19.Bolos bareng.

179 18 0
                                    

"lo mau bolos pelajaran olahraga?" Anes memicingkan kedua matanya.

"Hm" jawab Dheo.

"Terus Lo ngajak gw bolos?" Tanya Anes.

"Ya" jawab Dheo.

"Lo gila ngajak gw bolos" ujar Anes.

"Kalo gitu ayo" ajak Anes menarik Dheo menuju parkiran, Dheo menaikan sebelah alisnya dan tersenyum simpul.

"Katanya mau ke gudang" ucap Dheo membuat langkah Anes berhenti, Anes memutar badannya menghadap Dheo.

"Emang harus izin?" Tanya Anes soalnya di Jakarta kalau ingin bolos tidak harus izin.

"Bego" Dheo menyentil jidat Anes pelan.

"Sakit setan" Anes memegangi jidatnya.

"Sinta" ujar Dheo.

"Oh nanti gw telpon Herlin aja, hayu cepetan" jelas Anes.

"Semangat banget Lo di ajak bolos" ujar Dheo.

"Gw suntuk" jelas Anes.

"Em Lo ga bawa helm lagi?" Tanya Anes setelah Dheo menaiki motornya.

"Ga" jawab Dheo.

"Terus gw gimana?" Tanya Anes kebingungan.

"Ga usah pake helm" jawab Dheo.

"Kalo jatoh gimana? Nanti kepala gw kena batu gimana? Nanti ka-"

"Cerewet" potong Dheo, padahal Aneska pernah di bonceng oleh dirinya dan dia tidak memakai helm tidak se cerewet ini, mengapa sekarang begitu cerewet ah atau mungkin karena dia ketakutan habis di ganggu oleh preman tidak ingat umur.

"Gw kan cu-ah gada untungnya debat sama Lo" valid Anes.

"Naik" ujar Dheo, Anes menaiki motor Dheo.

"Mau kemana?" Tanya Anes.

"Diem" jawab Dheo dan seketika Anes bungkam.

Di sepanjang perjalanan Anes terus saja melihat Kekanan dan kekiri apakah di Karawang ada wahana? Ah dirinya sangat ingin bermain sekarang, sepertinya sangat menyenangkan.

Setelah sampai tujuan Aneska membulatkan mulutnya menyerupai huruf O.

"Lo ngajak gw ke Timezone?" Tanya Anes dengan mata berbinar sejujurnya dia sudah lama tidak ke Timezone.

"Hm" jawab Dheo, Dheo menyunggingkan senyum nya setelah melihat mata Anes yang begitu berbinar.

"Beli kartu" ucap Dheo, Anes memutar badannya menghadap Dheo.

"Heh!Lo kan laki, Lo lah yang harus beli" jelas Anes.

"Males" ujar Dheo.

"Cepet beli sana!" Anes mendorong Dheo agar membeli kartu Timezone, tentu saja agar dirinya cepat bermain ah dia tidak sabar.

"Hm" ujar Dheo pergi untuk membeli kartu Timezone.

"Nih" Dheo memberikan kartu Timezone kepada Anes, Anes yang sudah tergila gila dengan Timezone langsung mengambil kartu itu dari tangan Dheo dan mulai bermain tentunya.

****

"Si Anes di suruh ke gudang kaga balik balik anjir" kesal Herlin, huh kemana perginya Anes?malah menghilang alhasil dia juga yang pergi ke gudang karena Anes lama,setelah dia kembali ke lapangan bersama sinta Anes pun tidak ada di lapangan,dankata Sinta pun tidak ada Anes kegudang.

"Herlinda" panggil pak Pipit.

"Iya pak" jawab Herlin.

"Kamu teman Aneska?" Tanya pak Pipit.

"Iya pak, kenapa?" Ujar Herlin bertanya kembali.

"Dia tidak masuk jam pelajaran olah raga, apakah sakit atau izin?" Tanya pak Pipit, Herlin menelan ludah kasar, Anes menyebalkan kemana perginya dia?mengapa tidak mengajaknya!huh dia harus jawab apa?.

"Em anu" Herlin menggigit kuku jarinya karena tidak tahu harus menjawab apa.

"Bicara" ucap pak Pipit yang masi memfokuskan matanya ke arah absensi.

"Itu pak-"

Drett

Saat Herlin hendak menjawab bahwa Anes izin tidak masuk pelajaran olahraga karena ada hal yang mendesak, tiba tiba ponselnya berbunyi.

"Em sebentar pak saya mau menjawab telpon dulu" ucap Herlin.

"Okay" ujar pak Pipit.

Aneskut😘

Ya nama itu lah yang tertera di layar ponsel Herlin, tidak membuang waktu banyak Herlin segera mengangkat telpon dari Anes.

"Bego Lo dimana?"

"Izinin gw"

"Ya Lo dimana kok berisik banget"

"Ga usah kepo, izinin gw sama Dheo"

"What Lo pe-" Herlin mengumpat kasar karena telponnya dimatikan begitu saja, padahal dirinya belum selesai berbicara.

"Pak" panggil Herlin.

"Ya Herlinda?" Tanya pak Pipit.

"Aneska sama Dheo izin pak" ucap Herlin.

"Dheo?" Tanya pak Pipit menatap Herlin.

"Dheo Ivander?" Tanya pak Pipit lagi.

"Iya pak" jawab Herlin.

"Oke, silahkan kamu kembali bergabung bersama teman teman kamu" ucap pak Pipit.

"Si Anes ngapain coba pergi sama Dheo" pikir Herlin dan mengangkat bahu acuh.
Masa bodoh dia saja tidak mengajaknya untuk bolos.

****

"Pukul Dheo!" Geram Anes yang melihat Dheo tidak memukul itu tikus, dan dia malah berkat, gila ya Lo gada kasihannya sama tikus, oh ayolah itu membuat Anes kesal setengah mati.

"Lo gimana si!" Kesal Anes.

"Kasian bego, gila Lo sama binatang gada kasihannya" ucap Dheo.

"Tapi itu bukan beneran bego, Lo baru pertama kali ke Timezone apa gimana si!" Kesal Anes, Dheo menatap Anes tanpa berkedip sedikitpun baru kali ini ada yang berani membentak dirinya selain ibu dan ayahnya.

"Berisik"

"Lo bego, jadi sedikit kan" Anes menatap kesal Dheo.

"Ganti permainan, kasian tikusnya" ucap Dheo.

"Gila, giliran bonyokin orang sampe mau mati aja kaga ada belas kasiahannya, sama tikus boongan aja astagaaa" ucap Anes menepuk jidatnya dan menatap Dheo tidak percaya.
Hey ingat ya dia pernah ikut Dheo melawan musuh oh dan jangan lupakan kedua preman itu.

"Berisik" ujar Dheo, Anes memutar bola mata malas.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang