanda dengan orang seperti Dheo.

"Minggir gw mau kedalam" Anes berusaha menyingkirkan tangan Dheo.

"Pulang sama gw" ujar Dheo.
Hey sangat labil.

"Gak" tolak Anes.

"Pulang sama gw, atau gw cium?hm?" Ujar Dheo.

"Iya, puas Lo!" Kesal Anes meninggalkan Dheo yang sedang tersenyum menang.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa Vote and comen di setiap paragrafnya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang