Jas warna kuning tersampir di punggung kursi, membuat crop shirt putih yang mengetat di tubuh memperlihatkan pinggang rampingnya. Cantik, cantik sekali. Tatanan rambutnya pun seperti gadis yang menghabiskan 75 jam perminggunya hanya di salon mahal. Lee Hara.
Hara tiba-tiba mendesis menatap Youra yang mengambil duduk di hadapannya. Masih sama, Youra masih dengan apronnya mencoba untuk mendengarkan apa yang Hara pinta-bukan hubungan antara pemilik toko dan pelanggan tentu saja. Tentang teh yang sudah tersaji di hadapan Hara, Bibi Nam yang buatkan.
"Oh, jadi ibu Seokjin suka yang begini. Jelas kau dan aku sangat berbeda." Hara menunjuk ke ara Youra, kemudian menunjuk ke dirinya sendiri.
"Bisa jelaskan tujuanmu ke sini? Aku sejujurnya tidak punya banyak waktu." Nada Youra tak terlalu dingin, gadis itu hanya mencoba mengimbangi dengan bersikap santai. Juga tak merasa ada hal yang salah dengan dirinya sendiri.
Hara mendorong beberapa lembar yang baru saja diambil dari tas mahalnya. "Bahkan kau dan Seokjin terlihat sangat serasi di foto itu."
Youra menatap lembaran tersebut. Lembaran itu memperlihatkan potret Youra dan Seokjin di restoran sedang berbicang, ada potret dirinya dan Seokjin juga saat di dalam mobil. Youra tidak ingin bertanya dari mana Hara mendapatkan semua foto-foto itu, yang jelas Youra sangat tau jika Hara adalah orang yang bisa dikatakan penting, dan orang penting pastinya memiliki banyak teman dimana-mana. Mungkin didapat dari salah satu diantara teman-temannya.
"Ini bukan seperti yang kau pikirkan," ucap Youra kembali memindahkan pandang ke arah Hara.
"Ya. Aku tau. Seokjin sudah mencoba menjelaskan semuanya. Aku hanya merasa perlu bertemu denganmu," balas Hara tak terduga.
Detik itu juga Youra merasa bingung. Apa yang sesungguhnya gadis di hadapannya itu inginkan? Sesekali Youra bisa menangkap aura perselisihan, kemudian berubah menjadi bersahabat. Seujurnya Youra ingin membaca setidaknya sedikit keburukan dari Lee Hara yang menjadi alasan mengapa Nyonya Han begitu membenci gadis itu. Dan nampaknya selama hampir 20 menit Mereka duduk di bangku yang sama, Youra belum menemukan keburukan itu dalam diri Hara.
"Aku kira kau hanya perlu meyakinkan Bibi Han," Youra menyarankan, tangannya bersedekap sambil terus menatap gadis di seberang meja.
Hara mendesis. "Ibu Seokjin benar-benar membenciku. Bertemu saja seperti tak sudi, bagaimana mau meyakinkan?"
Hara tertawa sumbang di akhir kalimat. Bahkan begitu saja tetap cantik. Sungguh bukan tandingan Youra. Youra mendadak bingung untuk merespon, gadis itu tidak benar-benar mengetahui inti permasalahannya.
"Sesungguhnya semuanya memang salahku. Aku pernah berselingkuh dari Seokjin. Ibunya tau itu," jujur Hara kemudian, dan Youra sungguh terkejut.
Itu dia. Selingkuh.
"Itu benar-benar sudah kelam. Kini aku benar-benar mencintai Seokjin," lanjut Hara.
Youra mengangguk-angguk mulai mengerti-benar-benar mengerti. Bagaimana bisa bertoleransi dengan selingkuh? Youra juga tak bisa sepenuhnya percaya dengan Lee Hara.
"Jadi, apa yang ingin kau sampaikan padaku?" Youra mencoba mengarahkan obrolan langsung ke hal inti. Tak mungkin rasanya jika Lee Hara hanya ingin bercurhat-ria dengan Youra, Mungkin saja ada maksud lain seperti ingin menegur dan memaki Youra karena merebut Seokjin. Youra mulai mengerti gadis di hadapannya ini sepertinya penuh kejutan.
Tak disangka Hara mengambil tangan Youra. Youra terkejut, Hara menggegam tangannya erat. Benar-benar penuh kejutan.
"Aku benar-benar berterimakasih padamu jika kau mau membantuku meyakinkan Ibu Seokjin." Hara menggenggam tangan Youra sambil berucap. Nada gadis itu berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramyun Bakery [Seokjin]
FanfictionChoi Youra benar-benar ingin memindahkan kedai rotinya ke tempat lain yang tentram, tentunya tanpa Han Seokjin dan restoran ramen milik pria itu. Sial sekali dirinya yang harus setiap hari melihat toko ramen di seberang bakerynya, sesekali juga mend...