yoohyeon terbangun , jam menunjukan pukul 5 sore .
"sial , kenapa mesti sakit lagi sih"
berusaha bangun dari tempat tidurnya , namun sia sia , obat itu hanya penenang , bukan obat yang sebenarnya .
entahlah , yoohyeon juga tidak tau apa yang salah , ia hanya menganggap ini sakit kepala biasa , sehingga tak ada yang perlu di lebih lebihkan .
meraih handphone nya dengan susah payah , mendapati beberapa obrolan di grup kelas yang merencanakan untuk menjenguk yooa , yoohyeon jelas tak bisa ikut , bukan karena tidak mau , tapi ia tak berani bertemu dengan ayah yooa lagi .
handphonenya berdering , tertera nama "siyeon" di bagian telepon .
"iya kenapa yeon?"
"kemana aja lu baru di angkat"
"sorry tadi gua. . ."
"gua ketiduran hhe"
ucap yoohyeon bohong ."ck udah gua bilang gabaik tidur sore . temen temen mau jenguk yooa , lu ikut ?"
yoohyeon terdiam beberapa saat .
"maaf , gua nanti aja"
"yudah nantinya bareng gua , sekarang gua kerumah lu ya"
"siap deh , hati hati dijalan"
"lebay , rumah kita sebelahan . gua kepeleset aja paling dah sampai didepan pintu rumah lo"
yoohyeon tertawa , menutup telponnya , lalu segera beranjak bangun .
"untungnya udah agak baikan"
ia berjalan keluar , melewati ruang kerja ayahnya yang tampak berserakan di penuhi kertas kertas , yoohyeon membereskannya .
hal ini tentu sudah biasa , ia juga sedikitpun tak ada niatan untuk membenci ayahnya yang menjadi pemarah sejak perusahaan mereka bangkrut , ayah yoohyeon menanggung beban , yoohyeon jelas tau itu . terlebih lagi saat ibunya memutuskan kembali kerumah neneknya dengan alasan merawat neneknya , dan sampai sekarang seolah hilang tanpa memperdulikan keadaan yoohyeon dan ayahnya , lagi lagi yoohyeon tak membenci siapapun .
"YOON IM COMINGGGG!!"
siyeon berteriak dari luar ."MASUK AJA GA DI KUNCI"
siyeon masuk , namun kini ia tak sendirian . ia bersama dengan jiu dan dami .
"loh kalian ga jenguk yooa ?"
"nanti aja lah next kita , lagian kebanyakan orang kan ga lucu masa jenguk ajak satu rt"
sahut dami santai lalu duduk di sofa rumah yoohyeon .yoohyeon mengangguk , meletakan kembali kertas kertas itu ketempat asalnya , lalu bergabung bersama mereka .
"yooa keadaannya belum membaik"
jiu berucap lirih , ia kemudian mengetikan beberapa pesan singkat di hp .
"kata siapa?"
sahut siyeon ."ryujin yang infoin , tadi gua nanya "
"aneh , padahal cuman kena bola doang yang riweh satu kecamatan"
ucap dami .jiu terdiam , matanya terbelalak kaget saat menerima pesan balasan .
"yooa , yooa sakit ! , pantesan dia kesakitan sampai sekarat gitu"
siyeon dan yoohyeon berpandangan , mereka sudah tau itu . dami tampak terkejut , ia lalu memandang yoohyeon .
"apa kata wakel tadi ?"
tanya siyeon hati hati .
KAMU SEDANG MEMBACA
E N O U G H 🖇 › E N D ✓
Novela Juvenil"ketika gua bilang semuanya udah cukup, berarti gua bener bener ga perlu apapun lagi. gua tau, manusia ga pernah mencapai kata puas, yang penting gua pernah ada dikata bahagia" - kim yoohyeon, oknum maling sendal juyeon waktu jum'atan. "jadi waktu i...