3. First Love

788 67 2
                                    

" Aku juga mau kamu senang terus, aku nggak peduli siapa yang kamu pilih buat jadi pacar kamu. Karena yang aku baca digoogle kalo kita jatuh cinta sama seseorang, kita hanya perlu mengasihinya bukan memaksanya. Bahkan mungkin terkadang ngelihatnya senyum dari jauh pun itu udah lebih dari cukup. "












*
*
*
*
*













Tujuh tahun yang lalu ..




Teriknya matahari siang hari ini seolah tengah berusaha untuk membakar permukaan bumi dan juga seisinya. Disaat cuaca yang tengah menggila ini, tentu tak ada satupun orang yang ingin berpanas - panasan untuk keluar dari ruangan mereka. Terkecuali salah satu pria yang sejak dua jam yang lalu sudah berdiri dilapangan bersama dengan dua teman baiknya.

" Ah elah lo sih Vin. Gara - gara lo tidur dikelas, kita berdua malah jadi ikutan dihukum. " Gerutu Ariel salah satu teman baiknya.

" Tau nih! " Keenan juga menyahut setuju.

" Eh Unta kembar! Gak usah mengadi - ngadi ya lo berdua. Siapa yang suruh lo berdua main game suaranya kenceng banget, ck! " Marah Vino mengerutkan keningnya kesal.

" Tetep aja kalo lo nggak tidur, kita nggak bakal ketawan kali. " Keenan masih membela dirinya.

Vino memutar bola matanya malas mendengarnya.

" Yang namanya dihukum itu udah pasti salah. Nah lo dihukum tapi nggak mau disalahin. Ngaco aja! " Ketus Vino menggelengkan kepalanya.

Keenan dan Ariel pun hanya terkekeh menyadari kebenaran dari kalimat yang diucapkan oleh Vino barusan.

Ya saat ini Vino, Keenan dan Ariel tengah menjalani hukuman dari guru mereka untuk berdiri menghadap tiang bendera sampai kelas usai. Alasannya seperti yang sempat dikatakan oleh Vino dan dua temannya itu, dirinya dihukum karena tertidur dikelas sementara kedua temannya itu dihukum karena ketawan main game ketika pelajaran tengah berlangsung.

Vino Erlangga Putra memang selalu seperti itu sejak jaman putih biru. Dirinya bukanlah budak pelajaran yang gemar mendengarkan gurunya berbicara. Bisa dibilang ia ini jauh dari kata murid baik - baik.

Hobinya jelas membuat onar, tidur sewaktu jam pelajaran dan juga menjahili teman - teman dikelasnya. Bahkan guru - guru pun sampai kewalahan untuk menasihatinya. Tapi karena itu Vino jadi cocok berteman dengan Ariel dan juga Keenan yang memang sama - sama nakal disekolah.

" Eh! Eh ! Liat tuh, ada cewek cakep! Bening banget dah. " Tunjuk Ariel.

Otomatis Vino dan Keenan pun mengikuti ke mata Ariel berlabuh. Rupanya Ariel sedang menunjuk seorang gadis cantik berambut hitam panjang yang saat ini tengah berdiri didepan ruang kepala sekolah.

Hanya butuh waktu satu detik untuk membuat fokus Vino hilang. Terutama ketika mata gadis itu tidak sengaja bertabrakan dengan matanya, seakan - akan membuat dunia Vino berhenti untuk sesaat. Vino bahkan menelan ludahnya sendiri, sungguh hanpir seumur hidupnya ia tak pernah bertemu gadis secantik murid itu.

" Dia .. siapa? " Tanya Vino terpesona.

" Itu Shani kalo nggak salah namanya. Semua murid ngomongin dia pagi ini, katanya anak baru yang bakalan masuk dikelas kita. " Jawab Keenan, salah satu teman Vino yang terkenal playboy. Makannya pria itu bisa tahu berita mengenai murid baru yang tengah ditaksir Vino.

Apples Of The EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang