" Aku nggak mungkin tertarik dengan perempuan manapun selain sama Bundanya Zeean. "
*
*
*
*
*" Jadi gimana rasanya jadi Mamah muda Ci? "
" Complicated. "
Chika dan Gracia mengerutkan dahinya bingung dan tak terlalu memahami maksud dari jawaban Shani.
Sementara Shani, ia hanya tersenyum menatap Bayi Zeean yang ada didalam pelukannya. " Awalnya aku cukup ragu, bingung dan juga khawatir Chik. Karena sebelumnya, Aku emang gak pernah berpikir bakal jadi orangtua secepat ini.
Bahkan proses persalinan Baby Zee waktu lahir pun nggak gampang buatku. Aku masih ingat betul gimana sulitnya memperjuangkan Baby Zee waktu lahir. Nggak cuma harus menahan sakit yang menyiksaku berjam-jam, tapi berkali-kali aku juga hampir dibuat menyerah. "
Chika dan Gracia saling melemparkan pandangan seakan langsung terhenyuh mendengar cerita Shani.
" Sesakit itu ya Ci melahirkan? " Ringis Gracia takut.
Shani mengangguk. Rasa sakit yang dirasakan olehnya kemarin itu memang cukup menyiksanya. Pantas saja bila banyak yang bilang kalau melahirkan itu taruhannya adalah nyawa sang Ibu. Karena pada nyatanya memang tak sedikit Calon Ibu yang gagal bertahan pada saat proses bersalin.
Dan Shani sungguh merasa sangat bersyukur dan berterimakasih karena Tuhan telah melindungi nyawanya dan juga bayinya. Sehingga ia bisa bertahan dan melewati proses persalinan dengan baik. Mengizinkannya untuk dapat bertemu dan melihat bayinya secara langsung lahir ke dunia.
" Rasanya emang sakit banget, Ge. Tapi yang jadi anehnya.. Setelah Baby Zee berhasil keluar, semua rasa sakit yang nyiksa aku selama proses bersalin itu kayak hilang gitu aja.
Nggak cuma itu. Semua perasaan yang sempet aku rasain kayak bingung, cemas, khawatir, takut aku juga tiba-tiba terganti dengan sebuah perasaan lega dan bahagia yang nggak akan cukup bila ku jelaskan hanya dengan sebuah kalimat. "
Shani lalu melebarkan senyumnya penuh haru. Matanya berkaca-kaca mengecup pipi Bayi Zeean yang sedang tertidur lelap didalam pelukannya. " Rasanya nggak ada hal yang paling mengharukan dan menyentuh hatiku selain mendengar suara tangisan Baby Zee untuk pertama kalinya. "
Chika tersenyum kagum menatap Shani dengan bangga. Sementara Gracia, gadis itu sudah berlinangan air mata terharu mendengar cerita perjuangan berat Shani saat melahirkan Bayi Zeean.
" Cici hebat banget! " Tangis Gracia memberi kedua jempolnya.
Chika mengangguk sependapat. " Ci Shani emang gak pernah gagal bikin bangga kita. "
Shani terkekeh mendengarnya. Ya dia pun patut merasa bangga terhadap dirinya sendiri. Karena dapat berhasil bertahan itu memang bukanlah suatu hal yang mudah.
Saat itu sebenarnya ada satu hal yang membuat Shani merasa begitu terdorong. Yang tanpa sadar telah memberikan nya semangat dan kekuatan baru untuk mengejan pada detik terakhir ketika ia telah kehabisan tenaga.
Ada sebuah gambaran tentang masa depan yang terekam didalam ingatannya ketika itu. Dimana terpapar sebuah bayangan sosoknya yang terlihat menua tengah bercanda ria bersama Bobby dan anak mereka dimasa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apples Of The Eye
FanficTentang jatuh untuk mencintai. Tentang patah untuk memperbaiki. Tentang rapuh untuk menguatkan. Tentang hilang untuk ditemukan. " You are a moment i could live forever. "