20.daftar orang terpenting.

190 19 0
                                    

"gila Lo nes bolos ga ajak ajak gw!" Kesal Herlin pasalnya Anes pergi ke Timezone tidak mengajaknya, dia juga ingin pergi ke Timezone, kalian tidak mau menolongku?!.

"Dih kok Lo nyalahin gw si!" Ujar Anes tidak terima, bukan dia yang ingin bolos tetapi Dheo yang mengajaknya kalau Dheo tidak mengajak, dia pun tidak akan bolos.

"Salah Lo lah kaga ajak gw" Herlin mendesus kesal.

"Salahin Dheo jangan salahin gw" ujar Anes memutar bola matanya jengah.

"Ya tetep aja Lo juga salah" kekeh Herlin.

"Terserah Lo" ucap Anes jengah.

Kring kring kring
Bel sekolah berbunyi begitu nyaring semua murid berbondong bondong memasuki kelasnya masing masing, oh sepertinya tidak untuk keenam pria itu, mereka tidak ke kelas melainkan ke rooftop.

"Bolos lagi bolos lagi" ujar David Gibran melirik David dengan alis terangkat.

"Yaudah sana Lo masuk kelas gih, hush hush" usir Gibran.

"Gw ga bisa liat Laila kalo bolos, tapi kalo ga bolos otak gw kasian mikir terus" ujar David dengan muka melas, Gibran yang mendengar ucapan David memutar bola mata malas apa katanya mikir?prett dia tidak pernah mikir sedikitpun toh kita selalu ke Ryas, karena hanya Ryas yang paling pintar diantara kita.

"Tai kapan Lo mikir?" Tanya Gibran.

"Waktu SD" jawab David.

"Bacot bego" ujar Rafael dan keadaan pun berubah hening tidak ada yang membuka suara satupun mereka terlalu fokus dengan pikirannya masing masing.

Saat mereka sedang asik dengan pikirannya masing masing tiba tiba mereka mendengar suara teriakan dari pintu rooftop.

"KALIANNN!" geram Bu Tutik, sontak mereka berenam berbalik dan membulatkan kedua matanya.

"Eh ibu" ujar David.

"Anak ini!" Bu Tutik menjewer telinga David.

"Kalian semua ibu hukum berdiri di lapangan sampai pulang sekolah!" Ujar Bu Tutik.

"Ibu cantik ja-"

"Saya tau saya cantik" potong Bu Tutik dan itu membuat mereka berenam hampir saja menyemburkan tawanya.

"Badan ibu gede jadi saya engga jadi bilang cantiknya" ucap David jujur.

Bu Tutik membulatkan kedua matanya mendengar ucapan David.

"DAVIDDD!" teriak Bu Tutik.

****

"Gw pengen pulang" rengek Herlin sedangkan guru biologi sedang menatap mereka tajam, karena Herlin terus saja merengek ingin pulang dan itu membuat Anes malu untung saja guru biologi yang bernama Bu Nina itu tidak mendengarnya tapi menatapnya tajam.

"Heh kudanil Lo bisa diem ga si" ujar Anes.

"Gw ga ngerti biologi" malas Herlin.

"Bodo amat" Anes memutar bola mata malas.

****

"David sialan" kesal Rafael.

"Tau, jadinya di hukum kan" ucap Gibran.

"Heh!mau gw bilang Bu Tutik gendut atau engga juga kita tetep di hukum bego" ujar David.

Yap Sekang mereka berada di lapangan dengan keringat yang bercucuran dan tentunya itu menambah ketampanan mereka.

"Siapa si yang ngajak bolos!" Kesal Gibran otomatis mereka menunjuk kearah Dheo.

"Apa" Dheo mengangkat satu alisnya.

"Kalo ga mau di hukum kenapa ikut" ujar Dheo memutar bola mata malas.

"Ah bodo ah gw pegal" ujar David dan berjongkok.

"DAVIDD" teriak Bu Tutik yang melihat David berjongkok, otomatis David langsung berdiri kembali.

Bu Tutik berjalan ke arah mereka dengan wajah yang memerah karena emosi.

"David!" geram mereka yang melihat Bu Tutik berjalan kearah mereka.

"A-w sakit Bu" ringis David karena Bu Tutik menjewer kembali telinganya.

"Kamu ini kenapa jongkok hah!" Kesal Bu Tutik.

"Di suruh Gibran Bu" ucap David, Gibran yang mendengar ucapan David membulatkan kedua matanya dasar David sialan.

"Gibran kamu!" Geram Bu Tutik, ah sudah lah dia menyerah mengurus keenam anak tikus ini.

"Kapan kalian benernya? ga bolos, ga bikin onar? terutama kamu Dheo kamu ketua mereka harusnya kamu memberikan contoh yang benar" jelas Bu Tutik dan itu membuat mereka jengah setengah mati.

"Udah" jawab Dheo.

"Memberikan contoh apa kamu?" Tanya Bu Tutik.

"Bolos" jawab Dheo, Bu Tutik menepuk jidat pelan.

"Terserah, kalian tetap berdiri sampai jam pulang sekolah jangan ada yang duduk ataupun jongkok" jelas Bu Tutik, mereka membalas Bu Tutik dengan anggukan.

*****

Kring kring
Bel pulang sudah berbunyi semua murid keluar kelasnya untuk pergi pulang ataupun pergi bermain.

"Mall yu" ajak Herlin.

"Ga" jawab Laila.

"Kalo kerumah Anes aja gimana?" Ujar Megan, Anes menyemburkan minumannya.

"Jorok setan!" Kesal Herlin mengelap mukanya yang basah akibat semburan dari Anes, ah kenapa harus mengenai dirinya si.

"Sorry sorry, hahaha, sini gw bantuin lap" ujar Anes membatu Herlin membersihkan wajahnya.

"Bau jigongg" ucap Herlin.

"Enak aja, wangi bego" ujar Anes.

"Oke" ucap Laila.

"Kenapa di rumah gw?" Tanya Anes.

"Ga boleh?" tanya senja.

"Eh boleh ko" ujar Anes sejujurnya dia Masi canggung dengan senja.

"Aneska" panggil seseorang di belakang mereka.

"Apa" sahut Anes.

"Pulang sama gw" ujar cowo itu.

"Dheo, Abang gw mana?" Tanya Megan.

"Kelas" jawab Dheo Yap orang itu adalah Dheo.

"Pulang sama gw" ucap Dheo, tak sengaja Laila melihat ke arah senja dan dia mengangkat sebelah alisnya saat mengikuti arah pandang senja yang terus saja memperhatikan Dheo.

"Ga" ujar Anes.

"Pulang sama gw atau gw cium?" Ujar Dheo berbisik.

"Gw mau pergi sama mereka" ucap Anes ikut berbisik.

Langsung saja Dheo mencium pipi Anes secepat kilat dan membuat sahabat sahabatnya membulatkan kedua matanya.

"Lo udah masuk daftar orang terpenting bagi gw" bisik Dheo membuat Anes merinding setengah mati dan jangan lupakan terkejutnya.

Setelah Dheo mengatakan itu dia melenggang pergi begitu saja.

HAI

Udah spam komennya belum?🤩

Jangan lupa vote and comen di setiap paragraf nya gys🤩

DHEVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang