Chapter 9

112 12 2
                                    

       Hari itu telah berakhir,kini seseorang telah berkemas pakaian,senyumnya tak pernah luntur.

     Setelah beberapa saat ia telah selesai berkemas dan ia telah rapi dengan pakaian gamisnya,ia berniat untuk pergi kerumah sakit untuk berpamitan kepada beberapa temannya.

    Memberhentikan taxsi serta memberitahu ia akan kemana sembari menunggu sampai kerumah sakit ia mulai mengeluarkan benda pipih ditas sampingnya.

   Membalas beberapa pesan masuk,senyumnya kini pudar karena pendapat pesan yang tak ia kenali bahkan membuat kening berkerut seperti memikirkan sesuatu.

   +62 858*********

   Kau tak akan pernah lepas dariku sayang...

      Otak kecilnya berpikir keras hingga tak menyadari bahwa taxsi yang ia tumpangi telah berhenti ditempat tujuannya.Hingga panggilan kedua kali dari pengemudi membuatnya tersadar dari lamunannya.

   "Ah ... Maaf pak... Dan terimakasih..." ucapnya menyodorkan selembar uang berwarna merah dan keluar dari mobil taxsi

    "Sama-sama mba.. Lain kali jangan melamun.." pesan sang sopir taxsi membuat gadis itu terkekeh

    Gadis itu memasuki rumah sakit tempat ia bertugas,beberapa suster menyapanya dan tak kalah ramahnya ia membalas sapaan itu.

<        *        *        >

     Rumah minimalis itu tengah ramai,mereka sedang berbicara ringan sesekali bercanda gurau tak ayal membuat keluarga itu tertawa.

   "Kamu besok balik kampus dek.." ucap seorang lelaki beda beberapa tahun padanya.

   "Emm.. Nggak bang,kenapa..." tanya gadis itu

    " nggak abang cuma nanya doang..."ucap lelaki itu.

    "Uuu.. Ngeselin tau gak..." ucap gadis itu melempar bantal kecil tepat terkena dimuka sang abang.

   " Al ... Gak boleh gitu sama abangnya..."tegur wanita paruh baya disamping gadis itu

    "Abang juga duluan mi..."sahut gadis itu mendengus dikarenakan sang abang mengolok-oloknya

    "Abang gak boleh gitu... Udah maafan satu sama lain..." ujar wanita paruh baya itu mentitah mau tak mau mereka harus menurutinya

   "Abang minta maaf ya dek..." ujar pemuda dengan tak ikhlas

   "Yang bener bang..." ujar sang ibu

   "Abang minta maaf ya adekku..." ujar Pemuda itu yang tak lain fakih

   "Iya... Al juga minta maaf yah bang..." ujar gadis yang tak bukan adalah Alza yang telah sampai dari perjalanan yang jauh dan malamnya ia tengah berkumpul bersama keluarga walaupun sang Abi tengah melalukan bisnis dinegeri tetangga jadilah mereka hanya bertiga.

   "Oh ya mi... Abi kapan dateng sih... Udah lama gak dipeluk abi ..." ujar Al

   "Lusa baru datang sayang... Jadi tunggu ya.."

   "Kok lama sih..."ucap Al cemberut

   " Ya lama kan Abi baru dua hari disana... Doain semoga abi sehat selalu"

    "Amin... Yaudah Al mau kekamar dulu... Dan umi sama abang jelek.." ledek Al kepada fakih sedangkan fakih hanya mendengus mendengar ejekan dari sanga adek

   "Awas ya kamu dek..." ujar fakih kesal

     "Udah bang... Biarin,oh ya kamu nanti bakal tugas kemana lagi... Umi liat-liat barang kamu udah siap semua..."

Takdir Allah Untuk Cinta ALZA♡✈✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang