9. Honeymoon

1.1K 78 4
                                    

" Karena aku akan selalu ada disini untukmu. Memberikan telingaku untuk mendengar setiap ceritamu, serta pelukku untuk selalu menghangatkan sepimu. "









*
*
*
*
*











Bobby membuka pintu kamarnya, lalu matanya menyipit heran melihat Shani yang tengah merapihkan pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper.

" Kamu ngapain? " Tanya Bobby mengerutkan keningnya.

Shani mendongakkan kepalanya, mendapati Bobby yang sudah berdiri tegak disampingnya. " Beresin baju - baju yang mau dibawa ke Madrid besok. "

Bobby membulatkan kedua matanya terkejut.

" Hah? Kamu bercanda? " Dia ini tidak salah dengar kan?

Shani terkekeh sembari menggelengkan kepalanya melihat Bobby masih dengan ekspresi terkejutnya.

" Loh aku udah beresin baju -baju gini masih dikira bercanda? " Gadis itu menunjuk kopernya yang baru saja rapih.

Bobby mengalihkan wajahnya berusaha untuk menahan senyumnya untuk melengkung.

" Mau senyum aja pake segala ditahan, Kak. " Ledek Shani yang membuat wajah Bobby otomatis memerah malu.

" H-Ha? Apasi! Nggak kok. " Ketus pria itu membalikkan tubuhnya membelakangi Shani. Pria itu berusaha untuk mengontrol wajahnya yang saat ini tengah malu dan salting.

Shani hanya tertawa melihat kelakuan Bobby yang terlihat menggemaskan dimatanya.

Bobby memang tipe yang pendiam dan cuek, namun bila tengah salting ia malah terlihat seperti anak kecil yang tertangkap mencuri permen dimini market.

" Oh ya baju kamu udah aku beresin sekalian. "

Bobby mengangguk. " Iya makasih. " Ucapnya masih membelakangi Shani.

" Kamu mandi dulu sana. Baru pulang kerja bukannya langsung mandi. Oh ya udah makan belum? "

" Aku belum makan. Kamu udah makan? Aku bawain bakso buat kamu dimeja. Nanti makan bareng aku ya? " Sahut Bobby, pria itu melirik Shani.

" Oh ya? Kok bisa pas banget ya aku ini lagi pengen makan bakso. Tadi aku juga sampe cerita ke Gracia loh. Bisa gitu ya? " Celetuk Shani menaikkan alisnya heran.

Bobby tersenyum lebar masih membelakangi Shani. Bagaimana bisa pas? Tentu itu bukanlah sebuah kebetulan, karena Bobby sendirilah lah yang sejujurnya telah memaksa Gracia untuk bertanya pada Shani jika gadis itu ingin menu makan apa untuk malam ini.

Curang sih tapi setidaknya Bobby bisa melihat wajah Shani yang tampak senang.

" Yaudah aku mandi dulu ya. " Ucap Bobby beranjak berjalan ke kamar mandi.

" Kak Bobby! " Panggil Shani.

Bobby menoleh, " Hm? "

Shani mengulurkan handuk Bobby.

" Kebiasaan, kamu lupa handuk kamu. " Sahut Shani.

Bobby tersenyum mengambil handuk yang diberikan Shani.

Usai pria itu masuk kedalam kamar mandi, Shani pun langsung menertawakan keteledoran Bobby yang seringkali melupakan handuknya.

" Dasar, Kak Bobby. " Gadis itu menggelengkan kepalanya terkekeh.

Sebenarnya selain itu, ada satu hal yang cukup mengganjal dipikiran Shani. Gadis itu merasa ada yang sedikit aneh dari pria berkacamata tersebut , karena sikapnya yang akhir - akhir ini seringkali begitu baik dan perhatian terhadapnya. Dia bahkan selalu mengantar dan menjemput Shani ke lokasi syuttingnya. Bobby juga selalu mengajaknya makan siang bersama, dan bahkan ia suka membawakan makanan untuk Shani setelah ia pulang bekerja.

Apples Of The EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang