the last smile for mr.juyeon

98 16 9
                                    

pintu ruangan igd terbuka , ayah yoohyeon langsung berlari menuju ayah yuju . yang lain masih menyusul , eric membantu ibu yoohyeon yang terlihat masih lemah .

"bagaimana dok ? yoohyeon akan segera bangun kan"

ayah yuju menghela nafas .

"tuhan lebih sayang kepadanya ."

mereka semua berteriak tertahan , bahkan bunda yoohyeon hampir saja jatuh karena tak kuasa menahan badannya lagi .

"APA APAAN MAKSUD DOKTER ?!"

"seandainya yoohyeon di operasi dari pagi tadi . yoohyeon mengalami henti jantung , ini yang sangat membahayakan karena kami tak bisa lagi mencoba mendetakan jantungnya"

"KALAU BEGITU OPERASI DOK ! BERAPAPUN SAYA AKAN BAYAR ?!"
suara ayah yoohyeon meninggi , wajahnya berseru marah .

"sekali lagi saya minta maaf"

"DOKTER HARUS MENYELAMATKAN ANAK SAYA !"

kali ini suara ayah yoohyeon benar benar nyaring , berseru marah kemudian memukul dinding ruangan , ia menyesal .

perlahan mereka masuk kedalam , ayah yoohyeon langsung menahan suster yang ingin menutup yoohyeon dengan kain .

"jauhkan ! anak saya masih hidup!"

suster tersebut keluar , memberikan waktu untuk keluarga dan teman teman yoohyeon untuk melihat yoohyeon yang terakhir kalinya .

ayah dan bunda yoohyeon langsung mengambil tempat disisi kiri dan kanan yoohyeon . jangan lupakan teman temannya yang menangis diluar , bahkan siyeon hampir pingsan , jiu , dami dan eric demikian , mereka masih sangat terkejut .

sedangkan juyeon terdiam , mencerna semua yang terjadi baik baik . ia tak menangis , bukan karena ia tak peduli . tapi baginya , ini terlalu cepat .

"nak bangun"
ayah yoohyeon menangis sambil menggenggam erat tangan yoohyeon .

bunda yoohyeon demikian , ia mengusap pelan rambut yoohyeon , tatapannya berhenti pada wajah yoohyeon yang pucat , ia menggeleng . tentu yoohyeon masih ada .

"bunda datang sayang , masa kamu pergi ? kamu kangen bunda kan ? bunda janji gak bakal kemana mana lagi"

mereka menangis , memeluk erat tubuh yoohyeon yang sudah dingin .

//***\\

jiu menatap kosong pandangan di depannya , jangan lupakan jiu yang sempat mengalami trauma semenjak handong pergi , sekarang ia tak tau , rasanya sama sakitnya saat mengetahui yoohyeon menyusul handong .

siyeon menangis tersedu sedu , bagaimanapun ia bersama yoohyeon sangat dekat sedari dulu . ia memukul mukul kepalanya , berseru tak terima , berharap semua ini hanya mimpi .

dami pun sama , tapi ia sedikit lebih tenang . dami bukannya tak sedih , ia hanya tak ingin menambah kacau suasana , dami bisa menangis lagi nanti , saat dirumah . ia terbiasa menangis sendirian , menahan sesak sendirian .

"kalian kenapa?"
juyeon mengumpulkan sepenuhnya kesadarannya , eric yang sudah kepalang emosi lalu memukulnya keras .

"SADAR BEGO ! YOOHYEON MENINGGAL!"

yoohyeon ,

meninggal ?

memorinya kembali memainkan ingatannya dengan cepat , ia lantas menggeleng .

E N O U G H 🖇 › E N D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang