11| Chef Ramen

4.6K 698 128
                                    

Hari ini Seokjin berbeda, pria itu memakai chef coat hitamnya diselingi apron berwarna senada dari pinggang ke bawah. Paling mencolok dan berbeda dengan orang-orang yang mengisi dapur. Pegawai dapurnya punya pakaian khusus berwarna serba putih. Peran rambut ungunya juga membuat pria itu terlihat menonjol, namun enak dipandang.

Seokjin sedang menyelesaikan pesanan tonkotsu ramen. Hari ini banyak yang memilih tonkotsu sebagai menu makan malam, sampai-sampai Seokjin harus membuat tambahan sup untuk tonkotsu.

Tujuh mangkuk ramen sudah ditata di atas meja aluminium yang cukup luas seraya Seokjin memasukan kaldu ayam dan soy milk untuk membuat sup ramen tonkutsu. Tak perlu waktu lama, Seokjin sudah memindahkan sup ramen itu ke tujuh mangkuk. Kuah ramen itu terlihat kental dan kaya ketika bertemu dengan chasu tare dan berubah warna menjadi kecoklatan.

Aroma ramen buatan Seokjin meyeruak ke penjuru dapur, mungkin juga menerobos lewat celah-celah pintu yang kecil dan sampai ke ruang pelanggan, seolah menggoda pelanggan dengan aroma itu. Tujuh mangkuk ramen itu akan selesai dalam waktu dekat, Seokjin sudah berpindah menata mie, kecambah, jamur hitam, daun bawang, dan tak lupa hal penting yang menambah cita rasa adalah chasunya. Seokjin menarik sapu tangan di saku apronnya, sedikit membungkuk ke arah tujuh ramen yang akan dibuatnya menjadi sempurna, meneliti noda dari sup ramen yang mengenai dinding mangkuk dan menyapunya sengan sapu tangan itu.

Ting~

Seokjin menekan bel di sebelah kanan tubuhnya. Tujuh mangkuk tonkutsu ramen selesai di tangan Seokjin dalam waktu kurang dari lima belas menit. Kemudian seorang pegawainya mendekat untuk mengambil ramen-ramen itu dan membawanya ke pelanggan.

"Sudah selesai, Chef. Plang toko juga sudah diganti menjadi close," pegawai Seokjin berucap ketika pria itu bertanya pesanan apa lagi yang harus diselesaikan.

"Kerja bagus. Cari aku di atelier jika kedai sudah kosong," Seokjin berucap memberi arahan, kemudian melangkah menuju ateliernya.

"Ah, tidak mau. Apa jadinya coconut disandingkan dengan cream dan cake."

Seokjin memperlambat langkah ketika mendengar pegawainya yang tengah mengambil jam istirahat berbincang.

"Makannya aku bilang kau harus coba coconut layernya. Cake di Choi Choice itu berbeda. Noona Youra yang buat sendiri. Noona bakery itu lulusan CIA, kau akan terkejut..."

Seokjin tak mendengar kelanjutan dari gosip yang dibicarakan pegawainya karena pria itu sudah terlanjur masuk ke atelier dan menutup pintu rapat-rapat.

Choi Choice. Coconut layer. Youra dan bakerynya banyak mengambil perhatian pegawainya belakangan ini. Seokjin siang tadi tak sengaja mendapati paper bag dengan logo bakery milik Youra di dapur kedainya, pegawai-pegawainya membawa penganan manis dari toko Youra untuk makanan penutup di waktu makan siang, kemudian ketika kembali kerja di dapur, Seokjin akan menemukan sisa penganan manis di sudut bibir pegawainya dan meyakini jika pegawainya itu sudah terperangkap dengan sihir manis dari bakery shop seberang jalan. Belakangan ini itu terlihat jelas, haruskah Seokjin juga mencobanya?

Kaki dengan balutan sepatu pantofel milik Seokjin sudah didapati mengetuk di aspal, menyebrang ke toko roti di seberang kedai ramennya. Kedai ramennya sudah sepi, semua pegawai sudah pulang. Seokjin sudah tau jawabannya. Ya. Pria itu harus mencoba sendiri karena mendadak menyesali keputusan untuk memberikan Taehyung coconut layer yang diberikan Youra ketika malam kepulangan Seokjin dari Jepang. Seokjin jadi tak tau bagaimana rasanya.

Ramyun Bakery [Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang